"Selanjutnya, Nomor 54,"kata pengawas tersebut.
Akhirnya giliran ku telah tiba, lihat saja Noa, aku akan menunjukkan sesuatu yang menarik. Aku pun melangkah maju ke depan dan bersiap untuk melancarkan serangan. Aku memegang pedangku di tangan kiriku dan mengarahkan tangan kananku ke boneka kayu tersebut.
"Apa yang dia lakukan ? Apakah dia ingin mencoba menembakkan sesuatu ?,"
"Dia mengambil pedang tapi tidak menggunakan pedangnya untuk melancarkan serangan ?,"kata para peserta yang lain.
~Water Bubble~
Aku pun mengeluarkan sebuah gelembung air berukuran sedang.
"Apa yang orang itu lakukan ? Mencoba menghancurkan 6 boneka kayu tersebut dengan sebuah gelembung air ?,".
"Mungkin hanya itu yang bisa dia lakukan, hahaha,".
"Kalau kamu tidak bisa menggunakan sihir, harusnya kamu tidak usah mendaftar di akademi ini,"kata para peserta yang lain.
Gelembung itu bergerak ke arah ke 6 boneka kayu yang ada di depan, bergerak dengan perlahan. Sampai ketika gelembung air itu berhenti tepat di tengah ke 6 boneka kayu itu. Gelembung itu pun pecah, dan-
*DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Sebuah ledakan hebat terjadi setelah gelembung air itu pecah. Ke 6 boneka kayu yang berada di jangkauan ledakan itu pun hancur tak bersisa.
"En-enam boneka hancur, 200 poin,"kata pengawas tersebut.
"Apa yang barusan terjadi, bagaimana sebuah ~Water Bubble~ sampai mengeluarkan ledakan seperti itu,".
"Pengawas, dia sudah pasti curang,".
"Dia pasti menggunakan Magic Boost atau sebagainya,"kata para peserta yang nampak protes.
"Semuanya diam, peserta no. 54 tidak melakukan hal curang karena tidak ada tanda dia menggunakan teknik Boost,"kata pengawas Alan.
"Sihir yang dia gunakan itu aslinya bukan ~Water Bubble~, itu adalah sihir ~Water Blast~ sihir tingkat menengah. Dia menggunakan ~Water Bubble~ sebagai wujud sihirnya, tapi menggunakan kapasitas mana yang digunakan untuk sihir ~Water Blast~. Biasanya teknik ini digunakan untuk menjebak lawan dalam pertarungan karena lawan akan mengira kalau sihir yang dihadapi adalah sihir tingkat rendah padahal sebenarnya itu hanya tipuan agar lawan terkecoh. Orang yang menggunakan teknik ini harus bisa membagi konsentrasinya antara membuat sihir jebakannya dan melepaskan mana yang dibutuhkan untuk sihir aslinya. Tidak kusangka kalau calon murid akademi sepertinya bisa menggunakan teknik ini," pikir pengawas Alan.
Setelah selesai, aku pun pergi ke belakang.
"Itu luar biasa, Rid. Bagaimana bisa kamu menciptakan ledakan sebesar itu dari gelembung yang kecil ?,"tanya Noa.
"Itu benar, Rid. Sihirmu sangat luar biasa,"kata Charles.
"Ahaha Terima kasih. Nanti akan ku ajari kamu Noa, tapi kalau kamu lulus ujian masuk Akademi,"kataku.
"Oke kalau begitu, akan ku tagih janjimu nanti,"kata Noa.
Saat aku mengobrol dengan Noa dan Charles, aku baru sadar kalau ada Putri Chloe yang menemani mereka sebelumnya. Aku pun melihat ke arah Putri Chloe dan Putri Chloe pun juga melihat ke arahku.
"Um, Halo,"sapa Putri Chloe.
"Halo juga, Putri Chloe,"sapaku juga.
"Ah iya, kalian belum kenalan kan ? Biar ku perkenalkan Rid, ini Chloe yang merupakan adikku,"kata Charles.
"Salam kenal, Putri Chloe. Nama saya Rid, Rid Archie, silahkan panggil dengan Rid saja,"kataku kepada Putri Chloe.
