Chereads / My Handsome Billonaire Alpha (Bahasa Indonesia) / Chapter 36 - Pria nakal menggemaskan

Chapter 36 - Pria nakal menggemaskan

"Kelihatannya kau itu tidak terpaku dengan tujuan untuk mendapatkan uang dari Tuan Misaki. Hm, apa tujuanmu yang sebenarnya?" tanya Melia. Dia menghisap rokoknya dan kemudian menghembuskan asap rokok itu perlahan.

Candu.

Katsuki memainkan kedua jempolnya yang saling beradu, kuku-kukunya yang lentik dan terawat itu sudah beberapa kali dia goreskan satu sama lain. Hampir lupa kalau kuku-kuku itu bisa patah pada saat itu juga.

Kalau patah tinggal disambung lagi, namanya juga kuku. Wajar kalau patah. Tapi kalau patah hati, itu tak dapat disambung begitu saja.

Ya, begitulah jawaban yang akan kau terima bila menegur Katsuki pada saat itu.

"Aku ingin mendapatkan Eijiro. Aku tidak peduli dengan uang-uang yang dia miliki. Aku juga tidak peduli dengan kontrak bercinta seharga ratusan juta dolar itu. Aku hanya ingin Eijiro menjadi milikku," ujar Katsuki. Dia terlihat seperti orang yang tertekan dan depresi.

Melia menatap Katsuki dengan tatapan datar, dia tidak tahu lagi harus berkomentar seperti apa.

"Hahaha, tentu saja kau tidak peduli dengan uang-uang yang dia miliki bila kau sudah memiliki Tuan Misaki. Otomatis seluruh uangnya akan bisa kau gunakan sepuasnya. Hm, tapi kenapa terburu-buru seperti ini? bukankah kalian baru saja saling mengenal? bahkan yang aku lihat, hubunganmu dengannya itu tidak baik."

"Justru itu, ini tentang hubungan kami yang memburuk," cicitnya.

Melia memiringkan kepalanya dengan tatapan heran. "Aku kira kau bukan tipikal orang yang akan terbawa suasana atau perasaan bila menyangkut urusan orang yang menyewamu. Selama ini baik itu pria tampan, pria kaya raya, dan sebagainya, kau tidak pernah serius seperti ini dalam mengenal penyewa dirimu. Kau orang yang oenuh profesionalitas dalam bekerja. Apa kali ini kau jatuh cinta pada Tuan Misaki?"

Katsuki menunduk lemah. "Bukan kali ini, tapi sejak dulu aku sudah mencintainya."

Melia bukannya mendapat kejelasan, dia malah semakin dibuat bingung oleh jawaban Katsuki. "Kau bsia jelaskan padaku apa maksudmu? mencintai sejak dulu? maksudmu kau sudah bertemu dengannya sedari dulu ya? kenapa kau baru bilang sekarang, hm? aku tidak menyangka bahwa kau dan Tuan Misaki sudah saling mengenal sebelumnya."

"Ya, kau benar. Aku sudah mengenal Eijiro sejak beberapa tahun yang lalu. Namun kami sempat terpisah. Kau ingat tentang kekasihku yang menghilang itu? dia orangnya. Dia lah yang membuat aku pergi ke Amerika seorang diri hingga bertemu denganmu sekarang," jelas Katsuki. Dia menoleh ke arah Melia.

Melia sedikit menyipitkan matanya. "Jadi dia adalah kekasihmu yang kau cari? dan dia baru saja muncul dan langsung bersikap kasar padamu? dia memang orang yang tidak tahu diri. Seharusnya kau cari laki-laki lain saja. Hm, aku kira kau memang lebih cocok dengan alpha yang baru itu. Hm, aku cukup heran. Padahal kau bilang kau ingin memperbaiki hubunganmu dengan Tuan Misaki, tapi kenapa kau berpacaran dengan alpha lain?"

Katsuki sedikit merasa pening, pandangannya menjadi tidak jelas. Dia juga semakin tidak mengerti dengan ucapan Melia. Nampaknya dia harus benar-benar beristirahat setelah ini.

"Maksudmu? berpacaran? sejak kapan aku berpacaran dengan seorang alpha? aku hanya berpacaran dengan Eijiro, dan semua orang yang menyewa diriku tidak pernah menjalin hubungan khusus denganku. Hanya sekedar melayani lalu terjadi pembayaran, itu saja." Katsuki mencoba mengartikan setiap kalimat yang Melia ucapkan, namun tetap saja artinya seperti itu.

