Chereads / Reinkarnasi Sang Dewa / Chapter 3 - Fakta yang Mengejutkan

Chapter 3 - Fakta yang Mengejutkan

"Yang Mulia Kaisar Dewa, apa maksudnya ini?" tanya Dewa Pedang Api dengan tatapan keheranan.

"Kaisar Dewa, tolong jelaskan apa arti semua ini," ujar Dewa Tombak Pertama.

"Kaisar, kenapa Anda bisa bergabung bersama para iblis ini? Bukankah mereka adalah musuh abadi kita?" Dewa Trisula Petir tidak mau kalah. Dia pun turut angkat bicara seperti dua rekannya.

Sepuluh Dewa Senjata masih berdiri. Mereka sama-sama kebingungan dengan apa yang dialami olehnya saat ini. Sepuluh Dewa itu tidak pernah membayangkan bahwa Kaisar Dewa yang selama ini mereka agungkan, ternyata bisa menyatu bersama para iblis.

Suasana di sana semakin mencekam. Hawa pembunuhan sudah menyelimuti padang rumput yang sangat luas itu.

Pada saat demikian, semuanya seolah-olah telah berhenti. Waktu seakan berhenti berputar. Keadaan sunyi senyap. Angin entah menghilang ke mana.

Keadaan seperti itu menambah daya seram tersendiri. Apalagi jika ditambah dengan tekanan aura yang dilepaskan oleh Kaisar Dewa Yang Jiu bersama Raja Naga Neraka dan Raja Iblis Hitam.

Sementara di posisi lain, tiba-tiba Kaisar Yang Jiu tertawa lantang ketika mendengar pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dia pun tampak sangat gembira ketika menyaksikan raut muka penasaran di wajah Sepuluh Dewa Senjata.

"Hahaha … kalian tidak perlu panik dan heran seperti itu," kata Kaisar Dewa Yang Jiu.

"Tolong jelaskan dengan jelas Kaisar," kata Dewa Pedang Api mencoba untuk tetap tampil tenang.

"Jangan panggil aku Kaisar Dewa lagi. Sebab Kaisar Dewa kalian sudah lama mati,"

Pada saat berkata demikian, suara Kaisar Dewa terdengar jauh lebih seram daripada sebelumnya. Hawa agung yang tadi keluar dari tubuhnya, sekarang telah berubah menjadi hawa sesat yang sangat menyesakkan dada.

Mendengar jawaban tersebut Sepuluh Dewa Senjata itu semakin tidak mengerti. Mereka benar-benar dibuat bingung dengan apa yang sedang dialami olehnya saat ini.

"Apa … maksudmu?" tanya Dewa Tongkat Angin yang sejak tadi berdiam diri.

"Apakah ucapanku kurang jelas?" tanya balik Kaisar Dewa.

Sepuluh Dewa Senjata tidak bicara lagi. Mereka terpaksa membungkam mulutnya. Semuanya sedang menebak-nebak terkait kejadian yang berlangsung tersebut.

Lewat beberapa waktu kemudian, tiba-tiba Dewa Pedang Api membuka kembali mulutnya.

"Jadi, apakah Kaisar Dewa Yang Jiu yang asli, sudah lama mati?" tanyanya kemudian.

"Ya, dia memang sudah mati sejak lama,"

"Sejak kapan beliau mati?"

"Tidak lama setelah pertempuran besar antara Para Dewa dan Para Iblis,"

"Bagaimana dengan Dewa-dewa pengikutnya?" tanya Dewa Pedang Api lebih lanjut lagi.

"Mereka juga mengalami nasib yang sama,"

Dewa Pedang Api mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali. Sedikit banyaknya, dia sudah mulai bisa membaca apa yang sebenarnya telah terjadi.

Sedangkan di posisi lain, sembilan Dewa Senjata yang ada di sisinya masih dibuat kebingungan. Mereka memandangi wajah Dewa Pedang Api lekat-lekat. Seolah Para Dewa itu sedang menerka-nerka makna dibalik semua percakapan barusan.

Namun sayangnya, meskipun sampai sekian lama mereka berpikir, Para Dewa itu tetap tidak berhasil mengetahui makna yang sebenarnya.

Dewa Pedang Api tiba-tiba mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Jadi, semua Dewa yang ada di sini, adalah pengikutmu?"

"Ya, benar,"

"Kenapa Para Dewa itu mau menjadi pengikutmu?"

"Karena mereka masih punya ambisi seperti makhluk lainnya,"

"Aku tidak mengerti dengan cara bagaimana kau membunuh Kaisar Dewa Yang Jiu dan Para Dewa lainnya," tukas Dewa Perang Api dengan suara dalam.

