Aku pun menghilangkan sihir ~Water Bubble~ dan ~FireBall~ yang ku tunjukkan di tanganku sebelumnya.
"Hah, kalau yang barusan itu cuma tahap dasar, terus tahap yang benerannya seperti apa ?," kata Noa.
"Tentu saja, seperti yang ku lakukan tadi saat ujian kedua. Setelah kalian berhasil membuat 2 sihir yang berbeda secara bersamaan, kalian harus menggabungkannya," kataku.
Aku pun membuat gabungan dari ~Water Bubble~ dan ~FireBall~ di tangan kananku. Dan terciptalah ~Hot Water Ball~. Akupun menunjukkanya ke mereka.
"Gabungkan seperti ini, jika kalian sudah bisa membuat 2 sihir yang berbeda sekaligus di kedua tangan, cobalah untuk menyatukan 2 sihir tersebut di 1 tangan saja. Di 1 tangan kalian akan menjadi 2 aliran mana, konsentrasi pada 2 aliran mana itu. Aliran mana yang digunakan untuk sihir tingkat menengah seperti ~Water Blast~ akan menjadi dampak serangan untuk sihir tersebut, sedangkan aliran mana yang digunakan untuk sihir tingkat rendah seperti ~Water Bubble~ akan menjadi ukuran dan wujud dari sihir itu ." kataku.
"Bagaimana bisa air dan api bersatu seperti itu ?," kata Noa.
"Kamu luar biasa, Rid," kata Chloe.
"Menggabungkan sihir seperti itu apakah tidak akan memakai Mana yang sesuai dengan sihir tersebut. Misalnya ~Water Bubble~ menggunakan 5 mana, ~Water Blast~ menggunakan 10 mana, bukannya jadi akan menggunakan 15 mana ?," tanya Charles.
"Kalian tau kan jika sihirmu masih berada di tempat awal kamu mengeluarkan sihir seperti di tanganku ini, itu tidak akan mengkonsumsi mana. Tapi jika sudah dilepaskan baru akan mengkonsumsi mana. Jika kalian mengeluarkan kedua sihir berbeda pada kedua sumber yang berbeda, itu akan mengonsumsi mana sesuai total kedua sihir yang kalian pakai. Tapi jika menggabungkan kedua sihir yang berbeda, itu akan mengkonsumsi sihir berdasarkan sihir yang dampaknya paling besar. Menggabungkan ~Water Bubble~ dengan ~Water Blast~ cuma akan mengkonsumsi mana setara dengan penggunaan ~Water Blast~ saja," kataku menjelaskan.
"Jadi begitu ya," kata Charles.
"Berapa banyak jenis sihir yang kamu kuasai, Rid ?," tanya Noa.
"Itu rahasia," kataku.
"Begitu ya, aku dari awal memang sudah mewaspadaimu dan ternyata tebakanku tidak salah," kata Noa.
"Aku berharap agar tidak melawanmu saat Ujian ketiga," kata Enzo.
"Haha sepertinya aku juga," kata Charles sambil tertawa kecil.
-
"Sepertinya sebentar lagi waktu akan menunjukkan pukul 15.00," kata Charles.
"Sepertinya iya, para peserta sudah mulai memasuki lantai ini," kataku.
"Aku tidak sabar untuk ujian ketiga, agar aku bisa langsung bersantai," kata Noa.
"Apa kamu tidak gugup, Noa ? Bagaimana jika lawanmu nanti lebih kuat," tanya Chloe.
"Kalau aku kalah karena lawanku lebih kuat, berarti aku memang belum cocok untuk masuk ke Akademi ini," jawab Noa.
"Santai saja Noa, sihir elemen mu itu lebih unggul, Sihir angin bisa digabungkan dengan sihir apapun. Gunakan saja cara yang tadi ku jelaskan," kataku.
"Bilang saja mudah, Rid. Tapi aku tak pernah mencobanya walaupun aku juga bisa sihir elemen lain kecuali angin," kata Noa.
"Yah sekalian latihan saja nanti," kataku.
"Aku tidak mau mencoba-coba saat bertanding," lanjut Noa.
Waktu pun menunjukkan pukul 15.00.
"Halo semuanya, kembali lagi bersama saya, Pengawas Alan Hugo. Apa semuanya sudah berkumpul di Arena ini ?," kata Pengawas Alan.
