Chereads / Peace Hunter / Chapter 21 - Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata

Chapter 21 - Chapter 21 : Kontrak dengan Senjata

Beberapa saat sebelumnya.

"Noa, bukannya kamu tidak perlu belajar tentang ini lagi ? Kamu sudah tau kan cara Forging Magic ?," tanyaku.

"Apa maksudmu, Rid. Aku belum pernah mempelajari tentang hal ini," kata Noa.

"Tadi saat kamu melempar tombak anginmu itu, setelah menghantam tempat yang dituju, tombak itu langsung mengeluarkan ledakkan angin ke sekitarnya. Bukannya kamu menambahkan sihir ledakkan di tombakmu ? Bukannya itu sama dengan Forging Magic ?," tanyaku.

"Tidak, aku tidak menambahkan sihir apapun pada tombak itu. Aku hanya mengaliri sihir angin ke tombak itu, cuma itu saja. Sejak dulu aku selalu berlatih teknik itu dan ya memang selalu ada efek ledakan," kata Noa.

"Apa benar begitu ?," kataku.

"Aku serius, Rid," kata Noa.

"Noa sepertinya benar, dia tidak berbohong. Tapi kenapa tombak yang dilemparnya bisa memiliki dampak ledakan ? Apa mungkin dia tidak sadar sudah menggunakan Forging Magic ?," pikirku.

Kembali ke Arena.

Sebuah asap yang diakibatkan oleh ledakan dari tombak yang dilempar oleh Noa mengelilingi arena tempat mereka bertanding.

"Apakah Noa menang ?," tanya Charles.

"Dengan serangan secepat itu dan dampak ledakan yang lumayan besar, harusnya Alfred sudah tumbang," kata Chloe.

"Tidak, pertandingan ini belum selesai," kataku.

Saat asap yang menyelimuti arena sudah mulai hilang, terlihat jelas apa yang terjadi. ~Wind Ballista~ sebuah tombak yang dilesatkan oleh Noa, ditahan oleh sebuah perisai yang diciptakan oleh Alfred.

"Hah, Hah, hampir saja tombak itu mengenaiku. Jika aku tidak memakai ~Wind Shield~ ini, aku pasti sudah kena serangan itu dan kalah," kata Alfred.

"...," Noa terdiam.

"Ternyata dia masih sempat bereaksi untuk membuat perisai untuk menahan tombaknya Noa, dia lumayan juga," kata Charles.

Noa pun mengambil kembali tombaknya yang tertahan di perisai Alfred.

~Kembalilah~

Tombak Noa kembali ke tangan Noa dengan sendirinya dengan bantuan sihir anginnya.

"Sepertinya kamu sedang diatas angin karena merasa menang dengan serangan barusan, tapi bukan kamu saja yang bisa melemparkan tombak seperti itu," kata Alfred.

~Fire Magic, Apply Magic Weapon, Fire Spear~

~Power Boost~

~Magic Boost~

"Rasakan ini, rakyat jelata ~Fire Spear : Puncture~," kata Alfred sambil bersiap melemparkan tombaknya.

Tombak Api itu pun dilempar ke arah Noa. Tombak api yang sudah diperkuat dengan tambahan kekuatan dan sihir itu bergerak dengan sangat cepat untuk menghantam Noa. Noa pun bereaksi dengan cepat dengan memegang tombaknya dengan kedua tangan.

~Wind Spear~ Noa kembali mengaliri tombak itu dengan sihir anginnya.

~Magic Boost~

~Defense Boost~

Noa memperkuat sihir dan pertahanannya. Setelah itu, tombak itu pun melesat cepat ke Noa tapi Noa menahannya dengan tombaknya. Bentrokan antara tombak angin yang Noa gunakan untuk bertahan dan tombak api yang Alfred gunakan untuk menyerang pun terjadi. Noa pun masih berusaha untuk menahan serangan tombak api itu, tapi lama kelamaan dia terdorong ke belakang.

"Uggghhhhh serangan tombak ini sangat kuat, sepertinya mustahil bagiku untuk menahannya," pikir Noa.

Noa pun semakin terdorong ke belakang sampai akhirnya dia menghantam dinding arena di belakangnya bersamaan dengan tombak milik Alfred. Hantamannya lumayan kuat sampai membuat arena itu penuh debu asap efek dari hantaman Noa.

"Serangan yang barusan lumayan kuat, apa Noa tidak apa-apa ?," tanya Charles.

"Tenang saja, Charles. Noa menggunakan ~Defense Boost~ tadi, seharusnya damage yang dia terima tidak terlalu parah," kataku

"Noa," kata Chloe.

"Hahahahaha begitulah caranya melempar tombak yang benar. Tentu saja ini juga karena keturunan bangsawan ku, kekuatan sihirku lebih unggul dari rakyat jelata sepertimu jadi lemparan tombakku lebih kuat daripada tombakmu. Jika kau ingin melempar tombak mu dengan payah lagi silahkan saja, perisaiku ini akan menahannya. Atau apa kau ingin langsung menyerah saja ? Hahahaha," tawa Alfred.

"Hahahaha bagus sekali Alfred, setidaknya kamu sudah mempermalukan orang yang berusaha memukulku tadi. Sisa 1 orang lagi yang tadi sudah mempermalukanku, akan kubalas dia.," kata Javier yang sedang menonton dan melihat ke arahku.

".....," aku menyadari tatapannya tapi aku hanya diam saja.