"Kau memang tidak perlu tahu hal itu,"

"Ehmm, sepertinya begitu. Tapi suatu saat nanti, aku yakin bahwa diriku akan mengetahuinya. Yang terpenting untuk saat ini, aku sudah mengetahui siapa kau sebenarnya,"

Tatapan mata Dewa Pedang Api tiba-tiba bertambah tajam. Amarah dalam dadanya mendadak meluap. Amarah itu seolah bisa keluar kapan saja. Selain daripada itu, seluruh tubuh Dewa Pedang Api juga mulai diselimuti oleh aura berwarna merah. Merah membara. Semerah api di neraka sana.

"Oh, kau sudah tahu siapa aku?" tanya 'Kaisar Yang Jiu' seolah terkejut.

"Ya, aku tahu siapa dirimu. Kau bukan lain adalah Raja Naga Neraka,"

Sembilan Dewa Senjata di sisinya semakin terkejut. Mereka langsung melirik ke arah 'Kaisar Yang Jiu' dan Dewa Pedang Api secara bergantian.

"Hemm, bagaimana kau bisa yakin kalau aku adalah Raja Naga Neraka?" tanyanya sambil memandang penuh selidik.

"Karena pada dasarnya aku tahu bahwa Raja Iblis Hitam tidak pernah berpisah dengan Iblis Naga Neraka. Setiap saat, mereka pasti bersama. Di mana ada Iblis Naga Neraka, maka di situ ada Raja Iblis Hitam. Begitu juga sebaliknya," ujarnya penuh keyakinan.

Setelah berhenti sejenak untuk mengambil nafas, kembali Dewa Pedang Api melanjutkan bicaranya, "Dan khusus untuk saat ini, sejak tadi aku hanya melihat Raja Iblis Hitam dan tidak melihat Iblis Naga Neraka,"

"Oleh karena itulah, kau menuduhku bahwa aku adalah Iblis Naga Neraka?" tanya 'Kaisar Dewa' memotong pembicaraan Dewa Pedang Api.

"Bukan menuduh, tetapi memang fakta,"

'Kaisar Dewa' kembali tertawa. Suara tawanya kali ini jauh lebih lantang dan lebih kuat dari sebelumnya.

"Hebat, sungguh hebat. Aku benar-benar kagum kepada kecerdasanmu," ujarnya kemudian.

"Aku memang Iblis Naga Neraka yang selama ini kalian cari-cari. Kemunculanku kali ini, yaitu ingin membunuh kalian Dewa Sepuluh Senjata," lanjutnya.

Ternyata dia memang benar Iblis Naga Neraka!

Sepuluh Dewa Senjata tercekat. Sekali lagi, mereka memandang ke area sekelilingnya. Pada Dewa itu ingin bahwa apa yang dialaminya saat ini hanyalah mimpi.

Namun sayangnya, semuanya bukan mimpi. Ini semua adalah nyata.

Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi selama berlangsungnya kehidupan di Dunia Para Dewa. Dan masalah ini, adalah masalah paling besar yang pernah terjadi di dunia tersebut.

Apakah itu artinya, Dunia Para Dewa akan lenyap? Apakah Para Iblis akan menjadi penguasa di dunia itu?

Tiada yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Terlebih lagi, tidak ada satu pun Dewa yang mau menjawabnya.

Sekarang, Sepuluh Dewa Senjata benar-benar yakin bahwa mereka telah dijebak oleh Para Iblis.

Sayang sekali, walaupun sudah yakin, semuanya telah terlambat. Waktu tidak bisa dikembalikan lagi.

"Dewa Pedang Api, apakah kau tahu alasan kenapa Para Dewa itu bisa bergabung bersama mereka?" tanya Dewa Golok Seribu sambil melirik kepadanya.

"Menurutku, Kaisar Dewa gadungan itu sengaja menyuruh kita kemari agar dia dan pasukannya mampu menguasai Istana Para Dewa dengan mudah. Ketika Sepuluh Dewa Senjata telah pergi, maka dia segera memanggil seluruh pasukan iblis dan melakukan penyerangan terhadap Para Dewa,"

Dewa Pedang Api berhenti sebentar. Setelah mengambil nafas, dia kembali melanjutkan, "Dalam penyerangan itu, dia kemudian memberikan dua pilihan kepada Para Dewa yang ada di Istana. Menyerah dan bergabung, atau terus bertempur, tapi bisa dipastikan bakal mampus,"

"Dan ternyata, Para Dewa itu malah memilih bergabung bersama Para Iblis," timpal Dewa Kapak Maut sambil tersenyum sinis.