Chapter 26 - Itu sakit

Katsuki menghempaskan barang-barang yang ada di sekitarnya, dia meremas rambutnya dengan kuat. Dia melampiaskan rasa kesalnya pada semua barang yang ada di sekitarnya itu dan pada dirinya sendiri.

Supresan

Katsuki menemukan botol berisi obat itu.

Obat yang dapat menahan heat bagi seorang omega.

Dia yang sudah menjadi seorang gigolo pasti sering mengalami heat. Dia selalu digagahi banyak pria setiap harinya, dan dia akhir-akhir ini menahan nafsu dan heat yang dialaminya itu dengan bantuan obat tersebut.

Cukup berisiko.

Namun sebagai seorang Werewolf, dia memiliki prestis tersendiri dalam tubuhnya. Mengobati jaringan yang rusak karena obat dengan kemampuan regenerasi. Kemudian menahan heat yang dia alami dengan bantuan obat.

Bukankah supresan adalah obat untuk batuk kering?

Ya, memang pada dasarnya seperti itu. Namun seiring berkembangnya keadaan yang juga didasari pada permintaan para omega yang seringkali ingin menahan heat mereka. Maka dibentuklah obat supresan tersebut dalam dosis dan campuran tertentu yang bisa menahan terjadinya heat tersebut.

Intinya batuk kering dan heat itu adalah suatu gejala yang sama-sama ditimbulkan rasa geli, bukan?

Oke, itu kesimpulan yang sangat sederhanan. Tapi untuk mempermudah, bisa kalian pikirkan seperti itu.

Supresan sudah menjadi andalan Katsuki dalam menangani masalah heat yang mengganggunya. Rasa panas, ngilu pada pinggul, dan juga nafsu yang tak tertahankan membuat Katsuki tersiksa dan ingin sekali dipuaskan. Dan karena dia sudah berjanji untuk tidak menjual tubuhnya lagi, maka dia harus menahan keinginannya untuk bercinta dengan cara meminum supresan.

Itu adalah jalan alternatif yang mudah. Namun membunuh secara perlahan bila terus diteruskan.

Hal itu sudah dia lakukan selama berhari-hari, entah berapa lama pastinya dia tidak tahu karena dia tidak menghitungnya. Tapi, dia melakukan itu saat dia sudah berjanji pada Eijiro untuk tidak menjual tubuhnya lagi pada lelaki lain.

Setelah mengambil botol obat itu, dia langsung menuangkan tiga butir obat sekaligus untuk sekali minum. Dia benar-benar membuat dirinya tersiksa secara perlahan.

Baginya itu bukan hal yang besar, itu hanya masalah sepele dan tidak perlu terlalu dipikirkan.

Seorang Werewolf yang biasanya sedang mengalami heat maka akan menimbulkan gejala-gejala yang menunjukkan tentang perubahan kondisi tubuh mereka. Sama seperti Katsuki yang mulai menegang, ditambah dengan telinga dan ekornya yang mulai muncul kembali. Aroma pheromone nya memenuhi ruangan itu, dia benar-benar mengalami gejala heat sekarang.

.

.

.

.

.

Katsuki memegangi pinggulnya yang terasa sakit. Dia memilih untuk mengistirahatkan dirinya di kasur.

Dia sudah hidup cukup lama di dunia ini, namun dia masih memiliki paras layaknya manusia berusia 17 tahun.

Bahkan seandainya dia masuk sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas untuk yang kesekian kalinya, maka tidak akan ada yang menyangkal atau menolak hal itu bila hanya melihat dari segi wajah dan penampilan Katsuki.

Dia benar-benar terlihat muda,

Dia cantik,

Dia menawan.

Berbeda dari para manusia yang sudah menua bila mencapai usia lebih dari 50 tahun.

Sedangkan Katsuki sendiri sudah pasti mencapai usia 100 tahun.

Sekolah, menikah, mempunyai pacar, bergaul dengan teman manusia yang terlihat sebaya dengan dirinya adalah hal yang biasa saja menurut Katsuki. Itu hanya formalitas ketika dia hidup di dunia manusia.

Hanya sekedar ingin menuntaskan rasa penasaran yang dirasakan Katsuki.

Bagaimana seorang remaja menjalani kehidupannya sebagai manusia yang masih muda. Lalu bagaimana para manusia bersekolah di usia yang sudah seharusnya menjalani pendidikan. Kemudian bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

Itu adalah sebuah hal yang menarik bagi Katsuki.