Sekarang mereka berdua seakan-akan tidak menemukan jalan pembicaraan yang sama, mereka sama-sama bingung dan tidak mengerti.

"Tunggu sebentar!" Melia mencoba menginterupsi. Dia menghentikan Katsuki yang hendak mengucapkan sesuatu. "Lalu apa kau bisa menjelaskan foto ini?"

Katsuki mengernyit, foto? dia tidak pernah menunjukkan atau memasang foto apapun. Dia memperhatikan Melia yang merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Dia sibuk menggeser tampilan layar di ponselnya itu dan menunjukkannya pada Katsuki.

Katsuki membulatkan kedua matanya ketika melihat foto yang ditunjukkan oleh Melia. Dia tidak pernah memasang foto itu di sosial media, tapi nyatanya sekarang ada foto dirinya yang tengah tertidur dan disampingnya ada Shouki yang tersenyum sembari berpose dua jari.

"Sialan, Shouki bodoh!" seru Katsuki.

"Kau ini baru saja datang dari dalam goa ya? kenapa kau baru tahu hal ini? apa kau tidak ada mendengar atau membaca berita di sosial media?" tanya Melia. Dia cukup dibuat penasaran tentang alasan Katsuki yang tidak mengetahui hal itu. "Padahal, foto ini sedang menjadi perbincangan hangat. Banyak sekali website yang memberitakan hal ini, terlebih-lebih orang yang berfoto denganmu itu adalah Hidden Shocky, seorang Werewolf yang juga merupakan pemimpin peck. Dia juga punya perusahaan yang besar dengan kekayaan berlimpah. Yah, selain itu wajahnya juga sangat tampan. Akan sangat sulit untuk memutuskan untuk memilih siapa bila Tuan Misaki dan Tuan Hidden melamar secara bersamaan."

Katsuki tertegun saat mendengar ucapan Melia. Dia tidak bisa membayangkan bila dirinya dilamar oleh keduanya secara bersamaan.

Namun Katsuki tetap mencintai Eijiro, meskipun Shouki juga adalah pilihan yang sangat baik untuk dijadikan sebagai pasangan, namun tetap saja perasaan dan hati tak dapat memungkirinya bahwa dia tetap mencintai Eijiro.

Pasti sekarang banyak sekali para Luna dan omega yang merasa iri kepada Katsuki. Sebab, Katsuki mempunyai kedekatan dengan seorang CEO kaya raya yang juga merupakan seorang pemimpin peck yang tampan dan kuat.

Itu adalah definisi pasangan ideal yang sesungguhnya. Menjadi mate dari seorang pemimpin peck dan alpha yang kuat adalah salah satu hal yang diidamkan oleh banyak orang.

"Lebih baik kau memilih Tuan Hidden---"

"Tidak, sudah aku katakan berulang kali bahwa aku hanya mencintai Eijiro. Aku datang ke Amerika, berjuang selama bertahun-tahun hanya untuk Eijiro. Aku tidak punya perasaan apapun kepada Shouki."

Melia sedikit kesal pada temannya ini, padahal sudah ada kesempatan yang sangat bagus. Sudah ada alpha yang mau mencintai Katsuki apa adanya, menerima kekurangan dan kondisi Katsuki yang notabenenya merupakan seorang gigolo.

Mantan gigolo lebih tepatnya.

"Apa kurangnya Shouki? dia tampan, punya banyak uang, dia kuat, seorang pemimpin peck, orang yang diidamkan banyak Luna dan omega lainnya. Kau adalah orang yang sangat beruntung. Daripada kau terus mengejar-ngejar lelaki yang sudah tidak mencintaimu lagi, lebih baik kau bersanding dengan seseorang yang mencintaimu saja."

"Tidak, aku tetap dengan pilihanku. Yaitu Eijiro," sanggah Katsuki.

"Kau ini keras kepala sekali. Apa penis Shouki lebih kecil daripada milik Eijiro? sampai-sampai kau sangat tidak ingin menjadi mate nya Shouki," tanya Melia.

"Tutup mulutmu itu! kenapa kau tiba-tiba membandingkan penis mereka berdua?!" seru Katsuki. Dia langsung memerah dan salah tingkah.

Kini di otaknya terbayang lagi tentang kegiatan intim dirinya dengan Shouki pada waktu itu. Dia malu sekali.

Bisa-bisanya seorang gigolo malu setelah melakukan hubungan intim.