Chereads / Peace Hunter / Chapter 22 - Chapter 22 : Magic Martial Arts

Chapter 22 - Chapter 22 : Magic Martial Arts

"Apa kau pikir aku hanya akan menyerangmu dengan menggunakan tombak ?," kata Noa. Noa bersiap menyerang dengan dengan mempersiapkan kuda-kudanya.

~Wind Magic Martial Arts~

Noa melapisi tangan dan kakinya dengan sihir angin.

"~Magic Martial Arts~ ? Tidak kusangka Noa bisa menggunakan teknik itu," kata Charles.

"Aku juga baru mengetahui kalau Noa bisa menggunakannya juga," kataku.

Magic Martial Arts, sebuah bela diri yang digabungkan dengan sihir. Damagenya tentu berbeda dengan bela diri biasa karena selain memberikan serangan fisik, Magic Martial Arts juga memberikan serangan sihir. Sebagai contoh, Magic Martial Arts yang menggunakan sihir api, jika menggunakan pukulan yang dilapisi api kepada lawan, selain lawan terkena damage dari pukulan fisik itu, bagian yang terkena pukulan itu juga terasa terbakar oleh api yang melapisi tinjunya.

Noa bersiap menyerang Alfred.

"S*alan, apa kau berniat menyerangku dari belakang disaat aku sibuk untuk menahan ini ? Dasar pengecut!," kata Alfred.

"Aku minta maaf, tapi aku sudah muak dengan perkataanmu sedari tadi. Jadi aku akan membuatmu diam. Lagipula tidak ada larangan untuk menyerang dari belakang, terlebih lagi jika ini adalah medan perang maka kau harusnya tak berhak protes," kata Noa

~Wind Punch~

Noa meninju wajah Alfred dari belakang.

"Kuggghhh," Alfred kesakitan setelah wajahnya ditinju.

"Ini belum selesai," kata Noa.

Noa terus meninju dan menendang tubuh Alfred dari belakang.

"Ugghhh, Uggggh, Keookkkk," Alfred menerima serangan dari Noa.

Karena Alfred terus diserang dengan ~Magic Martial Arts~ yang digunakan Noa, konsentrasi terhadap mana yang digunakan untuk membuat ~Wind Shield" pun jadi terganggu. ~Wind Shield~ pun mulai retak karena bentrokan dengan 2 ~Wind Ballista~ sampai akhirnya ~Wind Shield~ punya Alfred pun hancur.

"S*alan," kata Alfred yang menyadari jika ~Wind Shield~nya hancur.

".....!!!," Noa pun juga terkejut.

2 ~Wind Ballista~ yang sebelumnya tertahan pun melesat ke arah mereka berdua.

Terjadi ledakan yang lumayan hebat efek dari 2 ~Wind Ballista~ yang mengenai pijakan arena, mengakibatkan debu asap yang muncul kembali. Tapi seseorang keluar dari gempulan debu asap itu, dan itu adalah Alfred.

"Hah, Hah, hampir saja aku kena tombak itu secara langsung, untung aku masih bisa menghindariya," kata Alfred.

"Ugghhh, rakyat jelata sialan, memukul dan menendangiku sejak tadi," kata Alfred yang merasa kesakitan.

"Tapi tidak mungkin dia akan bertahan setelah terkena serangan tombaknya sendiri," kata Alfred.

~Accelerate~

Tiba-tiba Noa bergerak cepat dari gumpalan debu asap itu dan langsung menendang Alfred tepat di perutnya.

"Keoghhhhh," Alfred kesakitan setelah perutnya ditendang.

"Apa kau mengira kalau aku sudah tumbang barusan ? Yang akan tumbang di pertarungan kali ini adalah kau," kata Noa.

Noa pun melanjutkan pukulan dan tendangannya ke Alfred. Noa memukul dan menendang Alfred di berbagai bagian tubuhnya. Alfred pun cuma bisa pasrah diserang berturut-turut oleh Noa.

"25,"

"35,"

"45,"

Noa menghitung total serangan yang dia lancarkan ke Alfred.

"Ugggh, ugggh, keoggkkh, ugghhhh," suara erangan dari Alfred yang diserang habis-habisan oleh Noa.

~Wind Punch~ ke arah perut, ~Wind Kick~ ke arah kaki, ~Circular Wind Kick~ ke arah pinggang. Alfred tidak berdaya dengan serangan berturut-turut yang dia terima. Noa pun segera melancarkan serangan terakhir dengan bersiap dengan kuda-kudanya.

~Wind Uppercut~," kata Noa.