Dia ditemani dengan pengawas yang sebelumnya mengawasi kelompokku di ujian pertama, kalau tidak salah namanya Nora Kalandra.
"Sudahhhh," teriak peserta yang lain.
"Oke sepertinya sudah ya, kalian duduk-duduk saja yang tertib di bangku penonton ya dan menunggu giliran kalian dipanggil. Oke kalau begitu, Ujian masuk ketiga San Fulgen Akademiya, saya nyatakan dimulai.," kata Pengawas Alan.
"Seperti yang sudah diberitahu tadi, ujian ketiga ini akan bertema tentang ujian pertarungan. Kalian dan lawan kalian akan ditentukan secara undian atau acak. Arena di tengah akan dipisah menjadi 2 Arena agar proses ujian ketiga ini dapat berlangsung secara cepat. Pertama kalian akan mulai ujian pertandingan secara serempak antara 2 arena. Jika di salah satu arena ada yang sudah selesai, pertandingan akan langsung dilanjutkan di arena yang sudah selesai tanpa menunggu arena lain yang belum selesai. Total poin yang diperoleh untuk ujian ketiga ini adalah 200 poin seperti yang dibilang tadi. Untuk peserta yang menang tentu akan mendapatkan 200 poin, tapi poin ini aku dikurangi jika peserta kelelahan akibat konsumsi mana berlebih atau terluka karena terkena serangan lawan. Untuk peserta yang kalah akan mendapatkan 50 poin. Syarat untuk pertarungan ini adalah kalian bebas menggunakan sihir apapun, boost apapun, skill dan teknik apapun, ataupun memakai senjata yang tadi kalian pakai. Tapi peserta tidak boleh memakai sihir yang akan berakibatkan luka parah atau sampai kematian. Peserta yang melakukan ini akan langsung didiskualifikasi. Untuk peserta yang terluka, sudah disiapkan para pengawas yang bisa menggunakan sihir penyembuh di sekitar arena ini. Antara arena dan tempat penonton pun sudah disiapkan sihir pelindung agar serangan yang dikeluarkan peserta tidak mengenai tempat penonton, apakah sudah mengerti ?," tanya Pengawas Alan.
"Sudah," kata para peserta.
"Baiklah, saya umumkan untuk ujian masuk ketiga akademi resmi dimulai!!," kata Pengawas Alan.
Ujian ketiga pun dimulai.
-
"Pertandingan Pertama dan Kedua akan langsung dimulai, para peserta dimohon untuk bersiap-siap karena nama peserta yang akan bertarung akan dipanggil secara acak tidak berdasarkan dengan nomor kartu ujian peserta," kata Pengawas Alan.
"Baiklah, untuk pertandingan pertama silahkan maju peserta Giotto dan peserta Armand dan untuk pertandingan kedua silahkan maju peserta Chesna dan peserta Edvina," kata pengawas Nora.
Para peserta yang dipanggil pun segera maju. Pertandingan pun akhirnya dimulai.
"Aku tidak tau siapa mereka," kata Noa.
"Ya semua peserta kan berjumlah 500 orang, masa iya kamu tau mereka semuanya," kataku.
"Iya juga ya, aku bosan sekali karena giliranku bukan yang pertama, lebih baik aku membaca buku saja," kata Noa sembari mengambil sebuah buku dari tas kecilnya.
Aku baru sadar kalau daritadi Noa membawa tas kecil yang berisi buku, soalnya tas besar yang kita bawa untuk perlengkapan sehari-hari sudah dititipkan di administrasi di lantai 1. Buku yang tadi ku baca juga ditaruh di tas besar itu saat ujiannya mau dimulai. Perlengkapan itu digunakan untuk keperluan di akademi nanti jika sudah lulus tes.
"Tapi saat ujian pertama kan ujian quiz, apakah Noa tetap membawa bukunya saat ujian Quiz ?," pikirku.
"Buku apa yang kamu baca Noa ?," tanyaku.
"Buku tentang banyak sihir, ada banyak sihir element di buku ini dan cara penggunaanya," kata Noa.
"Begitu ya, aku juga ingin membaca buku tapi tadi bukunya aku taruh di tas yang ku titipkan di bawah," kataku.
"Sebenarnya aku juga menyimpan buku di ~Storage~ tapi mana mungkin aku mengeluarkannya disini," kataku dalam hati.
- Bersambung