Putri Irene beralih memegang Rapier dengan 1 tangan, lalu mengarahkan Rapier yang dia pegang ke boneka kayu tersebut. 6 Rapier es yang dia buat tadi segera menghujam boneka kayu tersebut sampai hancur.
"6 boneka hancur, 200 poin," kata pengawas tersebut.
"Sesuai julukannya, Si Putri Es memang sangat luar biasa,"
"Aku tidak akan membuat masalah dengan Putri Es," mereka terkejut dengan yang dilakukan Putri Irene.
"Dia membuat 6 senjata sihir yang sama dengan senjata yang dia pakai. Walaupun Putri Chloe juga membuat 6 senjata, tapi itu lebih tepat jika dibilang kalau dia membuat sebuah "peluru" untuk busur panah yang dia pakai, sedangkan Putri Irene benar-benar membuat 6 senjata sihir yang seharusnya tiap senjata itu bisa dia pakai dan gunakan sebagai senjata pengganti yang dia punya, tapi dia lebih memilih untuk menggunakan sebuah Rapier itu sebagai peluru yang menghujam boneka kayu tersebut. Apa Putri Irene sedang menunjukkan kekuatannya dihadapan para calon peserta ini ? Membuat Senjata Sihir lebih menguras mana daripada membuat Peluru Sihir, Berapa kapasitas mana yang dia punya ?" pikirku.
"Kamu benar-benar hebat, Putri Irene," kata Charles.
"Terima kasih, Pangeran, Kalau begitu saya permisi dulu" kata Putri Irene yang menanggapi Charles.
Putri Irene pun pergi melewati Charles menuju barisan yang paling belakang.
"Tunggu Irene, apa kamu terganggu dengan proses perjodohanmu dengan kakak ? Aku tau kalau kamu sejak dulu tidak suka keramaian dan keramah tamahan seperti ini. Saat sebelum tes tadi, kakak menghampirimu dan kamu langsung pamit begitu saja, aku awalnya berpikir kamu tidak suka disapa karena saat itu sedang ramai. Tapi sekarang kamu begitu lagi ke kakak, Kenapa kamu menghindari kakak terus ?" tanya Putri Chloe.
"Chloe, kenapa kamu bertanya seperti itu," kata Charles.
"Memang benar, saya terganggu dengan perjodohan saya dengan Pangeran. Saya harus bersaing dengan Putri dari Duke of San Quentine untuk memenangkan pertarungan perjodohan ini, padahal saya tak menginginkannya. Menjadi bangsawan saja sudah sangat merepotkan dan sekarang saya harus mengikuti permainan politik ini ? Benar-benar menyusahkan. Sejak awal, saya tidak serius untuk mengikuti pertarungan perjodohan ini. Tapi sepertinya Duke of San Quentine serius untuk memenangkan pertarungan perjodohan ini agar bisa menikahkan putrinya dengan pangeran. Mungkin mereka akan memakai cara kotor untuk memastikan kemenangannya. Saya sudah terlalu banyak bicara, dan untuk Pangeran, saya akan senang jika Pangeran tidak mengajak saya untuk berbicara lagi, saya tidak mau kalau saya akan dianggap berusaha memenangkan perjodohan ini dengan dekat dengan Pangeran. Saya permisi dulu," kata Putri Irene yang segera pergi ke tempat lain.
"Tunggu, Irene," kata Putri Chloe mencoba menghentikan Putri Irene.
"Sudahlah Chloe, biarkan Putri Irene. Ini salahku karena mencoba mengobrol dengan Putri Irene," kata Charles.
"Tapi kak, kakak cuma ingin akrab dengannya kan ? lagipula bukan kakak yang memutuskan tentang perjodohan ini. Bisa dibilang, Kakak juga korban permainan ini," kata Putri Chloe.
"Tapi mau bagaimana lagi, ini merupakan ketentuan dari yang sudah diputuskan oleh Ayah," kata Charles.
".....," Putri Chloe tak bisa berkata-kata lagi.
-
"6 boneka hancur, 200 poin," kata pengawas tersebut.
Tebasan listrik yang dilancarkan oleh Enzo berhasil menghancurkan 6 boneka kayu tersebut.
"Tuan muda Enzo luar biasa,"
"Jelas saja, dia itu bangsawan apa lagi seorang Putra dari Duke," kata para peserta yang lain.
"Kekuatan sihir yang dimiliki oleh darah bangsawan memang luar biasa,"pikirku
"Selanjutnya, nomor 51," ata pengawas tersebut.
