Chapter 22 - Masa lalu pt.2

"Astaga, bagaimana aku harus menghubunginya?" tanya Katsuki.

Kalau jaraknya masih dalam jarak satu negara, mungkin akan ada kemungkinan bahwa Katsuki menyusul Eijiro ke tempat itu. Namun sampai sekarang, Katsuki masih belum bisa menyusul Eijiro ke sana.

"Dia hanya bilang bahwa dia pergi ke kawasan benua Amerika. Tapi dia tidak menyebutkan di negara mana atau kawasan mana. Bagaimana bisa aku menyusulnya kalau aku saja tidak tahu tempatnya di mana."

Kalau menggunakan kekuatannya sebagai seorang Werewolf, mungkin Katsuki bisa mendatangi Eijiro bila masih dalam kawasan satu negara. Karena sudah terllau lama menahan rasa penasaran, Katsuki memutuskan untuk tetap pergi ke Amerika walau tidak tahu harus menyusul Eijiro ke tempat apa.

Dia terlalu nekat.

Seorang lelaki yang tidak punya pengetahuan tentang negara orang lain. Seorang lelaki yang masih terlalu muda untuk menjelajah tempat lain sendirian. Seorang lelaki yang tidak tahu harus berbuat apa di tempat yang tak dia kenali. Berusaha untuk memperjuangkan rasa cinta dan kerinduannya pada seseorang walau dia tahu apa yang dia lakukan itu cukup berisiko.

Namun Katsuki tidak mengindahkan permasalahan itu. Dia sudah hidup di zaman yang mengandalkan teknologi. Smartphone dan berbagai perangkat teknologi lainnya sudah bisa membantu Katsuki. Jadi menurutnya dia pasti akan bisa pergi sendirian untuk mencari Eijiro.

Namun, Eijiro berada di tempat yang jauh dari kota dan sulit ditempuh perjalanannya menuju ke sana. Bahkan koneksi juga sulit mencapai tempat itu.

Akhirnya Katsuki melakukan rencananya, dia benar-benar menyusul Eijiro ke benua Amerika. Dengan uang yang ia punya, walau tidak banyak namun dia akan tetap berusaha menemui lelaki yang dia cintai.

Sudah hampir satu tahun setelah Katsuki ditinggalkan pada saat itu. Memang sebagian orang yang mendengar kisah ini pasti akan menganggap bahwa Katsuki adalah orang yang lemah karena tidak dapat menahan rindunya. Mungkin Katsuki akan dicap sebagai orang yang berlebihan dan tidak menghargai perjuangan pasangannya, dan sebutan buruk lainnya untuk Katsuki.

Namun Katsuki hanya ingin memperjuangkan cintanya dengan caranya sendiri. Dia tidak suka bila dirinya hanya diam dan menunggu tanpa kepastian. Katsuki punya tekad yang kuat untuk bertemu dengan kekasihnya.

Dia juga akna menggunakan kekuatannya sebagai seorang Werewolf untuk mencari keberadaan Eijiro. Dia tidak ingin terlalu lama berpisah dari Eijiro.

Sungguh sebuah ketulusan cinta yang sangat tulus.

Berhari-hari Katsuki terus mencari Eijiro tanpa henti, dia juga bertanya kepada setiap orang yang dia temui di jalanan kota tentang Eijiro. Dia juga menyebarkan selebaran yang bertuliskan 'Dicari' dengan identitas beserta foto Eijiro yang tertera di selebaran itu.

Namun semuanya hanya menggeleng dan berkata tidak tahu ketika mereka ditanyai oleh Katsuki mengenai Eijiro. Katsuki sudah seperti orang bodoh yang mencari

Katsuki tidak mengenal lelah dalam mencari keberadaan Eijiro. Walau dia tidak mendapatkan apapun selama melakukan pencarian itu.

"Kemana lagi aku harus mencari mu? semakin aku mencarimu, aku semakin terasa jauh darimu. Aku juga sudah menggunakan kemampuan ku untuk mendeteksi di mana keberadaan mu, tapi aku juga tidak berhasil menemukan mu. Hiks hiks, aku tidak bisa seperti ini terus," keluh Katsuki sembari bermonolog.

Katsuki tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil. Dia sengaja memilih yang paling murah agar bisa menghemat ongkos. Sebab dia berniat untuk tinggal lebih lama di sana sembari mencari keberadaan Eijiro.