Di arena yang masih dipenuhi debu asap, tiba-tiba dari tempat Noa menghantam dinding dilesatkan tombak yang dialiri oleh sihir angin dengan cepat menuju ke arah Alfred. Tombak itu melesat dengan cepat sampai menghilangkan debu asap yang berkumpul di arena pertarungan. Alfred pun langsung bereaksi dengan menahan tombak itu dengan ~Wind Shield~nya. Tombak angin itupun tertahan dan beradu dengan ~Wind Shield~ punya Alfred.

"Kau masih mencoba untuk melemparkan tombak ini ? Meskipun aku dapat menahannya ? Apa kau ini bodoh, hah ? Sepertinya kau sudah sangat pasrah ya untuk menang ," kata Alfred.

"Kau mungkin bisa menahan 1 ~Wind Ballista~, tapi bagaimana dengan 2 ~Wind Ballista~ ?," kata Noa.

"Apa katamu ?," kata Alfred.

Noa memegang 1 tombak lagi dan mulai mengalirinya dengan sihir angin.

~Wind Magic~, ~Apply Magic Weapon~, ~Wind Spear~.

"Tombak itu kan ?," kata Alfred.

"Bukannya itu tombal milik Alfred ? Bagaimana Noa bisa mengalirkan sihirnya di senjata punya Alfred ?," tanya Charles.

"Apa kamu tidak pernah diberi tahu tentang kepemilikan senjata, Charles ?," tanyaku.

"Aku pernah diberi tahu, jika senjata milik orang lain tidak bisa dialiri sihir oleh orang yang bukan pemiliknya," kata Charles.

"Yah kamu benar, tapi itu berlaku dengan senjata yang sudah dikontrak," kataku.

"Senjata yang sudah dikontrak ?," tanya Charles.

"Jika kamu membeli atau membuatkan senjata ke penempa senjata, setelah senjata itu sudah siap. Kamu akan diminta untuk membuat kontrak dengan senjata itu sebagai bukti kepemilikanmu. Senjata yang sudah kontrak dengan pemiliknya tidak bisa dialiri oleh sihir dari orang yang bukan pemiliknya, bahkan bagi senjata sihir, orang yang bukan penggunanya tidak bisa mengeluarkan skill dari senjata sihir itu sama sekali. Tapi untuk senjata yang diberikan kepada kita untuk ujian ini, bukan senjata kontrak jadi orang lain bisa memakai senjata yang bukan miliknya sebebasnya," kataku menjelaskan.

"Jadi begitu ya, pantas Noa bisa menggunakan dan mengaliri tombak punya Alfred dengan sihir. Tapi apakah senjata yang sudah dikontrak dengan pemiliknya sudah pasti aman dan tidak bisa digunakan oleh orang lain ?," tanya Charles.

"Tidak, senjata yang sudah dikontrak bisa dibatalkan dengan sihir ataupun dikontrak ulang dengan orang lain yang memiliki keahlian itu," kataku.

"Bahkan walaupun senjatanya sudah dikontrak masih belum aman ya jika bertemu dengan orang yang berbahaya, kamu tahu banyak ya Rid soal ini ?," tanya Charles.

"Ya itu karena aku suka membaca buku, jadinya aku tahu soal ini," kataku.

"Begitu ya," kata Charles.

"K*parat kau, bagaimana bisa kau menggunakan tombakku ?," tanya Alfred sembari kesal.

"Itu karena kau sangat bodoh, bagaimana mungkin setelah menyerang lawanmu kamu tidak mengambil kembali tombakmu ini ? Beginilah jadinya, sekarang malah lawanmu yang mengambil tombak ini," kata Noa.

"Br*ngs*k," kata Alfred marah.

"Daripada marah-marah terus bukannya kamu harus fokus dengan perisaimu itu, meskipun kamu berhasil menahannya, tapi ~Wind Ballista~ itu masih belum berhenti loh. Dan sekarang aku akan tambahkan 1 lagi," kata Noa.

Noa bersiap dengan kuda-kudanya yang seperti orang mau melempar tombak.

~Wind Ballista~

Noa melemparkan tombak angin itu dengan cepat menuju Alfred.

"S*alan, mana mungkin aku akan kalah oleh rakyat jelata," kata Alfred.

~Defence Boost 2x~

Alfred meningkatkan ketahanan perisai anginnya 2x lipat. ~Wind Ballista~ yang kedua pun menghantam perisai Alfred. Bentrokan antara 2 ~Wind Ballista~ itu dengan ~Wind Shield~ punya Alfred itu sangat kuat. Kedua ~Wind Ballista~ itu berusaha menerobos perisai angin itu tapi masih bisa ditahan oleh Alfred. Meskipun tertahan oleh ~Wind Shield~, ~Wind Ballista~ itu masih belum berhenti dan tetap bergerak berusaha menerobos

"Kau lihat kan ? Meskipun kau melempar 2 , 3 atau lebih banyak lagi tombakmu ini, perisaiku ini akan menahannya," kata Alfred.

"Begitu ya ?," kata Noa.

~Accelerate"

Noa bergerak cepat ke arah Alfred dan menuju ke belakangnya.

"Cepat sekali," pikir Alfred.

"Apa yang mau kau lakukan ?," kata Alfred.

"Kau begitu kesusahan untuk menahan itu sampai harus menggunakan kedua tanganmu untuk memegang perisai itu. Di depan mungkin pertahananmu tertutup, tapi disisi lain sangat terbuka lebar," kata Noa.

"Jangan bilang ?," kata Alfred terkejut.

"Tentu saja aku akan mengincar ini, apa kau pikir aku hanya akan menyerangmu dengan menggunakan tombak ?," kata Noa.

- Bersambung