Tidak sedikit para Werewolf yang tidak tertarik untuk bersekolah ataupun bergabung dengan manusia, sebab mereka memandang rendah bangsa manusia dan menganggap manusia hanyalah santapan atau juga menganggap manusia hanyalah sebatas makhluk yang tidak lebih baik dari ras mereka.

Namun Katsuki berbeda, dia juga ingin menjalani kehidupan layaknya seorang manusia.

Dia awalnya mengira bahwa Eijiro adalah seorang manusia, mengingat bahwa ada aroma tubuh manusia yang tercium dari tubuh Eijiro.

Katsuki dan Eijiro sama-sama Werewolf yang berdarah campuran manusia. Hal seperti ini juga sudah banyak terjadi.

Dan seringkali, Werewolf seperti mereka mengalami pengucilan dari sesama Werewolf. Para Werewolf berdarah murni seringkali tidak menerima bila ada Werewolf yang memiliki darah campuran manusia.

Dan maka dari itu, Katsuki lebih memilih untuk berbaur dengan manusia dan terlihat seperti manusia ketimbang berbaur dengan sesama Werewolf yang tidak mengakui keberadaannya.

Katsuki suka sekali mendengar pujian dari para manusia yang mengatakan dia menawan. Katsuki selalu mendapat pujian dari manusia, namun tidak dari kalangan Werewolf, dan itulah yang membuat dirinya awalnya menyembunyikan identitasnya sebagai Werewolf.

Dia sudah hidup ratusan tahun, dan dia sudah beberapa kali berpacaran dengan manusia. Dan ketika dia terakhir kali bertemu dengan Eijiro secara tak sengaja, dia langsung terpana dengan sifat polos Eijiro yang suka menyendiri dan tidak terlalu memamerkan keberadaannya di tengah umum.

Masa-masa itu adalah masa-masa yang paling berkesan menurut Katsuki.

Werewolf hidup dengan kesempatan hidup yang jauh lebih lama daripada manusia. Namun Werewolf yang merupakan makhluk berumur panjang tetap saja bisa menua dalam kurun waktu tertentu. Entah itu setelah berusia seribu tahun atau lebih. Tapi intinya mereka akan terlihat berkembang pada waktu tertentu.

Namun Katsuki cukup unik, sampai sekarang ketika Werewolf sepantaran dirinya sudah memiliki perubahan fisik, maka Katsuki masih terlihat seperti seorang remaja.

Maka dari itu, kata remaja masih cocok untuk menjadi sebutan Katsuki.

Kembali pada Katsuki sekarang.

Dia tengah menahan rasa sakit dari pinggulnya yang tak mereda sedari tadi. Dia masih merasakan sakit yang menyiksa pada pinggulnya. Tubuhnya juga memanas, wajahnya memerah dengan keringat yang terus menerus membasahi tubuhnya.

"Katsuki."

Tok tok tok

Katsuki mendengar ada sebuah ketukan pintu dari seseorang yang berada di luar apartemen Katsuki. Katsuki menggunakan kemampuannya sebagai Werewolf untuk menembus dinding apartemennya, dia melihat ada Shouki yang berdiri di depan apartemennya tersebut.

"Sialan, kenapa malah dia yang datang? aku kira aku merasakan heat karena ada Eijiro di sini," ucap Katsuki dengan lirih. Dia tidak berkeinginan untuk membalas ucapan Shouki. Dia memilih untuk mendiamkan lelaki itu saja.

"Katsuki, kenapa aroma pheromone mu terasa sampai keluar? kau baik-baik saja?" tanya Shouki, terdengar nada yang menyiratkan perasaan khawatir dari Shouki. "Katsuki, aku tahu aku salah. Aku minta maaf, tapi tolong buka pintunya lebih dulu."

Katsuki mengigit bibirnya, dia meremas bajunya untuk melampiaskan rasa nyeri yang dia rasakan sekarang. Dia menggeliat di kasur, dia berguling-guling pelan di kasur karena merasa kesakitan.

"Sakit sekali," ucap Katsuki dengan begitu pelan dan lirih. Sekarang tak hanya pinggulnya yang terasa sakit. Namun juga seluruh bagian tubuhnya. "Hiks hiks, sakit sekali."