Chereads / Peace Hunter / Chapter 15 - Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua

Chapter 15 - Chapter 15 : Setelah Ujian Kedua

Sementara itu disuatu tempat.

"Bagaimana dengan ujian keduanya, Alan ?," tanya seseorang.

"Ujiannya berjalan dengan lancar, Nona," kata pengawas Alan.

"Apakah ada sesuatu yang menarik saat ujian kedua ?," tanya orang itu.

"Untuk para keturunan bangsawan tidak usah ditanya lagi, mereka semua sangat hebat. Tuan Enzo, Putri Irene, Putri Chloe dan Pangeran Charles juga berhasil menyelesaikan ujian ini dengan sangat baik. Tapi ada seseorang yang bukan dari kalangan bangsawan yang menarik perhatianku," kata pengawas Alan.

"Hmm siapa itu ?," tanya orang itu.

"Noa Sigisbert memiliki kontrol sihir yang sangat baik untuk seseorang yang bukan dari kalangan bangsawan, tapi ada orang yang lebih menarik perhatianku yaitu Rid Archie, untuk seorang calon murid dia bisa menggunakan teknik manipulasi sihir dan mana," kata pengawas Alan.

"Rid Archie ? Ah dia juga mendapatkan 100 poin saat ujian pertama. Padahal tidak ada yang pernah mendapatkan 100 poin saat ujian pertama bahkan sejak akademi ini berdiri. Dan dia di ujian kedua bisa menggunakan teknik manipulasi sihir ?," tanya orang itu.

"Benar, Nona. Dia menggunakan sihir tingkat menengah ~Water Blast~ tapi dengan wujud sihir tingkat rendah yaitu ~Water Bubble~. Bahkan para peserta awalnya meledek dia karena melancarkan sihir tingkat rendah, dan saat gelembung itu mengenai boneka itu dan meledak, terjadilah ledakan yang lumayan hebat yang membuat peserta lain terkejut. Setelah itu para peserta yang lain menuduh dia menggunakan Boost," kata pengawas Alan.

"Fufufu menarik sekali, haaah andai tadi aku pergi menonton ujian itu," kata orang itu

"Tenang saja, Nona. Masih ada ujian ketiga yang akan dilangsungkan, Nona bisa pergi menonton ujian itu," kata pengawas Alan.

"Ah benar juga, aku pasti akan pergi menontonnya, pasti akan sangat seru,". Kata orang itu.

"Owh iya Alan, kalau tidak salah tadi saat di kantin, aku mendapat kabar kalau peserta yang bernama Rid sempat cekcok dengan Putra dari Marquess," kata orang itu lagi.

"Benar, Nona. Rid sempat cekcok dengan Javier Buston saat di kantin tadi. Tapi cekcok tersebut tidak perlu para pengawas untuk menghentikannya karena Pangeran Charles sendiri yang menghentikannya," kata Pengawas Alan.

"Heeee, Pangeran sendiri yang menghentikannya. Yah tidak seru dong, padahal aku kira mereka akan berkelahi," kata orang itu.

"Kenapa Nona malah bersemangat jika mereka malah berkelahi," kata pengawas Alan.

"Habisnya aku penasaran, Rid itu bukan keturunan bangsawan tapi memiliki kapasitas mana yang baik dan teknik yang bahkan belum dipelajari peserta lainnya. Apa yang akan terjadi jika dia melawan Putra Marquess itu, dari yang ku dengar dia masih belum menguasai sihir apinya secara keseluruhan," kata orang itu.

"Hmmm, hei Alan. Bagaimana kalau kita buat Rid Archie melawan Javier Buston di ujian ketiga kali ini ? Pasti akan sangat seru," kata orang itu.

"Apa anda serius Nona ?," tanya pengawas Alan.

"Tentu saja, lagian mereka kan sebelumnya punya masalah yang harus diselesaikan. Javier sendiri pasti masih merasa kesal karena Rid, seperti yang kamu tahu kebanyakan bangsawan itu memiliki harga diri tinggi. Aku berbaik hati dengan memfasilitasi mereka berdua untuk menyelesaikan masalah mereka, ah tapi aku cuma minta pertarungan antara Rid Archive melawan Javier Buston saja ya, untuk peserta yang lain aku serahkan keputusannya kepadamu dan para pengawas lain," kata orang itu

"Haahh, Baiklah Nona. Kalau tidak ada hal yang penting lagi, saya mau izin pergi dulu," kata pengawas Alan.

