Saat ini Riki dan tongkrongannya sudah sampai di tempat balapan yang akan diikutinya , Riki melihat mobil yang akan diincarnya
Mobil yang di incar Riki adalah Ferrary F12 Berlinetta yang pernah di pakai oleh Jason Statham artis papan atas di Hollywood
Mobil itu di lelang oleh West Coast Exotic Cars dialer di Amerika serikat namun saat itu Riki kalah dengan seorang kolektor dari jepang
"Hadiah utamanya bukan hanya mobil itu aja loh Rik , tuh cewek juga" ujar Aldo yang menunjuk seorang wanita berpakaian kemeja putih yang di padukan rok hitam
"Gila! Cantik kali itu cewek! Gue harus menang!" ujar fajar yang mendapatkan kekehan dari Riki
"Gue udah bilang , gue enggak tertarik sama wanita seperti dia" ujar Riki
"Karena elo udah nyicipin dia kan?" tanya Edo yang membuar Riki menggetok kepala Edo
"Tu mulut jangan sembarangan bisa kan?" tanya Riki yang membuat Edo menyengir kuda
"Eh dia ke sini toh" ujar Aldo yang lihat wanita itu berjalan ke arah gerombolan Riki berada
"Hai , Rik" ujar wanita itu tersenyum manis namun di abaikan oleh Riki yang tengah memandangi layar hpnya
Wanita itu hanya bisa tersenyum kecut melihat Riki yang mengabaikannya , Aldo dan Edo menatap tajam wanita itu yang membuat wanita itu gugup
"Woi! Di sapa tuh sama cewek cantik" ujar Edo yang masih tidak di pedulikan Riki
"Aldo , Edo , apa kabar kalian?" tanya wanita itu yang berusaha menghilangkan suasana canggung yang tercipta
"Sangat baik!" ujar Aldo
"Bahkan jauh lebih baik semenjak elo tidak ada di sekitar kami Renata" ujar Edo yang langsung menohok hati Renata Akira sang mantan Riki
"Gue ke garis start dulu , udah mau mulai" ujar Riki lalu meninggalkan Renata dan gerombolannya
"Hati-hati Rik , semoga menang" ujar Renata tersenyum
"Sekali jalang tetap jalang ya Al" ujar Edo tiba-tiba yang membuat Renata menatap Edo dengan pandangan tidak mengerti
"Iya Do , gue tidak menyangka ada wanita mau-maunya jadi piala balapan liar begini" ujar Aldo yang membuat Renata mengerti kalau dirinyalah yang sedang di sindir Aldo dan Edo
"Tidak usah kaget begitu Do , namanya jalang pasti mau aja" ujar Edo yang membuat Renata mengentak kakinya kesal dan langsung di susul ketawa puas dari Edo dan Aldo
Balapan sudah mulai membuat Riki langsung menggas motornya melaju , lawan Riki tertinggal jauh di belakang awalnya Riki sangat senang karena akan mendapat mobil yang dia inginkan
Ketika jarak garis finis tinggal berjarak 1 Km lagi Riki langsung merasakan ada kejanggalan di balapan kali ini karena lawannya seperti tidak berniat tanding dengannya
"Kenapa semuanya seperti sengaja membuat gue jauh di depan?" guman Riki
Karena pikirannya penuh dengan tanda tanya , Riki terkejut ketika seorang gadis menyeberang dengan tiba-tiba yang membuat Riki tidak sempat mengerem mendadak
Riki sadar bahwa dia telah menyerempet gadis itu , Riki menepikan motornya dan langsung menghampiri gadis yang di serempetnya
"Lo enggak apa-apa? Sorry" ujar Riki tanpa membuka kaca helmnya , Riki tidak bisa melihat wajah gadis itu karena minimnya cahaya lampu
"Gue enggak apa-apa" jawab gadis itu sambil membereskan belanjaannya
"Semua belanjaannya gue ganti nanti , gue selesaikan urusan gue dulu" ujar Riki lalu berdiri dan langsung ke tempat motornya berada
"Jangan ke mana-mana , gue bakal balik lagi" ujar Riki sedikit berteriak ketika sudah sampai di motornya
Riki langsung menarik gas motornya meninggalkan gadis itu , Riki akan kembali lagi untuk mengganti rugi semua belanjaan orang yang telah di serempetnya
