Waktu sudah menunjukkan pukul 12.20, aku pun melihat ke sekeliling lobi. Sepertinya semua peserta juga sudah berkumpul kembali ke lobi. Tak lama kemudian datanglah Alan Hugo, pengawas yang tadi memberikan penjelasan awal tentang rincian ujiannya.
"Halo semuanya, pertama aku ingin mengucapkan selamat karena kalian sudah berhasil menyelesaikan ujian tahap pertamanya. Ngomong-ngomong, apa semuanya sudah berkumpul disini ? Atau masih ada yang sedang berkeliling ?,"kata pengawas tersebut.
Aku melihat ke sekitar dan aku melihat Charles sedang bersama putri Chloe, ada tuan Enzo juga disana. Aku juga melihat putri Irene di sudut lain, tapi dia hanya sendiri disana. Aku sedikit terkejut saat melihat Putri Irene karena saat mau melihatnya, aku menyadari kalau pandangannya daritadi sudah mengarah kepadaku bukan ke pengawas itu.
"Kenapa putri Irene melihat ke arahku ? Apa aku sudah ditandai sebagai orang yang suka memperhatikannya ? Apa dia sudah berjaga-jaga supaya aku tidak memperhatikannya ?,"pikirku.
"Hmmm sepertinya sudah semua ya, baiklah kalau begitu kita akan mulai saja untuk ujian keduanya !,"kata pengawas tersebut.
"Ujian kedua kali ini, kalian diharuskan untuk menghancurkan target yang tersedia dalam jarak tertentu. Kalian bebas mengenakan senjata yang disediakan dan dialiri sihir ataupun tidak menggunakan senjata. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, nanti akan kami jelaskan di tempat ujiannya. Ujiannya akan di adakan di lantai 3 gedung ini, sekarang kalian akan diinstruksikan untuk langsung pergi ke lantai 3 dan ambil senjata yang disediakan sesuai dengan keahlian kalian, apa ada yang mau bertanya ?,"tanya pengawas tersebut.
Para peserta hanya diam seakan memberi jawaban jika tidak ada yang mau bertanya.
"Baiklah, jika tidak ada pertanyaan. Sekarang kalian langsung saja pergi ke lantai 3,"kata pengawas tersebut.
Kami pun segera bergegas pergi ke lantai 3. Sesampainya di lantai 3, ternyata tidak banyak ruangan di lantai 3 tidak seperti di lantai 1 dan 2. Lantai 3 cuma terdapat 1 ruangan yang luas yang dinding di setiap sisinya adalah dinding di luar bangunan. Di ujung ruangannya terdapat sebuah boneka kayu yang berjumlah total 30 unit, tapi tiap 6 unit boneka dipisah oleh garis dan jarak yang lumayan jauh. Sepertinya untuk ujian kali ini akan dipisah menjadi 5 kelompok. Di ujung ruangan yang lainnya ada berbagai macam senjata yang disediakan, ada pedang, rapier, pedang besar, senapan, busur panah, tombak, tongkat sihir dan lainnya. Lantai ini seperti di desain hanya untuk tempat latihan.
"Kalian yang sudah sampai silahkan langsung mengambil senjata sesuai dengan keahlian kalian bagi kalian yang ingin menggunakan senjata," kata pengawas Alan Hugo.
Dia ditemani oleh 5 pengawas yang lainnya tapi aku tidak melihat pengawas wanita yang mengawasi ruangan ku saat ujian pertama tadi. Kami pun segera mengambil senjata masing-masing, hampir semuanya berkeinginan untuk menggunakan senjata, aku pun juga. Aku pun memutuskan untuk mengambil sebuah pedang karena pedang adalah senjata yang cocok untukku. Akupun berhasil mengambil senjataku. Aku pun mencoba untuk mengetes pedangnya. Pedang ini terbuat dari besi tapi bisa dipastikan ini bukan besi biasa, aku tidak tahu ini terbuat dari material besi apa. Meskipun pedang ini cukup kuat untuk menampung sihir menengah ke bawah, tapi pedang ini tidak cukup tajam untuk dijadikan senjata. Yah namanya juga senjata untuk latihan, tidak perlu terlalu tajam agar tidak disalahgunakan oleh murid yang lain.
