Chereads / Peace Hunter / Chapter 25 - Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily

Chapter 25 - Chapter 25 : Ujian Tahap Ketiga, Chloe vs Emily

"Perhatian, karena perbaikan sudah dilakukan, untuk pertandingan di arena ini akan dimulai kembali, silahkan lanjutkan kembali, Nora," kata pengawas Alan.

"Baik, ketua," kata pengawas Nora.

"Akhirnya pertandingan di arena yang satunya bisa dilanjutkan kembali," kataku.

"Untuk peserta selanjutnya silahkan maju, peserta Emily Watterson," kata pengawas Nora.

"Watterson ? Apa dia itu putri dari Marquess of Chania, Jasper Watterson ?," kata Charles.

"Kok bisa kamu hafal nama-nama bangsawan yang ada ?," tanyaku.

"Yah, sebagai anggota kerajaan disarankan untuk menghafal bangsawan-bangsawan yang bertugas membantu kerajaan untuk mengatur daerah yang lainnya, Ibuku saja tau semua kepala keluarga bangsawan mulai dari Duke sampai Viscount," kata Charles.

"Menjadi anggota kerajaan sepertinya merepotkan," kataku

"Yah begitulah," kata Charles.

"Chania itu berada di wilayah San Angela, jadi keluarga Watterson bertugas dibawah perintah ayahku yang seorang Duke," kata Enzo.

"Aku dikelilingi orang-orang yang memiliki status tinggi, aku jadi insecure. Aku harap Noa cepat kembali dari pemulihannya," kataku.

"Hahaha, santai saja Rid," kata Enzo.

"Dan untuk lawannya, silahkan maju peserta Chloe Estella San Fulgen," kata pengawas Nora.

"Wahhhhh Putri Chloe maju,"

"Semangat Putri Chloe aku mendukungmu," kata peserta lain yang mulai heboh.

"He-heboh sekali," kata Chloe yang tiba-tiba gugup.

"Chloe yang semangat ya, jangan sampai kalah," kata Charles.

"I-iya kakak," kata Chloe.

"Yang semangat Chloe, kamu pasti bisa," kata Enzo.

"Iya, kamu pasti bisa Chloe," kataku

"T-terima kasih atas dukungannya, Rid,"

"Kenapa kamu gugup begitu Chloe, bukannya tadi kamu bersemangat saat menunggu giliranmu tiba," kata Chlarles.

"T-tadi memang ku bersemangat, tetapi saat giliran ku datang, tiba-tiba aku merasa gugup apalagi banyak yang bersorak," kata Chloe.

"Santai saja Chloe, mereka cuma bersorak untuk mendukungmu agar menang," kata Charles.

"A-aku tidak suka didukung banyak orang yang tidak aku kenal, y-yasudah kalau begitu aku pergi ke arena dulu," kata Chloe sambil berjalan ke arena.

"Semangat Chloe," kata Charles.

"Chloe kalau kamu terdesak gunakan manipulasi sihir & mana yang ku ajarkan tadi," kataku.

"I-itu mustahil, Rid. Aku saja tadi belum bisa saat mencobanya," kata Chloe yang tiba-tiba berhenti.

"Yah coba saja dulu, tadi kan kamu cuma latihan saja. Sekarang adalah pertandingan sungguhan, siapa tau kamu jadi bisa menggunakannya saat kamu merasa terdesak," kataku.

"B-baiklah, aku akan mencobanya nanti," kata Chloe yang melanjutkan jalannya.

"Apa Chloe tidak akan kenapa-kenapa, Charles ?," kataku.

"Tenang saja Rid, meskipun dia kelihatan grogi begitu tapi pasti dia bisa bertanding dengan baik, lagipula aku kan kakaknya, aku kenal Chloe sudah lama," kata Charles.

Chloe pun akhirnya sampai di arena.

"Saya tidak menyangka akan melawan, tuan putri. Ini kesempatan yang langka. Kalau begitu mohon bantuannya dan mari kita bertanding secara adil, tuan putri," kata Emily.

