Semalaman Jodi tidak dapat memejamkan mata. Bayangan Mira yang terus menari-nari di kepalanya membuat kantuk tak hinggap di mata pemuda itu. Di dalam pikirannya, hanya ada Mira dan Mira.
Sementara itu di tempat lain, sepasang mata menatap tajam sepasang muda mudi yang baru sampai di halaman rumah Mira.
Laksmana tetap memaksa untuk mengantarkannya pulang, meski Mira terus saja menolak. Tak mungkin pemuda tampan tersebut membiarkan gadis yang dia sukai berjalan pulang sendirian malam-malam.
"Ya, ampun, Mas ... setan kalau ketemu aku juga takut. Kenapa harus dianterin segala, sih?" keluh Mira saat Laksmana memaksa untuk mengantar gadis itu sampai di depan rumahnya.
"Iya, saya percaya. Tapi, tetap aja saya kuatir, Mir," sahut Laksmana, memasang wajah serius.
Sebelum masuk ke rumah, kedua muda mudi itu mengobrol sebentar. Tawa yang berderai di sela-sela obrolannya, membuat orang yang sedang mengawasi mereka berdua menjadi semakin panas hati.