"Senjata apa yang kamu ambil, Rid ?,"tanya Noa setelah menghampiriku.
"Aku mengambil pedang, karena aku sudah diajarkan beberapa ilmu berpedang dari kecil, bagaimana denganmu Noa ?,"tanyaku kembali kepada Noa.
"Owh kamu menggunakan pedang, kalau aku mengambil tombak karena aku kadang suka berburu dan sering menggunakan tombak, jadinya aku sudah terbiasa menggunakan senjata ini," jelas Noa.
"Begitu ya,"kataku.
"Bagi kalian yang sudah mengambil senjata masing-masing, silahkan kembali berkumpul disini karena ujian kedua akan segera dimulai,"kata pengawas tersebut.
"Sepertinya kita tidak diberi kesempatan untuk mengobrol,"kataku.
"Haha, kamu benar, Mari kita berkumpul lagi,"kata Noa.
Kami pun segera berkumpul di depan para pengawas.
"Kalian sudah mendapatkan senjata yang kalian mau gunakan ?,"tanya pengawas tersebut.
"Sudah,"jawab kami semua.
"Baiklah, kalau begitu mari kita mulai untuk ujian keduanya !. Apa kalian liat boneka kayu disana ? Untuk ujian kedua kali ini, kalian diharuskan menghancurkan boneka kayu itu dengan hanya menggunakan 1 serangan dari jarak 100 meter. Kalian bebas menggunakan senjata tanpa sihir, sihir tanpa senjata ataupun sihir dengan bantuan senjata. Kalian tidak boleh menggunakan teknik penguatan seperti Magic Boost atau Power Boost, kalian akan terdeteksi jika menggunakan teknik itu dan akan langsung diberi poin 0. Total ada 6 boneka kayu yang bisa kalian hancurkan dalam 1 kali serang, kalian akan mendapatkan 200 poin jika berhasil menghancurkan 6 boneka tersebut dalam 1 kali serang. Kalian tidak perlu ragu-ragu bahkan jika kalian menghancurkan boneka tersebut tanpa sisa, pengawas disini akan membuat ulang boneka tersebut dengan Artifact,"kata pengawas tersebut.
"Artifact ya,"pikirku.
Artifact adalah benda yang memiliki kekuatan sihir di dalamnya. Biasanya artifact digunakan seseorang saat mereka tidak mempunyai kekuatan sihir tertentu. Sebagai contoh, mereka bilang boneka kayu yang hancur itu akan dibuat kembali menggunakan artifact, bisa dibilang kekuatan sihir yang ada di artifact tersebut adalah kekuatan untuk membuat kembali benda mati secara instan, dan tidak ada pengawas tersebut yang mempunyai sihir untuk melakukan itu. Artifact mempunyai 2 jenis, Artifact sekali pakai dan Artifact yang berkali-kali pakai. Artifact yang digunakan oleh pengawas tersebut adalah Artifact yang dipakai berulang kali. Tapi Artifact yang dipakai berulang kali bisa habis sihirnya jika mana yang terdapat pada Artifact tersebut habis. Jadi pengguna Artifact harus rutin memberi mananya ke dalam Artifact tersebut agar kekuatan sihir pada Artifact tersebut tidak habis. Jadi percuma saja jika seseorang yang mempunyai sihir tertentu akan memakai artifact dengan kekuatan sihir yang sama. Karena jika mereka memilih memakai sihir sendiri atau memakai Artifact, keduanya sama-sama akan menggunakan Mana mereka sendiri. Dan untuk Artifact sekali pakai, sesuai namanya Artifact ini akan hancur setelah dipakai. Tapi Artifact sekali pakai mempunyai kekuatan sihir yang luar biasa kuat dan tidak perlu menggunakan Mana penggunanya untuk memakai Artifact tersebut. Sihir serangan dari Artifact sekali pakai rumornya bisa langsung menghancurkan 1 kota sekaligus. Jadi tidak heran jika Artifact ini cuma bisa digunakan sekali, setelah itu Artifact itu akan hancur.
