Langit pagi di Kampung Rawa-Rawa sedikit mendung. Mira bergegas untuk pergi ke sekolah. Ada tugas yang harus dia selesaikan, dengan bantuan dari Tika. Sarapan dia selesaikan dengan cepat. Gadis itu tampak sangat terburu-buru.
"Pelan-pelan, lho, Mir!" ujar sang ibu.
Mira tak mendengarkan perkataan ibunya. Sesekali, matanya melirik ke arah jam dinding untuk memeriksa waktu.
"Aku buru-buru, Mak," ujar Mira, lalu meminum air putih di gelas hingga tandas.
"Berangkat, ya, Mak," sambung gadis itu seraya meraih tangan Murni, lantas mengecupnya dengan takzim sebelum melangkah pergi.
Murni hanya menanggapi tingkah sang putri dengan decakan dan gelengan kepala.
"Ya ampun, ni anak buru-buru aja mau ngapain, si, ya?" gumam ibu Mira sambil membereskan piring kotor yang tidak sempat Mira bereskan.
Mira mempercepat langkah agar bisa memiliki banyak waktu untuk mengerjakan tugas di kelas. Satu kebiasaan gadis itu yang belum berubah.