Chereads / Petals Girl (A Girl Who Owned By Possessive Devil) / Chapter 7 - 7- Bumi Milik Matahari

Chapter 7 - 7- Bumi Milik Matahari

Hari tu sudah mulai gelap. Xander juga telah menyelesaikan tugasnya untuk mengecek satu demi satu anak perusahaan miliknya. Kini dia dengan Daisy tengah menikmati senja. Sebenarnya, Daisylah yang memaksa Xander untuk melihat matahari tenggelam. Xander baru mengingat jika Daisy adalah penggemar matahari terbenam.

Angin di tepi bibir pantai terasa begitu sejuk, walau dingin yang menusuk tulang tak mampu diabaikan, tapi semua itu tak akan pernah mengurangi keindahan yang tercipta di detik-detik terakhir jingga menyentuh permukaan bening air biru di tengah pantai itu.

Mata Xander tak bisa teralihkan, walau pemandangan matahari tebenam jauh lebih indah, namun bagi pria tampan berwajah kokoh itu lebih tertarik untuk menikmati setiap emosi yang dikeluarkan oleh gurat cantik wanita yang saat ini ada di kursi rodanya. Wanita yang sedang menikmati pemandangan jingga di depan sana dengan mata berbinar-binar. Dan wanita itu adalah Daisy.

"Xan ... kau tau tidak, apa alasanku sangat menyukai melihat matahari terbenam?" tanya Daisy dengan melirik ke arah Xander yang berdiri di sisi kanan kursi roda yang Daisy naiki.

Salahkan saja Xander. Dia begitu overprotektiv kepada cintanya, Xander takut jika Daiy kelelahan, di lain sisi mungkin juga Xander takut jika Daisynya lari darinya.

"Apa? Kau tahu Isy? Aku sangat cemburu kepada benda bulat itu," uca Xander yang tangannya kini mengacung untuk menunjuk kea rah matahari yang tersisa setengah.

Dasiy tersenyum simpul setelah mendengar apa yang Xander sampaikan. Bagi Daiy, Xander selalu memiliki cara untuk membuat Daiy merasa terjaru sekaligus lucu di saat bersamaan, karena sifat posesifnya yang sudah melebihi ambang batas.

Daisy akhirnya memilih untuk meraih tangan pria di sampingnya, di bawanya tangan itu untuk ia letakan di atas kepala milik Daisy.

"Aku kan sudah menjadi milikmu, kita sudah menikah. Masa kau selalu cemburu kepada setiap hal yang aku suka, sih?" tanya Daisy dengan memperhatikan setiap sisi wajah pria di hadapannya itu.

Daisy ingat, sejak dulu di awal pertemuannya dengan Xander. Dia memang sempat takut, dan merasa jika Xander adalah seseorang dengan moster kejam yang tinggal di dalam tubuh manusia tampan. Namun, seiring berjalannya waktu, Daisy justru semakin mengenal, dan berakhir merasa sangat nyaman dengan Xander yang selalu ada di sisinya.

"Aku memang pernah berpikir untuk kabur darimu ...," ucap Daisy yang menjeda ucapannya, karena ditatap nyalang oleh Xander.

"Apa ini? Jangan menatapku setajam itu Xan ...," ucap Daisy dengan menutupi wajahnya agar tersembunyi dari tatapan Xander yang selalu terlihat mengerikan jika matanya sudah menajam.

Daisy dapat merasakan jika ada sepasang tangan kekar yang kini membimbig tangan Daiy agar turun dari wajah wanita itu. Mata Daiy melihat dengan sedikit takit kepada Xander, si pelaku yang kini tengah mencium pergelangan tangan Daisy.

"Kau tak akan bisa kabur, bahkan di dalam mimpi sekalipun, Isy ...." Xander langsung meremas tangan Daisy yang tadi sempay diciumnya.

"Sakit!" pekik Daisy, karena Xander yang meremas tangannya dengan sedikit kekuatan.

"Maaf, aku hampir saja kehilangan kontrol emosiku." Xander langsung menyesali perbuatannya. Dia pun langsung mengecup kembali pergelangan tangan Daisy yang tadi sempat ia remas.

Daisy mengangguk. Xander akan selalu meminta maaf atas segala perbuatan kasar yang secara tak sengaja pria itu lakukan kepada Daisy. Itu adalah sisi baik dari Xander yang membuat Daisy semakin yakin untuk tetap berada di sisi Xander.

"Matahari yang terbenam selalu mengingatkan aku kepadamu, Xan." Kini giliran Daisy yang membuka kembali suara di Antara mereka yang sempat terdiam setelah beberapa detik barusan.

Xander mengerutkan keningnya, dia lalu memandangi matahari yang hampir menghilang seluruhnya itu. Bagaimana Daisy bisa mengatakan jika Xander mirip dengan matahari itu? Xander tak mengerti majas persamaan apa yang coba Daisy katakana.

"Aku dan matahari tenggelam tak mirip, Isy," ucap Xander yang kini memilih untuk berlutut dengan meletakan tangannya untuk bertumpu di lutut Daisy yang tertutupi jas mahal milik Xander.