"Y-ya a-aku juga, m-mohon bantuannya," kata Chloe.

"Apa benar Chloe tidak akan kenapa-kenapa, Charles ?," kataku yang menonton.

"Tidak akan ada apa-apa, Rid. Mungkin," kata Charles.

"Apa peserta Emily sudah siap ?," kata pengawas Nora.

"Siap," kata Emily.

"Apa peserta Chloe sudah siap," kata pengawas Nora lagi.

"S-siap," kata Chloe.

"Baiklah, kalau begitu mari kita mulai pertandingannya, Pertandingan dimulai!!!!," kata pengawas Nora.

-

"Ayo Putri Chloe, semangat,"

"Kalahkan dia, Putri Chloe," kata peserta yang lain

"K-kenapa mereka heboh sekali, membuatku gugup saja," kata Chloe.

"Hahah saya kira kamu akan bersemangat karena mendapat sorakan, tuan Putri," kata Emily.

"Jika sorakan itu datang dari banyak orang yang kukenal, mungkin aku akan biasa saja. Tapi mendapat sorakan dari banyak orang yang tidak aku kenal malah membuatku gugup," kata Chloe.

"Oh begitu ya, jika tuan putri terus gugup karena sorakan mereka lalu kalah melawanku, jangan menyalahkan aku ya," kata Emily.

"Eh ah santai saja, walau begitu aku akan berjuang untuk menang," kata Chloe.

~Fire Magic, Create Magic Weapon, Fire Arrow~

Chloe langsung membuat panah api dari sihirnya, dan mulai menembakkannya ke arah Emily.

~Double Fire Arrow~

Kedua panah api itu mengarah ke Emily, tapi Emily mulai mengangkat dan mengarahkan tongkat sihirnya ke depan

~Earth Magic, Earth Wall~

Sebuah dinding yang terbuat dari tanah muncul di depan Emily dan langsung menghalau kedua panah api milik Chloe. Kedua panah api itu pun hancur setelah menghantam dinding tanah tersebut,

"Maaf ya tuan putri, tapi sihir apimu tidak akan mempan terhadap sihir tanah," kata Emily.

"...," Chloe hanya terdiam.

"Panah melawan tongkat sihir ya, ini bisa menjadi pertarungan jarak jauh," kataku.

"Emily itu pengguna sihir tanah ya, Chloe akan kesulitan jika terlalu menggunakan sihir apinya, dia harus memakai sihir yang lain," kata Charles.

"Apa Chloe bisa memakai sihir elemen yang lain ?," tanyaku.

"Bisa, tapi mungkin hanya sihir tingkat rendah saja. Karena Chloe selalu berlatih memakai sihir apinya, sihir yang lainnya tidak dia latih jadinya tidak berkembang," kata Charles.

"Untuk menghadapi sihir elemen tertentu, memakai sihir kelemahannya adalah pilihan tepat. Sihir tanah bisa diatasi dengan sihir air dan sihir listrik. Tapi jika memakai kelemahannya tidak bisa, satu-satunya cara adalah memakai sihir dengan tingkat yang lebih tinggi. Seperti yang barusan, ~Fire Arrow~ punya Chloe tidak bisa menembus ~Earth Wall~ punya Emily, untuk menghancurkan ~Earth Wall~ itu dibutuhkan serangan dengan damage yang lebih besar dari ~Fire Arrow~," kataku.

~Earth Magic, Earth Shot~

Emily menembakkan peluru tanah dari tongkat sihirnya. Chloe dengan lincah menghindarinya. Chloe berlari di pinggir arena untuk mencari celah agar bisa menyerang Emily. Saat sudah menemukan celah, Chloe menembakkan panah apinya ke Emily.

~Triple Fire Arrow~

3 tembakan panah api mengarah ke Emily.

~Earth Wall~

Tapi panah api itu tidak bisa menembus ~Earth Wall~ milik Emily.