"Alasan ku bilang agar kalian tidak perlu ragu-ragu untuk menghancurkan boneka ini adalah karena boneka kayu ini bukan boneka kayu biasa. Boneka ini sudah diperkuat dengan sihir pertahanan rendah. Sebagai pembuktiannya, saya akan coba untuk menyerang boneka kayu tersebut,"kata pengawas tersebut.
Pengawas tersebut mengarahkan tangannya ke arah boneka kayu. ~Fire Ball~, pengawas tersebut menembakkan bola api ke boneka kayu. Tapi boneka kayu itu tidak rusak sedikitpun bahkan tidak terbakar..
"Kalian lihat kan ? Memang aku cuma menggunakan sihir tingkat rendah ke boneka kayu tersebut. Tapi sihir tingkat rendah pun tidak bisa menggores boneka kayu itu. Itulah kenapa aku bilang kalau kalian tidak perlu ragu-ragu, langsung saja keluarkan semua serangan terbaik kalian ke boneka itu. Kalaupun serangan kalian malah menyentuh dinding gedung ini, tidak apa-apa kok. Gedung ini sudah dilengkapi sihir pertahanan juga, jadi tidak mudah hancur oleh sihir kalian. Mungkin,"kata pengawas tersebut seperti tidak yakin.
"Tapi ya saya sarankan jangan menggunakan serangan yang akan membuat kalian cepat lelah, karena setelah selesai ujian kedua akan langsung dilanjut dengan ujian ketiga. Apa kalian paham ? Apa ada pertanyaan ?,"tanya petugas tersebut.
Para peserta cuma diam menandakan jika tidak ada yang akan bertanya.
"Baiklah karena sudah tidak ada yang mau bertanya, sekarang kalian berbaris sesuai dengan nomor kartu ujian kalian sebelumnya. Untuk mempersingkat tes, ujian akan dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 100 peserta. Kelompok 1 akan menghancurkan boneka kayu yang di sebelah kiri, dan akan diisi oleh peserta dari no. 1 sampai 100 sesuai urutan. Kelompok 2 akan menghancurkan boneka kayu yang di sampingnya dan dimulai dari no. 101 sampai 200 dan kelompok selanjutnya juga demikian ya. Nanti saat dipanggil untuk melakukan tes, nomor yang kalian punya akan disamakan dengan kelompok 1, misalnya di masing-masing kelompok, nomor yang paling depan adalah 1, 101, 201, 301 dan 401, nanti dipanggil dengan "NOMOR 1", kalian yang paling depan langsung maju ke posisi untuk melakukan tes, nomor selanjutnya juga begitu ya. Jangan sampai kalian salah kelompok, tiap kelompok sudah dipisah berdasarkan garis,"kata pengawas tersebut.
Aku pun segera berbaris di kelompok 2. Noa sepertinya berada di kelompok 1, dilihat dari dia yang berada sedikit di depan dariku di kelompok 1, sepertinya dia itu no. 51. Setelah kami sudah menempati posisi kami masing-masing, 5 pengawas yang menemani pengawas Alan Hugo pun juga pergi ke masing-masing kelompok untuk menilai. Sepertinya tiap kelompok akan dinilai oleh pengawas yang berbeda.
"Apa kalian sudah menempati posisi sesuai nomor kalian masing-masing ?,"tanya pengawas tersebut.
"Sudah,"jawab kami semua.
"Jika kalian sudah melakukan tes menghancurkan boneka kayu, kalian langsung pergi ke belakang, tidak usah berbaris rapi juga tidak apa-apa yang penting kalian langsung berkumpul di belakang, Baiklah kalau begitu mari kita langsung mulai ujian kedua!,"kata pengawas tersebut.
- Bersambung