Laksmana dan Ara menyerah, meminta Mira agar memberitahu jawaban dari tebak-tebakannya.
"Apa bedanya matahari sama kamu?" Mira mengulang pertanyaannya.
"Apa bedanya, Mir?!" desak Laksmana, tidak sabar.
"Bedanya ... matahari menyinari dunia. Kalau kamu, menyinari hari-hariku," ujar Mira dengan nada suara yang dibuat seimut mungkin.
Tawa Ara dan Laksmana sontak meledak.
"Ciyeee ...," goda Ara di sela-sela tawanya.
"Duh, saya jadi klepek-klepek, Mir. Ha ha ha. Kamu bisa aja," timpal Laksmana, masih tak bisa berhenti tertawa.
Tak urung, Mira pun ikut terbahak bersama mereka berdua. Mendengar kehebohan yang terjadi di luar warung, ibu Ara yang sedang menata barang-barang dagangan langsung keluar karena penasaran.
"Ada apaan, sih, rame amat?" Wanita itu menatap satu per satu anak-anak muda itu.
Ketiganya seketika berhenti tertawa. Mereka saling pandang, lalu kembali tertawa, tanpa ada yang menjawab pertanyaan dari ibu Ara.