"Dinding itu kuat sekali, panah api biasa tidak bisa untuk menghancurkannya. Apa aku harus memperkuat panahnya dengan Boost atau aku harus membuat anak panah yang lain ?," pikir Chloe.

"Chloe kalau sedang serius jadi tidak gugup ya," kataku.

"Kan sudah kubilang tadi kalau tidak akan kenapa-kenapa," kata Charles.

"Aku akan mencoba memakai panah yang lain," pikir Chloe.

"Fire Magic, Create Magic Weapon,"

Chloe membuat panah dari sihirnya.

"Rasakan ini, ~Blast Arrow~

Panah itu mengarah ke Emily.

"Panah yang bisa meledak ya ? ~Earth Wall~ biasa tidak akan bisa menahan itu," kata Emily.

Emily bersiap mengeluarkan sihirnya untuk menahan panah itu.

~Earth Magic, Earth Wall : Blast Protection,"

Sebuah dinding tanah yang sangat tebal muncul dan menghalau panah itu. Saat panah itu mengenai dinding tanah itu, ledakan pun terjadi .

*DUAAAARRRRRRRRRRR

Setelah ledakan usai, muncullah asap yang mengganggu penglihatan di arena tapi hanya sebentar karena efek ledakan yang tidak terlalu besar. Setelah asap menghilang, Chloe pun terkejut karena dinding tanah itu tidak hancur oleh panahnya.

"Bagaimana bisa dinding itu tidak hancur oleh ledakan," kata Chloe.

"Sesuai namanya tuan Putri, ~Blast Protection~ ini digunakan untuk menahan serangan tipe ledakan," kata Emily sambil membatalkah sihir ~Earth Wall~nya.

"Fire Magic, Create Magic Weapon~

~Magic Boost~

~Power Boost~

~Speed Boost~

Chloe mulai mencoba untuk menyerang Emily lagi.

~Fire Arrow~

Chloe menembakkan anak panahnya menuju Emily.

"Kali ini panah api yang dilengkapi Boost ya, baiklah kalau begitu," kata Emily

~Earth Magic, Earth Wall~

~Defense Boost 2x~

Emily menciptakan dinding tanah lagi untuk menghalau panah api itu. Dan lagi-lagi panah api milik Chloe tidak bisa menghancurkan dinding panah itu.

"Bahkan dengan dilapisi Boost saja tidak bisa menembus dinding itu," kata Chloe terkejut.

"Aku menciptakan ~Earth Wall~ yang berbeda untuk menahan seranganmu, tuan putri. ~Earth Wall~ biasa untuk menahan ~Fire Arrow~mu, ~Earth Wall : Blast Protection~ untuk menahan ~Blast Arrow~, dan ~Earth Wall~ yang ditambahkan dengan ~Defense Boost~ untuk menahan ~Fire Arrow~mu yang dilengkap Boost juga. Memang tiap ~Earth Wall~ yang berbeda, penggunaan mananya juga berbeda apalagi ~Blast Protection~ membutuhkan lumayan banyak Mana. Tapi itu tidak berbeda denganmu, tuan putri. Seranganmu yang berbeda pun juga menggunakan jumlah mana yang berbeda kan ?, Apalagi daripada menggunakan anak panah yang disediakan akademi, kamu lebih memilih membuat anak panahmu sendiri, membuat panah biasa saja sudah membutuhkan banyak mana. Nah, apa kamu akan memakai jenis anak panah yang berbeda lagi ? Aku tinggal membuat ~Earth Wall~ yang seimbang dengan anak panahmu itu. Anak panahmu tidak akan bisa mengenaiku, dan aku tinggal bertahan saja sampai menunggumu kehabisan mana karena terlalu banyak membuat anak panah. Bagaimana, tuan Putri ?," kata Emily.

"....," Chloe hanya terdiam sambil memikirkan cara untuk bisa mengalahkan Emily.

- Bersambung