"B—bukan apa-apa!" Xav gugup, sangat jelas jika ia sedang merahasiakan sesuatu.
"Kenapa kau kembali?!" pekiknya.
"Aku sedang mencari Silva, apa kau melihatnya?" tanya Anya.
"Dia sedang bersama nenekku..." ucapnya seraya tersenyum misterius.
"Apa?! Silva sedang dalam bahaya!" teriak Anya panik.
"Tidak, tenang saja. Silva baik-baik saja, dia akan ikut kita ke Twinnies Palace."
"B—bagaiamana bisa?" tanyanya.
"Tentu saja bisa. Harus kau akui kalau otakku ini sangat encer, aku bisa memecahkan masalah tanpa masalah!" kekeh Xav kembali ke mode sombong.
"Apa yang sudah kau lakukan? Maksudku, apa yang telah kau katakan kepada nenekmu?"
"Rahasia." Xav mengedipkan sebelah matanya.
"Dia sepupuku, jadi aku berhak tahu."
"Bukankah yang terpenting dia sudah diterima di Twinnies Palace? Itu kan yang kau mau?"
Anya terkesiap.
"Tapi awas saja kalau sampai terjadi apa-apa kepadanya. Aku akan menghajar mu!" ancamnya.