"Sa-salam kenal juga, nama saya Chloe Estella San Fulgen, anu karena Rid juga memanggil kakakku dengan namanya saja, silahkan panggil aku dengan nama juga,"kata Chloe
"Baiklah kalau begitu, Chloe,"kataku
"Uh, I-iya,"kata Chloe
"Maaf Rid, adikku ini rada pemalu jika berhadapan dengan orang yang baru dikenal,"kata Charles.
"Tidak apa-apa, orang disebelahku juga begitu,"kataku
"Apa maksudmu, Rid ?,"kata Noa.
"Hahaha,"tawa Charles.
"Halo Charles & Chloe, maaf aku baru bisa menemuimu. Aku tadi habis mengobrol dengan peserta lain disana,"kata Enzo yang tiba-tiba datang.
"Ah Enzo ya, kebetulan. Kenalkan ini Rid dan Noa, kawan baruku,"kata Charles kepada Enzo.
"Rid dan Noa ? Ah kalian berdua yang buat heboh barusan. Noa yang melempar tombak ke boneka kayu itu, lalu Rid yang menembakkan bom gelembung ke arah boneka itu,"kata Enzo.
"Hmm iya itu benar,"kataku.
"Perkenalkan nama saya Enzo William San Angela, karena kalian berdua teman dari Charles dan Chloe, kalian panggil namaku dengan Enzo saja, salam kenal ya,"kata Enzo.
"Namaku Rid Archie, salam kenal juga,"kataku.
"Namaku Noa Sigisbert, salam kenal,"kata Noa.
Javier Buston yang berada di barisan lain tampak kesal.
"2 rakyat jelata itu mencoba akrab dengan Putra Duke serta Pangeran dan Putri. Benar-benar menjengkelkan. Aku akan mengajarkan tentang status bangsawan kepada kalian berdua, lihat saja nanti,"kata Javier.
Sementara itu di barisan belakang, Putri Irene terus menatap ke arah Rid yang tengah mengobrol.
"Rid Archie...,"kata Putri Irene.
-
Pukul 14.30, Ujian kedua pun akhirnya selesai.
"Selamat kepada kalian yang telah menyelesaikan ujian kedua kali ini, kemampuan kalian benar-benar luar biasa karena berhasil menghancurkan boneka kayu tersebut. Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum bisa untuk menghancurkan semua boneka yang diujikan. Tapi masih ada ujian penentuan, yaitu ujian ketiga. Untuk ujian ketiga akan dilaksanakan pukul 15.00.
Sebelum itu saya akan umumkan, 5 teratas untuk perolehan poin terbanyak selama dua ujian yang sudah berlangsung.
1. Rid Archie, 300 poin
2. Charles Estella San Fulgen, 295 poin
3. Irene Emerald San Fulgen, 295 poin
4. Noa Sigisbert, 295 poin
5. Chloe Estella San Fulgen, 295 poin
Untuk diketahui, banyak poin yang sama tapi tidak menempati 5 teratas. Tapi tenang saja, 5 teratas ini hanya formalitas yang dinilai dari hasil ujian mereka tadi. Mereka masuk karena mereka berhasil menghebohkan para peserta dan mungkin juga para pengawas. Baiklah segitu saja untuk penjelasannya, Sekali lagi saya ingatkan, ujian ketiga dimulai pukul 15.00 dan akan dilaksanakan di lantai 5 gedung ini atau lantai teratas dari gedung ini. Kalian bebas mau berkeliling terlebih dahulu atau langsung menuju ke lantai 5 dan menunggu sampai pukul 15.00. Baiklah, kalau begitu sampai jumpa di ujian ketiga,"kata Pengawas Alan.
"Kalian semua mau langsung ke lantai 5 atau mau berkeliling dulu,"tanya Charles kepada yang lain.
"Aku langsung ke lantai 5 saja, aku tidak tau mau melakukan apa lagi. Jadinya aku lebih memilih langsung ke lantai 5 saja,"kataku.
"Aku juga ikut Rid saja,"kata Noa.
"Aku juga,"kata Chloe.
"Aku ikut kalian saja,"kata Enzo.
"Baiklah kita langsung ke lantai 5 saja, yuk kita pergi,"kata Charles.
- Bersambung