Kini giliran Noa dan peserta lainnya yang maju. Noa kelihatannya sangat santai dalam ujian kali ini.
"Akhirnya giliran ku tiba, aku sudah lelah menunggu,"kata Noa
Mereka pun bersiap untuk mengeluarkan serangan.
~Wind Magic, Apply Magic Weapon, Wind Spear~
Noa melapisi tombak yang dia gunakan dengan Sihir Angin. Setelah tombaknya terlapisi, tanpa diduga dia langsung melembar tombak itu ke 6 boneka kayu di depannya.
"Yang benar saja ? Dia melemparkan senjata yang dia pakai ke boneka itu,"
"Apa dia gila ?,"kata peserta yang lain.
Tombak itu langsung menghujam bagian tengah dari ke 6 boneka tersebut, dan langsung meledak.
*DUARRRRR
Ke 6 boneka itu pun hancur oleh ledakkan yang di akibatkan oleh tombak yang dilapisi sihir angin tersebut.
"6 Boneka hancur, 200 poin,"kata pengawas tersebut.
Setelah efek ledakan itu menghilang, tombak itu pun tertancap di lantai tempat 6 boneka kayu tersebut.
~Kembalilah~
Tombak itu pun keluar dari tancapannya dan kembali lagi ke tangan Noa.
"Syukurlah tombak ini tidak hancur, aku takut tombak ini tidak mampu menahan sihir yang barusan tapi sepertinya tidak ada kerusakan apa-apa,"kata Noa.
"Dia itu tidak normal,"kata peserta yang lain.
"Dia menanamkan sihir angin pada tombaknya lalu melempar tombak itu ke tengah-tengah boneka kayu tersebut, Dan meledakkannya dengan sihir angin yang masih menempel di tombak itu ya ? Kau hebat juga ya, Noa," kataku.
Noa pun segera menuju ke belakang.
"Rid, kamu harus menunjukkan sesuatu yang hebat ya saat giliranmu,"kata Noa sembari berjalan melewatiku..
"Hei, kalau kamu sudah selesai. Cepat pergi ke belakang, jangan mengobrol dengan peserta yang belum,"kata pengawas tersebut.
"Baik, tuan,"kata Noa mengangguk.
"Tunggu saja nanti saat giliranku, Noa,"kataku.
-
"Kamu hebat juga ya, Noa,"kata Charles yang menunggu dibelakang.
"Biasa saja, Charles,"kata Noa
"Ah Chloe, perkenalkan ini Noa. Tadi aku berkenalan dengannya setelah pengumuman ujian pertama., saat kamu sedang berkeliling,"kata Charles kepada Putri Chloe.
"Ha-Halo Tuan Putri, nama saya Noa, Noa Sigisbert,"kata Noa sembari memberi hormat kepada Putri Chloe.
"Ha-halo juga, nama saya Chloe Estella San Fulgen, senang bertemu denganmu juga,"kata Putri Chloe.
"Hahaha, kamu gugup ya Noa ? ,"kata Charles.
"Seperti yang ku bilang tadi, Charles,"kata Noa.
"Iya aku tau kok, Chloe pun juga gugup, dia itu gugup jika berhubungan dengan orang yang baru dikenal,"kata Charles.
"I-itu tak terbantahkan,"kata Putri Chloe.
"Ah ya, anu, apa aku harus memanggilmu Noa ?,"tanya Putri Chloe.
"Y-ya, panggil saja saya dengan Noa, Putri,"kata Noa.
"Ka-kalau kamu memanggil kakak dengan namanya saja, kamu tak perlu memanggilku juga dengan gelar. Pa-panggil aku Chloe saja,"kata Chloe.
"Ba-bailkah kalau Pu- eh maksudnya Chloe bilang begitu,"kata Noa.
"Jadi begini ya saat kedua orang yang gugup saling bertemu,"kata Charles.
"Kakak, jangan meledekku,"kata Chloe.
"Ah sepertinya giliran Rid sudah mau tiba,"kata Noa.
"Kamu menantikannya ya Noa ?,"kata Charles.
"Tentu saja, tadi saat giliran ku selesai aku sempat bilang ke Rid kalau harus menunjukkan sesuatu yang hebat saat gilirannya," kata Noa.
"Hahaha begitu ya,"kata Charles.
"Rid ? Maksudnya Rid Archie yang mendapat 100 poin di ujian pertama ?,"tanya Chloe.
"Benar, Chloe. Tadi aku berkenalan dengan dia dan Noa,"kata Charles
"Begitu ya,"kata Chloe
- Bersambung