Pagi itu Kayla datang menemui agensi yang menaungi sinetron Arranged Marriage. Kebetulan juga kontraknya sebagai extras talent berakhir bulan ini. Dan ia tidak ingin memperpanjang kontrak 3 bulanan itu.
"Kenapa kamu ingin mengundurkan diri? Management sedang tidak memiliki waktu untuk mencari peran extras lagi, Kayla. Lagi pula, kita tinggal 300 episode lagi. Apa nggak sayang jika kamu mengundurkan diri sekarang?" tanya Winda hendak menolak permintaan Kayla.
Winda jelas paham, setelah tayangan di infotainment tetang Top Extras Talent itu mulai menaikan popularitas Kayla. Dan tampaknya Kayla belum tahu tentang hal tersebut. Kenaikan popularitas Kayla sebagai Top Extras Talent itu, sebenarnya bisa menjadi kesempatan untuk agensi meraup untung. Jika Kayla memperpanjang kontrak dengan fee yang masih sama seperti kontrak sebelumnya, sementara popularitas Kayla mulai naik, maka itu akan menguntungkan agensi.
"Tidak bisa," jawab Kayla.
"Kenapa? Apakah kamu tidak nyaman dengan lokasi syuting atau ada hal yang menganggumu dari para artis dan kru? Atau kamu ingin peran yang bisa lebih terlihat kamera? Karena akan ada tokoh baru yang akan muncul."
"Tidak."
"Ya, lalu kenapa?"
Kayla menghela napas panjang. "Jika aku menceritakannya, bisakah kamu merahasiakannya. Karena ini masalah keluarga."
Winda memajukan duduknya, untuk memperoleh dengar perkataan Kayla dengan jelas.
"Ya, aku akan merahasiakannya. Tapi, aku butuh alasan yang logis."
"Ibuu sakit."
"Sakit apa?"
"Kanker kelenjar getah bening. Dulu ibuu sudah pernah terkena kanker serviks dan sudah diangkat. Kini muncul kembali di kelenjar getah bening pangkal pahanya. Dan aku harus mengurus pengobatan ibuu. Aku tidak bisa kosentrasi di lokasi syuting, karena terus teringat soal penyakit ibuu."
Winda menganggukkan kepalanya pelan.
"Ah ya, aku mengerti. Tapi, itu bukanlah aib atau hal buruk yang harus kamu rahasiakan."
"Memang, hanya saja aku tidak ingin orang-orang mengasihaniku karena penyakit ibuu. Aku masih bisa meng-handle semuanya sendiri."
"Baiklah, aku mengerti."
"Berarti aku diijinkan untuk tidak memperpanjang kontrak?"
"Ya, tentu saja. Kesehatan ibumu lebih penting. Aku akan mentransfer sisa pembayaranmu 3 bulan terakhir."
"Terima kasih."
"Semoga ibumu cepat sembuh."
"Terima kasih atas doanya," Kayla tersenyum dan mengangguk. Ia langsung saja permisi. Sementara Winda menatap sesal ke arah Kayla yang berlalu.
"Sayang sekali, padahal timing-nya sedang pas," kata Winda bermonolog. "Tapi, ya sudahlah."
***
Siang itu Kayla bertolak ke Universitas Indonesia untuk menemui adiknya. Ia ingin membereskan segala kewajiban selagi rekeningnya masih terisi penuh dengan uang pemberian Carlota.
"Ada apa, Kak?" tanya Kiara setelah berlarian menghampiri Kayla.
"Aku ingin makan siang bersamamu."
"Tumben." Kiara mengernyitkan dahinya menatap heran kakak perempuannya itu.
"Hm, sebenarnya aku ingin membayar biaya kuliahmu hingga semester 8 dan ingin mengirimkanmu uang untuk keperluan studimu."
"Kak, itu totalnya mahal ya. Aku masih kurang 4 semester lagi dan ditambah biaya lain-lain itu sekitar 22 jutaan."
Kayla tersenyum, ia merangkul bahu adiknya sembari mengajaknya berjalan ke salah satu bank yang bekerja sama dengan kampus itu. Lokasinya tidak jauh dari fakultas sastra tempat adiknya menempuh pendidikan.
"Udah, ayo. Mumpung aku sedang ada rejeki. Aku ingin melunasinya. Mengurangi bebanku di kemudian hari," kata Kayla.