Sebuah tinjuan dari bawah yang mengarah ke dagu Alfred. Alfred pun terpental ke atas setelah terkena serangan itu dan mulai terjatuh kebawah.

~Accelerate~

Tapi Noa bergerak cepat menuju tempat Alfred akan jatuh dan bersiap untuk melanjutkan serangannya.

~Power Boost~

~Magic Boost~

Noa meningkatkan kekuatan dan sihirnya. Noa pun bersiap dengan kuda-kudanya untuk menyerang Alfred. Saat Alfred sudah mulai jatuh, Noa melancarkan pukulan yang sangat kuat tepat ke arah perut Alfred.

"Inilah serangan beruntun terakhirku, serangan ke 50," kata Noa.

~Wind Champion~

"Kuoggghhhhhhh,"

Pukulan itu sangat kuat sampai menghempaskan Alfred. Alfred terhempas sampai menabrak dinding arena. *Dummmmmmmm, suara dari hempasan itu pun terdengar di seluruh arena.

"Asal kau tahu saja ya, sebenarnya sejak tadi aku bisa saja menggunakan sihir elemen lain untuk melawanmu. Tapi aku lebih memilih menggunakan sihir angin ini, aku punya alasan tersendiri untuk melakukan itu, yah aku tidak tau kamu bisa mendengarnya atau tidak," kata Noa.

Debu asap pun mulai memenuhi arena efek dari Alfred yang menabrak dinding arena.

"Apa-apaan pertandingan ini,"

"Pertandingan ini sangat gila, kayaknya pertandingan ini adalah yang terbaik sejauh ini,"

"Apa bangsawan itu kalah ?," kata para peserta lain yang menonton.

Perlahan debu asap mulai menghilang dan arena pun mulai telihat jelas kembali. Sosok Alfred yang menabrak tembok pun juga terlihat. Setelah terhempas menabrak dinding arena, Alfred pun tumbang dan tak bergerak lagi.

"Pemenang untuk ujian pertandingan antara Noa Sigisbert melawan Alfred Tarski adalah..... Noa Sigisbert," kata pengawas Nora.

"Hebat,"

"Kamu hebat,"

"Pertandinganmu sangat bagus,"

"Kamu hebat sekali bisa mengalahkan bangsawan meskipun kamu orang biasa," kata peserta yang menonton. Para peserta yang lain pun bertepuk tangan untuk Noa.

"Alfred s*alan, bisa-bisanya dia kalah oleh rakyat jelata. Menjengkelkan," kata Javier.

"Untuk peserta Alfred Tarski karena dia mengalami kekalahan maka akan mendapatkan 50 poin. Untuk peserta Noa Sigisbert, pengawas akan menghitung jumlah poin yang didapatkan oleh peserta Noa Sigisbert jadi silahkan tunggu hasilnya sebentar di arena. Untuk pengawas yang bertugas sebagai healer, silahkan untuk membawa dan menyembuhkan peserta Alfred Tarski terlebih dahulu." kata pengawas Nora.

Pengawas yang bertugas sebagai healer pun turun ke arena dan membawa Alfred untuk disembuhkan.

"Noa itu, dia hebat juga," pikirku.

"Kamu hebat Noa," kata Charles.

"Kerja bagus Noa," kata Enzo.

Noa pun melihat ke arah kita, aku pun menunjukkan gestur jempol ke arahnya. Noa pun membalas dengan gestur jempol juga dan sambil tersenyum. Aku pun menyadari ada 1 orang yang tidak bersorak ke Noa diantara kita.

"Kenapa kamu tidak berteriak dan mengucapkan selamat ke Noa, Chloe ?," kataku.

"Eh ah aku tidak terlalu suka berteriak. Kamu sendiri juga tidak berteriak," kata Chloe.

"Aku sudah memberikan gestur jempol ke Noa tadi," kataku sambil menirukan gestur jempol lagi.

"Aku juga tadi sudah memberikan gestur ke Noa," kata Chloe.

"Begitu ya," kataku.

"Tapi ya Noa itu benar-benar hebat, selain jago dalam menggunakan tombak bahkan dia juga jago dalam bela diri," kata Charles.

"Kamu benar, akan sekuat apa nanti Noa ketika sudah menjadi murid di akademi," kataku.

"Kamu benar, Rid. Aku juga tidak akan kalah dari Noa karena aku punya tanggung jawab yang besar," kata Charles.

"Aku juga tidak akan kalah dari siapapun, kakak," kata Chloe.

"Menjadi Pangeran dan Putri itu sulit ya," kataku.

"Yah begitulah," kata Charles & Chloe.

- Bersambung