"Alfred Tarski ? kalau tidak salah dia itu putra dari Count Benito Tarski," kata Charles.
"Itu benar, Count Benito bertugas di wilayah Marquess Marcelo Buston. Bisa dibilang, anaknya, Alfred Tarski adalah anak buah dari Javier Buston karena kedudukannya dan Rovinj yang merupakan daerah kekuasaan Marquess Marcelo berada di wilayah kekuasaan Duke of San Quentine," kata Enzo.
"San Quentine ya ?," kata Charles yang tampak merenung.
"Kakak ?," kata Chloe.
".....,"
Aku hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka.
"Ah tidak apa-apa Chloe, sepertinya Noa akan kesulitan karena lawannya adalah bangsawan," kata Charles.
"Santai saja, Charles. Noa pasti akan memenangkan pertandingan ini, apalagi jika dia tahu kalau lawannya adalah anak buah dari Putra Marquess itu," kataku.
"Apa maksudmu, Rid ?," tanya Charles.
"Kamu tau kan kalau tadi aku sempet berseteru dengan Javier ?," tanyaku lagi.
"Itu benar, kemudian aku datang dan menghentikan perseteruan kalian," kata Charles.
"Sebelum aku berseteru dengan Javier, Noa sempat terpancing oleh perkataan Javier. Noa hampir menyerang Javier jika aku tidak menghentikannya, setelah aku hentikan aku yang lanjut berseteru dengan Javier," kataku.
"Jadi maksudmu, Kalau Noa tau lawannya adalah anak buah dari Javier maka dia pasti akan membalas kelakuan Javier tadi ke anak buahnya," kata Charles.
"Ya itu benar, sayang sekali kalau lawannya bukan Javier langsung tapi setidaknya Noa bisa mengurangi rasa kesalnya karena aku menghentikannya tadi, dengan menghajar anak buahnya Javier," kataku.
-
"Pertandingan dimulai," kata pengawas Nora.
Noa dan Alfred segera maju satu sama lain, keduanya memakai tombak sebagai senjata mereka. Pertandingan mereka dimulai dengan saling menyerang menggunakan senjata yang mereka pakai. Noa berusaha melukai Alfred dengan tombaknya tetapi ditahan oleh tombak Alfred, Alfred pun juga berusaha melukai Noa tetapi ditahan oleh tombak Noa. Pertandingan mereka berlangsung sengit.
"Noa hebat juga dalam menggunakan tombak," kata Charles.
"Tadi dia bilang kalau dia sudah terbiasa menggunakan tombak dari dulu," kataku.
"Begitu ya, pantas saja dia hebat dalam menggunakan tombak. Bagaimana denganmu Rid, apa kamu juga hebat dalam menggunakan pedang makanya kamu menggunakan pedang ?," tanya Charles.
"Tidak terlalu hebat karena aku tidak mendapatkan pengajaran ilmu pedang secara resmi, tidak seperti dirimu, Charles," kataku.
"Meskipun aku mendapatkan pengajaran ilmu pedang, aku juga tidak terlalu hebat dalam menggunakan pedang," kata Charles.
"Kalian berdua sedang merendah ya," kata Enzo.
"Haha," tawa Chloe
-
Noa dan Alfred masih beradu serangan dengan tombak mereka.
"Untuk seorang rakyat jelata, kamu lumayan juga, tapi...," kata Alfred.
~Wind Magic, Apply Magic Weapon, Wind Spear~
"Dalam sihir, akulah yang paling unggul," kata Alfred.
~Power Boost~
~Magic Boost~
"Rasakan ini, ~Wind Blow~," kata Alfred.
Alfred menyerang menggunakan tombaknya yang telah dilapisi oleh sihir angin, Noa bereaksi dan menahan serangan Alfred dengan tombaknya. Namun karena daya serangnya yang begitu besar, Noa tidak mampu menahan serangan dari Alfred dan akhirnya terpental sampai hampr mengenai dinding arena.
"Uggghhhhhhhh," kata Noa yang kesakitan.
"Hahaha kamu lumayan juga bisa bertahan, jika kekuatanmu lemah untuk menahan seranganku tadi. Kamu pasti sudah menabrak dinding itu," tawa Alfred.
"Sepertinya Noa dalam situasi yang gawat," kata Charles yang sedikit resah.
"Santai saja Charles, Noa belum menggunakan sihirnya," kataku menenangkan Charles.
"Hah, Hah, Kau juga bisa menggunakan sihir angin ya ? Padahal saat ujian kedua tadi, aku memperhatian pengguna sihir angin lainnya tapi tidak ada kau," kata Noa.
