Chapter 28 - Damai kah?

Shouki terbangun lebih dulu, setelah bersetubuh mereka merasa kelelahan dan tertidur. Dia menatap Katsuki yang tidur di dalam pelukannya. Wajah Katsuki itu sangat menggemaskan dan terlihat begitu damai.

Lengan berotot itu mempererat pelukannya pada tubuh mulus tersebut. Tubuh yang sudah berkali-kali dipeluk lelaki lain dalam keadaan tak berbusana.

"Aku tidak peduli kalaupun kau sudah pernah dinikmati oleh alpha lain. Kau tahu, kadang Tuhan menyadarkan seseorang melalui seseorang lain yang mau menerima kekurangannya. Aku tahu kau adalah gigolo, namun apa salahnya bila kita memulai hari baru bersama? berhentilah mengejar Eijiro," ucap Shouki. Dia menyeka rambut Katsuki yang menutupi dahi Katsuki. "Tapi, karena kau belum mengizinkan aku untuk menandai mu. Maka aku tidak akan menandaimu, aku ingin menjadi mate mu atas persetujuan dirimu. Maafkan aku karena sudah lebih dulu menggagahi mu."

Shouki mengecup kening Katsuki. Dia sangat suka aroma tubuh Katsuki, sudah lama sekali sejak beberapa tahun yang lalu dia tidak bisa tertidur nyenyak. Tanpa ada sebab dan tanpa ada perihal yang jelas tiba-tiba dia tidak bisa tidur dan selalu merasa gelisah sampai dia bertemu dengan Katsuki.

Berawal dari Shouki yang ingin mencari ketenangan, dan dari situ dia mendapat cintanya.

Sangat sederhana.

"Hm, kenapa tidak aku tandai saja ya?" tanya Shouki. Dia kemudian sedikit merasa menyesal, padahal tadi itu adalah saat-saat yang tepat untuk melakukan hal itu.

Namun, setelah bergumam dia langsung menggelengkan kepalanya. Dia berusaha menepis ide-ide seperti itu dari pikirannya. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar tidak menjadikan Katsuki sebagai mate nya bila Katsuki belum setuju.

"Astaga, apa yang aku pikirkan? bodoh sekali." Shouki memukul-mukul pelan kepalanya. "Lebih baik aku mandi."

.

.

.

.

.

"Ck, aku terlalu cepat mengambil kesimpulan."

Kini Eijiro tengah duduk di ruangan pribadinya. Dia duduk membungkuk dengan tangan yang bertumpu pada lututnya. Dia berdecak berkali-kali, dia mulai menyesal karena telah bertindak gegabah. Menuduh Katsuki dan meninggalkan Katsuki di saat Katsuki sudah membela dirinya ketimbang Shouki yang sudah membela Katsuki.

"Seharusnya aku lebih sabar. Aku baru saja berniat untuk mengetahui tentang kebenaran masa lalu yang dialami oleh Katsuki. Seharusnya aku tidak tergesa-gesa terbawa emosi. Padahal dari keadaannya saja Katsuki tidak sedang bermesraan dengan lelaki itu. Entahlah. Semuanya terasa membingungkan."

Eijiro meremas rambutnya dengan kuat, dia merasa kesal pada dirinya sendiri. Padahal sudah jelas kalau itu adalah perasaan cemburu, namun karena perasaan cemburu yang dia miliki dia malah membuat dirinya sendiri terjebak dalam situasi keadaan hubungan yang semakin rumit dengan Katsuki.

Dia sudah berubah terlalu jauh dari dirinya yang dulu.

Dimana Eijiro yang selalu menyapa Katsuki dengan senyuman lebar?

Dimana Eijiro yang selalu mengatakan jawaban iya saat Katsuki meminta maaf?

Dimana Eijiro yang selalu mengkhawatirkan perasaan Katsuki dan melindungi Katsuki?

Yang Eijiro lakukan sekarang hanyalah menyalahkan Katsuki, menyalahkan Katsuki atas janji yang memang sudah Katsuki ingkari. Janji agar saling menjaga diri dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar kesetiaan mereka.

Namun pasti Katsuki punya alasan.

