Sepulang sekolah, Laksmana, Tika, dan Ara mulai mencari informasi tentang Bram. Mereka bertiga tidak terlalu mengenal si bujang lapuk tersebut sebab dari segi usia, mereka terpaut jauh, dan tempat nongkrong mereka pun berbeda.
Ketiga sahabat Mira menuju ke warung yang berada di dekat lapangan ujung Kampung Rawa-Rawa. Mereka memesan minuman dan menikmati makanan yang dijual di warung itu sambil menunggu Bram datang, atau paling tidak menunggu ada orang yang membicarakan tentang laki-laki tersebut.
"Kira-kira, siapa yang tahu Mira di mana sekarang, ya?" tanya Ara, membuka percakapan setelah kebisuan yang cukup lama mendera.
"Saya nggak tahu, Ra. Buntu. Nggak ada yang lihat dia di mana," desah Laksmana, putus asa.
Laksmana sudah bertanya ke sana kemari tentang keberadaan Mira. Namun, tak ada satu pun yang tahu, atau setidaknya pernah melihat gadis itu terlihat di mana. Mira seakan ditelan bumi, tak ada jejak yang dapat memberi mereka petunjuk.