"Baiklah, Alan. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu," kata orang itu.

Pengawas Alan pun pergi meninggalkan ruangan itu.

"Rid Archie ya ? Sepertinya akademi ini kedatangan seorang peserta yang menarik. Aku menantikan pertandinganmu nanti loh, jadi tunjukkanlah hal-hal yang akan membuatku takjub lagi, ya," kata orang itu.

-

Kami pun segera bergegas pergi dari lantai ke 3 ke lantai ke 5. Saat kami sampai di lantai ke 4, bentuk ruangan lantai ke 4 sama dengan lantai ke 3, tidak ada ruangan di lantai ini, hanya ada dinding di masing-masing sisi. Sepertinya ruangan ini juga berfungsi sebagai ujian yang seperti ujian kedua. Setelah kami melewati lantai ke 4, kami sampai di lantai ke 5. Lantai ke 5 berbentuk seperti colloseum atau arena bertarung dengan bangku penonton yang mengelilinginya. Terdapat 2 arena di tengah lantai 5 yang mungkin nanti akan dijadikan ujian ketiga. Sekeliling lantai ini juga tertutup oleh dinding dan atap, cuma ada ventilasi untuk sirkulasi udara.

"Aku baru pertama kali kesini, tapi tempat ini ternyata cukup luas juga untuk dijadikan arena pertarungan," kata Charles.

"Meskipun kamu adalah Pangeran kerajaan ini ?," tanya Noa.

"Benar, bukan hanya tempat ini. Kecuali para pelajar, pengajar, dan pegawainya. San Fulgen Akademiya itu tidak boleh dimasuki oleh sembarangan orang. Bahkan aku dan Chloe sendiri baru pertama kali memasuki akademi ini. Chloe saja tadi berkeliling karena penasaran," kata Charles.

"Itu benar," kata Chloe.

"Tapi arena pertarungan di gedung ini hanya untuk ujian penerimaan saja, walaupun cukup luas tapi arena ini masih tergolong kecil. Arena pertarungan yang sebenarnya ada di lantai teratas gedung yang di tengah, di kantin yang tempat kita tadi makan tapi di lantai yang paling atas. Arena pertarungan itu biasanya digunakan untuk Turnamen yang diselenggarakan Akademi," kata Charles

"Jadi di akademi ini ada turnamen juga ?," tanyaku kepada Charles.

"Benar, aku cuma dikasih tau saja. Selama ini aku tidak pernah menonton pertandingannya. Kadang tiap akhir tahun ajaran diadakan turnamen untuk menentukan siapa yang terkuat di sekolah itu. Turnamennya dibagi 2 berdasarkan gender supaya adil, peserta perempuan bertanding antar peserta perempuan dan peserta laki-laki bertanding antar peserta laki-laki, dan turnamennya pun diikuti oleh 4 tahun ajaran, jadi ada kemungkinan tahun pertama dan tahun keempat akan bertanding satu sama lain" kata Charles.

"Heee kelihatannya menyenangkan," kata Noa.

"Tidak perlu menunggu sampai waktu itu tiba Noa, karena di depan kita sekarang pun adalah "turnamen"," kata ku.

"Haha kamu benar," kata Noa.

Kami pun segera mencari tempat duduk untuk menunggu dimulainya ujian ketiga. Kami memilih tempat duduk yang berada di sebelah kiri dari tangga dan duduk di paling depan agar bisa melihat ujiannya dari dekat.

"Masih sekitar 20 menit lagi sampai ujian ketiganya dimulai ya," keluh Noa.

"Kamu tidur saja Noa kalau kamu bosan," kata Charles.

"Ah aku tidak mengantuk, lebih baik aku bertanya tentang suatu hal," kata Noa sambil melihat kepadaku.

"Hmmm apa yang mau kamu tanyakan Noa ?," kataku.

"Tentang sihirmu yang tadi, padahal cuma sihir tingkat rendah tapi kenapa ledakannya sangat besar ?," tanya Noa.

- Bersambung