Riki menang balapan dan langsung menuju ke mimbar tempat dia akan memamerkan kemenangan , Renata langsung merangkul lengan Riki namun Riki dengan cepat melepaskan rangkulan Renata
"Jangan pegang gue , gue jijik!" ujar Riki sedikit memelankan suaranya
Bukan karena Riki tidak ingin membuat Renata malu dengan perkataannya namun Riki takut semua salah paham dengan perkataan dan perlakuan Riki ke Renata
Renata sangat cantik siapa pun lelaki yang melihatnya akan terpesona namun Riki tidak ingin ada yang salah paham kalau dia tidak selera dengan wanita dan menganggap dirinya penyuka sesama jenis
"Riki selamat ya , hadiahnya lo bisa apain aja kok" ujar pembawa acara balapan itu sambil mengedipkan mata
"Jangan bercanda , kirimkan mobil Ferrari F12 Berlinetta ke rumah gue sekarang! Hadiah yang lain kasi saja ke yang lain gue udah punya pacar!" ujar Riki yang membuat pembawa acara itu langsung terdiam
Renata hanya memajukan bibirnya karena melihat sifat Riki yang terlihat dingin kepadanya , Riki meninggalkan Renata di atas mimbar membuat semua bertanya-tanya kecuali Edo dan Aldo
"Eh gue cabut ya , tadi gue serempet anak orang di minimarket 1 Km dari sini" ujar Riki yang membuat Aldo dan menggelengkan kepalanya
"Lain kali hati-hati Rik , gue tahu lo mengincar mobil itu namun jangan sampai serempet anak orang bisa kan Rik?" tanya Edo yang mendapat anggukan dari Aldo
"Ceramahnya nanti aja! Gue cabut!" ujar Riki langsung pergi menjauh dari tempat balapnya
Riki sudah sampai di minimarket itu namun dia tidak menjumpai gadis tadi di mana pun , saat Riki ingin balik lagi ke tempat balapnya , Riki mendengar suara laki-laki dan seorang perempuan
Riki melihat ke arah samping minimarket yang terlihat seperti gadis di serempetnya , Riki langsung berlari kecil untuk menemui gadis itu
"Oh di sini elo rupanya" ujar Riki yang membuat Raya menegang seketika
"Eh Aya?" Ujar Riki lagi setelah tahu orang yang di tabraknya adalah Raya
"Lo yang serempet Raya ya?" Tanya Bayu dengan mata tajam
"Apa urusannya sama lo?" Tanya Riki emosi
"Ya jelaslah ada urusannya sama gue! Lo tinggalin Rara di samping jalan sendirian!" ujar Bayu tajam
"Rara?" Ujar Riki dan Raya yang hampir bersamaan
"Rara panggilan khas gue buat Raya" ujar Bayu yang membuat pipi raya merasakan panas dan langsung memalingkan muka dari Bayu
Riki yang melihat Raya tersipu langsung merasakan panas di hatinya , Riki menatap tajam Bayu yang dengan mudahnya ingin merebut Raya
"Jangan aneh-aneh lo ya" ujar Riki yang memperingati Bayu
"Gue enggak aneh-aneh , hanya aneh aja itu pun hanya aneh sama Rara" ujar Bayu yang membuat Riki ingin mematahkan lehernya
"Woi Rik!" ujar teman-teman Riki yang baru sampai di tempat minimarket
"Lo lupa hadiah lo" ujar Aldo yang membawa seorang cewek
"Turun lo lang!" ujar Aldo yang membuat wanita di belakangnya turun
Raya melihat wanita yang baru saja turun dari motor Aldo langsung menilai bahwa wanita itu sangat cantik dan tubuhnya yang sangat indah dengan rok pendek dan baju kemeja panjang
"Kenapa lo enggak buang ke tong sampah? Gue udah dapat hadiah gue tadi , sekarang lagi di kirim ke rumah" ujar Riki yang membuat wanita itu cemberut
"Jangan monyongi bibir lo! Mau muntah gue!" ujar Riki
"Eh neng Raya?" ujar Aldo yang membuat Riki dan Bayu yang langsung menatap tajam Aldo
"Khodam lo marah semua Raya , gue enggak jadi deng" ujar Aldo langsung menjauh