"Tadi aku memakai sihir api saat ujian kedua, lagian bukannya wajar untuk menggunakan sihir elemen lebih dari 1 ?," kata Alfred.
"Hah, itu benar sih," kata Noa.
"Apa kamu sudah menyerah ? Kemana perginya kesombonganmu tadi yang bilang ingin mengalahkanku ? Ternyata rakyat jelata cuma segini saja kekuatannya, Tuan Javier sampai kesal dan ingin memberikan pelajaran kepada kalian berdua, tapi ternyata kekuatanmu cuma segini saja, jika memang kekuatanmu cuma segini harusnya kamu tidak usah macam-macam dengan bangsawan," kata Alfred.
"Sisanya tinggal orang yang bernama Rid ya, aku tidak tahu apakah tuan Javier akan beruntung untuk berhadapan langsung dengan dia di ujian ini atau tidak, jika tidak berhadapan pun orang yang bernama Rid akan diincar oleh tuan Javier di Akademi," kata Alfred.
Noa pun terkejut, dan akhirnya mulai berdiri kembali.
"Siapa bilang aku sudah menyerah ?," kata Noa.
"Padahal lebih baik kamu menyerah saja, supaya tidak babak belur oleh seranganku," kata Alfred.
"Tadi kamu bilang "Tuan Javier", apakah kamu anak buahnya Javier ?," tanya Noa.
"Berani sekali rakyat jelata sepertimu memanggil Tuan Javier langsung dengan namanya," kata Alfred.
"Begitu ya, jadi kamu adalah anak buahnya, ini sungguh keberuntungan. Aku kesal dengan kelakuan Javier tadi, aku belum punya kesempatan untuk menghajarnya. Tapi....," kata Noa
~Accelerate~
"...Menghajar anak buahnya akan meringankan kekesalanku," lanjut Noa.
Noa bergerak dengan cepat dan tiba-tiba langsung berada dihadapan Alfred.
"Cepat sekali," pikir Alfred.
~Wind Magic, Apply Magic Weapon, Wind Spear~
Noa menyerang menggunakan tombak anginnya. Alfred menahannya dengan tombak anginnya. Kedua tombak yang dilapisi sihir angin itu pun beradu. Sebuah bentrokan antara sihir yang lumayan kuat terjadi di arena. Tapi karena antara arena 1, arena 2 dan bangku penonton sudah dipasang sihir pelindung, dampak dari bentrokan itu tidak sampai mengenai tempat lainnya.
"Apa-apaan serangannya ini, bagaimana bisa sihirnya lebih kuat dariku," pikir Alfred.
Noa pun mendesak Alfred dengan serangannya, sampai akhirnya Noa berhasil membuat Alfred bergerak mundur beberapa meter dari tempat mereka beradu sebelumnya.
"Bagaimana mungkin rakyat jelata sepertimu bisa mendesakku," kata Alfred.
"Apa kamu terkejut saat ada orang yang berada dibawahmu berhasil mendesakmu ? Aku akan membuat kamu lebih terkejut lagi saat aku berhasil mengalahkanmu," kata Noa.
"Rakyat jelata, breng***. ~Magic Boost, Double~, ~Mega Fire Ball~" kata Alfred sembari mengeluarkan sihirnya.
Bola api yang lumayan besar mengarah ke arah Noa. Noa pun bersiap mengangkat tongkatnya dan mengeluarkan kuda-kuda seperti orang yang ingin melempar tombak. Saat bola api itu semakin dekat, Noa pun melemparkan tombak yang masih dialiri sihir angin ke arah bola api itu.
"Hancurkan semua yang ada di depanmu, ~Wind Ballista~," kata Noa.
Tombak yang dialiri sihir angin itu pun dilempar. Tombak itu mengarah ke arah bola api besar yang mengarah ke Noa, Segera setelah itu, tombak api itu menembus bola api tersebut dan membuat bola api tersebut menjadi menyebar dan perlahan menghilang. Tapi tombak itu masih belum berhenti karena target yang dituju tombak itu sebenarnya bukan bola api besar itu tetapi adalah orang yang mengeluarkan bola api besar itu yaitu Alfred.
"?!?!?!," Alfred pun terkejut.
"Serangan itu jangan-jangan sama seperti yang dilancarkan Noa saat ujian kedua ?," kata Charles terkejut.
".....," Aku hanya terdiam.
Tombak itu pun bergerak cepat dan segera menuju ke arah Alfred untuk menghantamnya. Setelah mencapai Alfred, tombak itu meledak dan terjadi ledakkan dari sihir angin yang cukup besar.
- Bersambung