Orang yang sebenarnya sangat egois di sini adalah Eijiro, dia tidak peduli dengan kondisi Katsuki yang selama ini sudah terkotori dan hidup terlunta-lunta tanpa ada orang yang peduli padanya. Selama bertahun-tahun merantau di negara orang, eijrio sama sekali tak pernah memberikan kepastian untuk Katsuki.

"Dia bilang, yang melakukan itu pertama kali adalah aku. Tapi aku tidak pernah melakukan itu dengannya sampai sekarang. Tunggu! Jangan-jangan Katsuki dijebak oleh Werewolf lain?" ucap Eijiro bermonolog.

Akan sulit untuk menyelidiki hal seperti ini. Tapi yang Eijiro yakini adalah bahwa Katsuki itu diperkosa oleh Werewolf yang menyerupai dirinya. Werewolf yang punya kekuatan untuk merubah fisiknya menjadi orang lain.

Licik sekali.

"Kalau memang benar begitu kenyataannya, berarti Katsuki memang tidak bersalah. Dia merupakan tidak tahu bahwa dia.... tapi bisa juga itu hanyalah kebohongannya saja. Tapi, kalau dia memang berbohong, dia pasti tidak akan berani untuk mengatakan dengan gamblang bahwa yang melakukan itu adalah aku. Aku harus melakukan sesuatu," ujar Eijiro.

Dia kemudian memanggil para Werewolf yang menjadi bawahannya, bukan hanya sekedar bawahannya namun juga anggota dari peck yang dia pimpin.

Eijiro diam-diam sudah menjadi seorang pemimpin sebuah peck. Walau dia adalah seorang Werewolf berdarah campuran dengan manusia, tapi karena kekuatan dan status nya sebagai alpha dia bisa memimpin sebuah peck. Dan anggota dari peck itu seringkali dia tugaskan untuk sebuah misi penting yang berkaitan dengan penyelidikan dan juga pertarungan.

"Cari seluruh Werewolf yang mempunyai kemampuan untuk mengubah fisiknya menjadi orang lain. Aku tidak ingin ada penolakan, tidak ada pengecualian, tapi utamakan untuk mencari Werewolf laki-laki," perintah Eijiro. "Sekarang kalian boleh pergi. Dan jangan lupa untuk mengumpulkan data informasi sedetail mungkin tentang orang-orang itu, apa yang mereka lakukan pada waktu lima tahun yang lalu. Dan juga, selidiki kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil dengan plat nomor 469x xx."

Eijrio masih sangat penasaran tentang kecelkaan yang dia alami beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu dia sangat yakin kalau mobil yang dia kendarai tidak rusak, dia juga menyetir dalam keadaan yang sadar. Tidak terpengaruh dari minuman keras dan juga tidak mengonsumsi sesuatu yang memabukkan. Eijiro yakin pasti ada sabotase yang terjadi pada saat itu.

Tapi siapa yang melakukannya? semua ini benar-benar menjadi abu-abu. Tidak ada yang pasti dari ini semua.

Semua bawahan Eijiro itu langsung menjalankan perintah tuan mereka tersebut. Sebagai anggota peck yang patuh, mereka tidak ingin melakukan kesalahan dalam perintah yang mereka jalani.

Memang sulit untuk melakukan penyelidikan yang sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu tanpa memiliki sebuah petunjuk yang dapat dijadikan alat untuk mempermudah penyelidikan. Namun bukan Eijiro namanya bila tidak menepis semua hal itu.

Bahkan manusia yang tidak punya kekuatan lebih dan punya rasa lelah serta segala keterbatasan dibandingkan dengan Werewolf saja bisa memecahkan kasus-kasus yang rumit. Dan menurut Eijiro, tidak ada batasan bagi Werewolf bila ingin melakukan sebuah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia, jadi menurutnya apa yang dia perintahkan itu bukanlah sebuah hal yang rumit.

"Aku harus memulai dari sekarang. Memang ini semua tidak akan merubah apapun yang telah terjadi sampai sekarang ini, tapi aku akan menghukum orang itu karena dia telah merenggut kesempatan pertama yang seharusnya aku miliki. Katsuki, maafkan aku." Eijiro menundukkan kepalanya, dia merenungi keegoisan yang dia lakukan.