Chapter 32 - Luna

Seorang werewolf perempuan juga bisa menjadi alpha. Dalam kasus seperti ini, maka perempuan itu tidak memiliki kesempatan untuk hamil. Kalaupun ada, kesemotannya sangat minim.

Melia adalah salah satunya. Dia adalah seorang werewolf alpha yang berjenis kelamin perempuan. Berbanding terbalik dari Katsuki yang merupakan seorang lelaki berstatus omega.

Namun bukan berarti Katsuki selalu bahagia dan Melia merasa sedih.

Terkadang, para lelaki yang menyandang status sebagai omega merasa khawatir dan dibuat cemas oleh segala kemungkinan yang berhubungan dengan status mereka tersebut. Ini bukan tentang pengucilan masyarakat. Malah, masyarakat sudah menerima dengan hubungan sesama jenis uang telah banyak terjaid pada waktu ini. Pasangan sesama jenis benar-benar bebas dalam menjalani kehidupan mereka.

Namun, juga banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh para lelaki yang berstatus sebagai omega. Para alpha lebih bergairah dan agresif bila melihat omega yang berjenis kelamin laki-laki. Sebab, dalam beberapa dekade terakhir ditemukan bahwa para omega laki-laki memiliki kecantikan yang luar biasa.

Tak hanya itu, ada zat lagi yang dihasilkan dalam tubuh mereka. Bercampur dengan suatu zat yang terdapat dalam pheromone mereka dan membuat kenikmatan dalam bercinta semakin terasa bila bercinta dengan dengan para lelaki omega tersebut.

Ini adalah sebuah hal yang baru terjadi. Masih didalami dan ditelusuri kenapa hal itu bisa terjadi.

Bukan berarti perempuan yang menjadi omega itu tidak menarik dan tidak diminati. Namun, memang pada akhir-akhir ini para lelaki omega nampak sangat menggugah keinginan para alpha untuk bercinta.

Itulah yang membuat para omega takut dan menyembunyikan status mereka. Tak sedikit dari para omega itu baik perempuan ataupun lelaki yang menggunakan berbagai alat untuk menyembunyikan aroma pheromon mereka.

Mereka berusaha sekuat tenaga mereka untuk menyembunyikan kondisi heat mereka ketika para alpha dengan gencar mengeluarkan pheromone mereka.

Dan Haruhi Katsuki adalah salah satu dari omega yang menyembunyikan identitasnya.

Namun tidak seperti para omega lain, dia cukup polos dan tidak terlalu memahami bagaimana perburuan yang dilakukan oleh para alpha di perkotaan itu.

Dan Katsuki sudah diperkosa oleh alpha yang Katsuki kira adalah Eijiro.

Miris.

Di saat dia ditipu, dia tetap menunggu Eijiro yang tak memberikannya kabar.

Walau dia terus berjuang sendiri, ditengah ketidaktahuannya akan segala hal disekitarnya, dia berusaha untuk menunggu sosok kekasihnya itu untuk kembali dan pulang bersamanya ke tanah kelahiran mereka.

"Dia tidak menghubungi aku pasti karena suatu alasan! jangan kau kira bahwa kau bisa menghasut aku!"

Katsuki berlari dengan kecepatan tinggi, melesat dengan kakinya yang sudah bertransformasi dengan bentuk yang menyerupai kaki serigala.

Lantai yang dia pijak itu retak dalam sekali pijakan. Sebab, kekuatan magis yang dia miliki benar-benar dia kerahkan pada saat itu.

BRAKK

Wushhh

DUAGHH

Melia juga tidak mau diam saja, dia yang tadinya hanya sesekali menyerang kini semakin agresif melayangkan pukulan

Kekuatan Katsuki dan Melia hampir imbang. Dalam beberapa saat Katsuki bisa lebih unggul, namun Melia juga dengan cepat menyusul. Meskipun merupakan seorang perempuan, Melia punya kekuatan yang cukup mumpuni karena dia adalah seorang alpha.

Melia tidak ingin kalah dari katsuki. Walau tidak diucapkan, masing-masing dari mereka yakin bahwa jika mereka kalah maka pihak yang kalah harus menuruti keinginan pihak yang menang dalam pertarungan tersebut.

"Berhentilah memikirkan sesuatu yang tidak pasti. Apa kau tidak bosan dan lelah menunggu kekasihmu yang tak pernah menemuimu sampai sekarang?" ucap Melia.

"Aku tidak akan pernah lelah! sebab dia terus berjuang untukku! buktinya, dia menemui aku pada waktu kemarin---"

"Untuk sekedar menikmati tubuhmu," tukas Melia. Dia memang benar, namun bukan seperti itu kenyataannya.

Sosok yang mendatangi Katsuki pada waktu itu memang datang hanya untuk memperkosa Katsuki. Namun, yang datang pada saat itu adalah lelaki lain yang menyamar.

"Dia pasti akan kembali," ucap Katsuki."

"Lihat saja sampai beberapa tahun ke depan, kau akan menyesali pendapat yang kau pertahankan itu."

Melia melirik ke sisi kanannya, sebuah bulatan kecil melayang di udara. Kecil, namun cukup banyak. Seperti biji kacang hijau yang beterbangan di udara, namun itu bukanlah kacang hijau.

JDARR

Melia terpental, luka bakar melebar ditubuhnya. Luka bakar yang diterimanya itu dengan cepat disembuhkan dengan kemampuan penyembuhan diri miliknya.

JDARR

DUARRRR

Katsuki bertubi-tubi memberikan serangannya. Kekuatan magisnya yang mampu membuat ledakan-ledakan seperti bom atau bahan peledak lainnya.

Serangan itu terus mengenai Melia. Keadaan mulai mendukung Katsuki, Katsuki semakin menyudutkan Melia. Melia tidak dapat banyak menyerang lagi. Nampaknya dia mulai menyerah karena serangan Katsuki dan tenaga yang dia miliki semakin melemah.

"Menyerah dan lupakan keinginan bodoh mu itu. Lebih baik kau cari omega lain saja."

Katsuki sudah tersenyum lebar dengan menampilkan seringainya. Gigi taring yang Katsuki miliki nampak jelas, lebih tajam dan panjang saat dia dalam keadaan bertarung.

Dia sudah merasa menang.

"Khukhukhu."

Katsuki megerutkan keningnya, dia yang masih melayang melihat Melia tertawa pelan di bawah sana, meskipun tubuhnya sudah tertindih sebagian reruntuhan bangunan dan penuh luka.

SRINGG

DUARRRR

Katsuki melotot lebar, dia menyadari ada sebuah gelombang energi magis yang besar menghampirinya dari belakang. Itu bukan energi magis tambahan untuknya, melainkan energi magis yang menyerangnya dengan dampak serangan yang sangat dahsyat.

Bila Katsuki punya bentuk serangan kekuatan magis yang serupa dengan ledakan.

Maka Melia bisa membuat sengatan petir yang sangat menggelegar.

"Aku sudah menunggu kesempatan ini. Dan aku minta maaf karena telah membuat dirimu terluka aku akan mengganti biaya perawatan kulitmu yang sangat mulus itu," ujar Melia. Dia bangkit dan berdiri dari bawah reruntuhan bangunan yang tadi menimbun dirinya tersebut.

"Tapi nampaknya kau juga bisa menyembuhkan diri seperti aku, bukan?" Melia menghampiri Katsuki yang sudah terkapar di atas tanah dengan tubuh tak berdaya. "Astaga, aku benar-benar jahat. Padahal kau sudah menolongku. Tapi aku malah membawa dirimu ke dalam pertarungan seperti ini."