Raya tahu mereka semua dari kalangan atas dan membuat dada Raya sesak , Raya tidak tahu apakah Bayu dari kalangan atas apa tidak namun jika di lihat motornya hanya motor supra tahun 2012 yang tidak mungkin orang kaya akan pakai
Raya mulai merasakan badannya bergetar dan tangannya mulai berkeringat dingin , Bayu melihat ke arah Raya dan mulai menyadari bahwa Raya merasa tidak nyaman sekarang
"Rik! Hadiah lo di sini loh!" ujar wanita itu
"Udahlah Ren , Gue hanya ngincar mobilnya bukan elonya" ujar Riki menohok yang membuat Renata terdiam
"Elo kalau mau sama Edo , dia paling hebat dari gue kalau soal itu!" ujar Riki yang membuat Renata mengentak kakinya
"Ih jijik , maaf saja gue enggak selera sama jalang" ujar Edo menatap jijik Renata yang di balas dengan tatapan jijik juga oleh Renata
"Tapi gue maunya elo Rik! Gue tahu elo bakalan menang makanya gue mengajukan diri sebagai hadiah" ujar Renata dengan emosi
"Ih jalang! Gue jijik sama jalang!" ujar Riki yang membuat Renata hampir menangis
Raya hanya bisa tidak ambil peduli dengan drama yang di ciptakan oleh Riki dan teman-temannya , Raya hanya memikirkan bagaimana cara dia keluar dari lingkaran orang kaya itu
"Lo mau pulang Ra?" tanya Bayu yang membuat Raya menganggukkan kepalanya pelan
"Ayo gue anter , sini gue bantu lo berjalan sampai di motor gue" ujar Bayu yang langsung membantu Raya berdiri
Riki yang melihat Bayu merangkul Raya langsung merasa panas , tanpa sadar Riki meninju wajah Bayu yang membuat pegangan Bayu ke Raya lepas dan membuat Raya jatuh ke tanah
Riki yang melihat Raya jatuh langsung menggendong Raya , Raya merasakan pusing di kepalanya ketika tahu bahwa Riki yang menggendongnya
Bayu yang melihat Riki menggendong Raya langsung berdiri dan ingin menghajarnya namun Bayu langsung di hadang oleh Aldo
"Maaf bro , gue enggak maksud bela teman gue! Tapi untuk kali ini lo ngalah ya? Gue mohon sama lo! Semua ini gue lakukan agar Riki jauh dari jalang itu" ujar Aldo yang membuat Bayu menampilkan senyum sinis
"Tunjukkan gue rumah Raya dan sekolah di mana" ujar Bayu yang membuat Aldo menghela napas
"Minta nomor WhatsApp lo , nanti gue kirim" ujar Aldo
Bayu memberikan nomornya ke Aldo , tidak lama Aldo mengirimkan alamat dan nama sekolah mereka sesuai dengan permintaan Bayu
"Sudah gue kirim ya , terima kasih" ujar Aldo lalu pergi ke kumpulannya
"Balik ke markas" ujar Aldo ke kawan-kawannya
"Terus gue?" tanya Renata
"Jalan kaki!" ujar Edo yang membuat Renata menangis
"Ih gue enggak mau! Nanti kaki gue lecet bagaimana? Kalian semua mau tanggung jawab?" tanya Renata menangis yang tidak di pedulikan oleh Aldo dan yang lainnya
Bayu yang melihat itu hanya bergidik jijik , Bayu mengakui dia sempat terpesona dengan kecantikan yang di miliki oleh Renata sebagai model terkenal
Bayu memang tahu Renata adalah model terkenal yang sangat cantik namun Bayu tidak pernah menyangka bahwa Renata yang asli lebih cantik dari yang dia lihat di majalah
Namun semua kekaguman yang Bayu rasakan langsung hilang begitu melihat kelakuan dan tingkah centil Renata terhadap Riki , bayu juga tahu siapa Riki sebenarnya
Bayu tidak ingin ambil peduli tentang Riki karena yang di pedulikan Bayu adalah gadis pendek , berbadan sintal , berambut coklat panjang , berwajah manis , imut , cantik dan tembam yang baru saja ia temui
"Aku harus bilang papa , aku akan pindah besok dan harus sekelas sama dia!" ujar Bayu sambil menuju arah pulang