Namun, karena kondisi ekonomi yang sudah jauh lebih berbeda. Harga tepat tinggal yang kecil dan kumuh itu juga cukup mahal. Katsuki hanya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan hanya mendapat upah ya kecil.

Pada saat itu, Katsuki teringat dengan ajakan dari kenalannya untuk menjadi seorang model. Namun temannya itu berada di Jepang dan sekarang Katsuki berada di Amerika. Tidak mungkin dia kembali ke sana lagi dan menghabiskan lebih banyak ongkos.

Di kawasan tempat tinggalnya sekarang juga terdapat perusahaan busana, dia sempat hendak melamar pekerjaan sebagai model di situ. Namun nampaknya sudah terlalu banyak model yang cantik dan seksi di sana. Dan Katsuki tidak mendapat kesempata untuk bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

Hidupnya benar-benar tidak mendapat kepastian. Dia juga tidak punya jaminan akan bisa bertemu dengan Eijiro.

Pada suatu malam, Katsuki tidur di dalam rumah kecil miliknya sembari memeluk foto Eijiro. Rumah itu tidak memiliki penghangat seperti yang ada pada rumah-rumah lainnya. Dia kedinginan dan juga kesulitan untuk tidur. Bahkan rumah itu juga memiliki masalah terkait atap yang sering bocor saat hujan. Juga ada tikus got yang sering berlalu lalang di dekat rumah itu. Katsuki benar-benar harus berhati-hati agar tikus itu tidak masuk ke dalam rumahnya.

Pada saat tidur, Katsuki mendengar ponselnya berdering. Dan ponselnya itu menunjukkan tulisan 'Kekasihku'.

Ya, itu adalah panggilan telepon dari Eijiro. Tidak salah lagi.

Katsuki bergegas mengangkat teleponnya. Dia begitu gembira setelah sekian lama tidak dihubungi oleh Eijiro.

"Sayang, kau kemana saja? aku sudah mencarimu sampai ke Amerika," tanya Katsuki. Dia terlihat bahagia sekali.

'Bisa kau temui aku sekarang juga?' tanya sosok itu.

Tentu saja Katsuki langsung mengiyakan ajakan pria itu. Tanpa pikir panjang dan tak curiga sama sekali. Mereka langsung mengadakan janji untuk bertemu besok sore di sebuah taman dekat dengan kawasan penginapan. Di telepon itu, Eijiro bilang ingin Katsuki tidur di tempat yang lebih layak. Tentu saja Katsuki senang sekali.

Keesokan harinya.

Katsuki dan Eijiro bertemu sesuatu janji mereka. Dan sosok itu benar-benar Eijiro. Wajah, rambut, dan suaranya sama persis dengan Eijiro. Tidak ada tanda-tanda bahwa sosok itu bukanlah sosok Eijiro. Dan Katsuki benar-benar bahagia bisa bertemu dengan sosok kekasihnya tersebut.

"Akhirnya kita bertemu, Eijiro. Aku rindu sekali padamu," ujar Katsuki.

"Ya, aku juga sangat rindu. Maaf kita baru bisa bertemu sekarang. Aku sangat sibuk selama ini," balas Eijiro. "Ayo kita langsung menginap di hotel itu. Aku sudah menyiapkan kamar khusus untuk kita berdua."

Sesampainya di sana, Katsuki dan Eijiro saling mencurahkan kasih sayang. Mereka berpelukan dan saling mengucapkan kata cinta dari hari mereka. Eijiro nampak lebih agresiv, dan dia mengecup bibir Katsuki serta meninggalkan banyak bekas kecupan di leher, dada, dan perut Katsuki.

Katsuki mengira bahwa Eijiro sangat rindu dan sudah berhasrat ingin meluapkan semua kerinduannya itu melalui sentuhannya ke tubuh Katsuki. Katsuki tidak menolak sama sekali saat Eijiro melakukan itu semua.

Namun, ini sedikit berbeda. Biasanya, Eijiro akan menolak bila Katsuki memamerkan daerah sensitifnya. Tapi, sekarang Eijiro bahkan sudah mengigit kantong testis Katsuki. Itu membuat Katsuki melenguh penuh kenikmatan.

"Ada apa dengan dirimu, Eijiro? apa kau sedang berhasrat kepadaku?" tanya Katsuki.

"Aku akan menidurimu," balas Eijiro sembari menyeringai.