"Kak Kayla dapat uang dari mana, deh?"
"Hm, aku dapat uang muka dari projek baru."
"Bukankah lebih baik untuk membiayai operasi ibu dulu. Kemarin waktu kontrol, dokter bilang estimasi biaya operasi mencari 27 juta, tapi belum termasuk kemoterapi dan obat-obatan lainnya. Lebih baik untuk itu dulu, Kak. Soal biaya kuliahku, aku bisa mencari kerja paruh waktu."
"Sssst, tidak perlu. Aku sudah memiliki dana untuk pengobatan ibu."
"Benarkah?"
"Iya. Pokoknya yang jelas, itu cukup untuk membiayai kuliahmu hingga wisuda dan biaya pengobatan ibu."
"Kak, itu uang halal kan? Maksudku, kakak tidak menjadi pacar gelap bos dan sejenisnya?"
Kayla seketika terdiam mendengar pertanyaan dari adiknya.
"Maafkan aku, kak. Aku bukannya menuduh kak Kayla seperti itu, aku hanya takut bermasalah di kemudian hari." Kiara buru-buru meralat ucapannya.
"Jika aku jadi simpanan bos-bos, hidup kita sudah berkecukupan sejak dulu, Sar," bantah Kayla. "Tenang saja. Ini uang dari projekku yang baru. Jadi jangan khawatir."
Kiara mengangguk. Ia mencoba percaya dengan apa yang dikatakan kakaknya. Meskipun tetap saja ada kecurigaan dalam hati Kiara. Karena sangat jarang kakaknya memiliki banyak uang. Honor terbesar yang di dapatkan Kayla dari membintangi 4 iklan hanya cukup untuk membeli motor yang dipergunakan Kiara untuk kuliah dan mobilitas sehari-hari. Sangat janggal bagi Kiara jika kakaknya bisa mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat.
"Sar, nanti pokoknya kalau ibu tanya, bilang saja kalau aku dapat uang muka dari job iklan dan FTV," kata Kayla pada Kiara.
"Iya, nanti aku akan bilang ke ibu, begitu. Memangnya, setelah makan siang, Kak Kayla mau kemana?"
"Aku mau kembali ke rumah produksi," alasan Kayla.
Sebenarnya nanti sore akan ada casting untuk bintang FTV. Dan Kayla ingin mengikuti casting itu. Berharap ia diterima dan tidak perlu membohongi ibunya soal uang yang ia dapatkan.
***
Rangga duduk santai menunggu giliran syuting berikutnya. Ia berselancar di gawainya. Menggeser-geser beranda twitter. Melihat berita-berita terkini.
Setelah tayangan tentang Top Extras Talent mencuat di salah satu acara infotainment, nama Kayla Andriana perlahan merangkak naik di jajaran hastag paling sering ditulis di twitter. Senyum Rangga melengkung melihat foto-foto Kayla saat masih menjadi model.
"Cantik juga," ujar Rangga bermonolog. Ibu jarinya kembali sibu menggeser-geser foto yang lain.
Bahkan, di salah satu postingan, menyatakan jika sangat disayangkan jika artis secantik Kayla memerankan peran sepela. Banyak dari pengguna twitter yang beropini jika Kayla lebih pantas memerankan tokoh utama di sebuah film.
Lengkungan wajah Kayla yang khas, kecantikan Kayla yang dianggap otentik Indonesia, membuat banyak orang menaruh perhatian pada Kayla sekarang. Wajah manis perpaduan gadis Jawa dan Sunda, disukai oleh banyak warganet.
Rangga mengernyitkan dahinya. Dalam hati ia merasa tidak rela jika yang memuji-muji Kayla di twitter adalah akun laki-laki. Jika tayangan infotainment itu bisa menaikan reputasi Kayla, itu artinya saingannya juga akan semakin bertambah seiring dengan naiknya popularitas Kayla. Dan itu menyebalkan bagi Rangga. Ia merasa harus mengambil langkah cepat.
Rangga melirik ke arah jam tangannya. Sekarang sudah menjelang malam. Tapi, ia belum juga melihat kehadiran Kayla dari pagi. Terakhir Rangga melihat Kayla itu kemarin, saat Kayla membawakan banyak pizza untuk para artis dan kru.
Mungkin ia tidak memiliki jatah adegan hari ini, batin Rangga mencoba berpikir positif.