Padahal tadi Daisy sudah bilang jika dia tak kedinginan, lagipula Xander juga memakaikan Daisy sebuah gaun dengan bahan wol yang hangat. Malah sebaliknya, Daisy takut jika Xander yang akan terserang dingin, karena sekarang pria itu hanya mengenakan kemeja putih yang sangat tipis.

"Kalian mirip … mirip sekali." Daisy semakin membuat Xander penasaran apa yang membuatnya sangat mirip dengan bulatan di atas sana.

"Kalian begitu posesif kepada apa yang kalian miliki …." Kini Daisy mengelus rahang kokoh Xander, ini adalah cara ampuh jika Xander sedang dalam emosi atau mood yang buruk. BBertahun-tahun tumbuh dan hidup bersama dengan Xander, membuat Daisy sangat memahami apapun yang berkaitan dengan suaminya itu.

"Matahari selalu ada untuk bumi, padahal masih banyak planet lain yang juga membutuhkan matahari. Kau tahu Xan? Aku sempat bertaruh dengan semua logika dan pengetahuan. Aku sering bertanya-tanya Bumi atau matahari yang berputar? Tapi hingga detik ini aku sama sekali tak bisa memahami segalanya, di saat aku yang berpikir jika bumilah yang berputar mengelilingi matahari, ada beberapa fakta yang menunjukan jika bumi kitalah yang dikelilingi oleh mayahari." Daisy menjelaskan apa yang ia tahu.

Apa kalian pikir Daisy itu bodoh? Selama ini dia memang tak pernah sekolah, bahkan menginjakan kakinya keluar mansion saja jarang. Lalu dari mana semua pikiran itu datanga?

"Aku sering membaca dari banyak buku yang kau belikan untukku. Dari kisah-kisah itu aku mulai mencoba mencari tahu jawaban tentang matahari dan bumi," ucap Daisy menambahi.

Xander di buat terpesona dengan isi pikiran Daisynya itu. Xander mencubitpelan kedua pipi Daiy.

Sekarang pria itu paham apa yang membuat Daisy menganggap jika Xander mirip dengan matahari.

"Untuk yang satu ini, mari kita ibaratkan jika dirimu adalah bumi, dan aku mataharinya. Aku akan selalu mengikutimu, aku akan selalu berporos kepadamu, dan aku hanya aka nada untukmu. Sama seperti teori yang mengatakan jika matahari yang berputar mengelilingi buminya." Xander kini membimbing Daisy untuk berdiri dari kursi rodanya.

"Mau menikmati sisa hari ini dengan romantic?" Tanya Xander yang membuahkan tatapan penuh Tanya dari Daisy.

Xander tersenyum lucu. Dia juga kadang merasa aneh dengan sikapnya sendiri, namun tak apa karena semuanya yang menyangkut tentang Daisy adalah sebuah anugrah yang Xander miliki hingga detik ini.

Kalian tahu kan? Cinta itu ajaib, cinta bisa merubah monster menjadi badut hanya dalam satu kedipan mata.

Xander membuka ponselnya dan menyalakan sebuaha music klasik yang terdengar nyaman di telinga Daisy.

"Aku Xandermu, aku mataharimu yang tak akan pernah melepaskan Bumiku ini selama-lamanya," ucap Xander yang sudah membimbing tangan Daisy untuk berada di leher Xander.

Xander dan Daisy menikmati waktu mereka. Saling megamati wajah satu sama lain di dalam suasana romantic dengan view matahari tenggelam.

Cinta memang indah, sekalipun kisah cinta mereka adalah Antara monster yang mengikat malaikat surga agar selalu ada di sisinya. Itu adalah kisah mereka, Daisy dan Xander.

"Aku mencintaimu, Xan … jadi jangan takut untuk kehilangan diriku,"

"Aku tahu itu, Isy. Tetapi jika saja suatu saat nanti kau akan menghilang, ataupun pergi dariku … aku tak akan pernah menyerah untuk mencarimu di mana pun kau berada. Bahkan nanti saat aku atau kau meninggalkan bumi ini, aku berjanji akan menemuimu lagi di dalam kehidupan yang lain. Akku akan terus menjadi pemilik cinta, dan hatimu … selamanya akan tetap seperti itu, tolong selalu ingat semua ini, Isy …," ucap Xander dengan suaranya yang sedalam samudra.

Bukannya takut, kini yang Daisy rasakan adalah perasaan haru yang tak tertahankan. Daisy tahu dia mungkin sudah jatuh terlalu dalam kepada Xander yang jika ditelisik lebih jauh lagi telah merusak dan menghancurkan kehidupan Daisy.

"Aku akan selalu mengingat semua itu, Xan …."

Mereka berdua mengakhiri hari yang indah itu dengan sebuah ciuman panjang yang terasa hangat dan penuh makna. Mereka tak tahu, jika sebuah hal terduga yang menyakitkan akan dating dan menghancurkan kebersamaan mereka sesaat lagi.