"Siapa yang mengantar mu?"
Baru saja Anya masuk ke dalam flat, ia bahkan belum sempat melepaskan sepatunya. Xav sudah menanyaimya dengan nada sengau yang tak enak didengar oleh telinga.
"Mereka, maksudku dia adalah bosku. Dia pemilih restoran pizza itu. Memangnya kenapa?"
"Kau tak seharusnya membawa orang asing ke flat kita!" pekik Xav yang sontak membuat Anya terperanjat kaget. Pria itu tiba-tiba saja berteriak, meski jarak mereka bicara hanya beberapa meter saja. Sehingga tanpa berteriak pun Anya dapat mendengar apa yang Xav katakan dengan sangat jelas.
"Aku tak membawanya, mereka hanya sampai di lantai dasar saja. Aku bahkan tidak memberitahu mereka dimana blokku tinggal. Jadi kau tidak perlu berteriak padaku?!" Tentu saja Anya terima dengan cara Xav berkomunikasi dengannya.
"Kau—"
"Kau sendiri membawa orang yang menabrakmu kemari, lalu apa bedanya?!" Anya ganti menyerang.