Katsuki terpaku diam, dia tidak mengerti dengan pola pikir orang seperti Shouki ini. Padahal kalau dilihat dari raut wajahnya, semua orang pasti akan mengira bahwa Shouki ini adalah orang yang segan dan sangat kalem. Tapi, nyatanya sifat Shouki berbanding terbalik dengan persepsi tersebut.
"Ya, ya, ya, terserah kau saja. Yang terpenting kau berhenti menghimpit ku," ucap Katsuki. Dia merasa sangat gerah karena dihimpit oleh Shouki.
"Jadi kau setuju dengan perjanjian tadi?" tanya Shouki meyakinkan.
"Ya, hanya tiga bulan, bukan? aku juga yakin kau takkan bisa membuat aku jatuh cinta padamu. Jadi tenang saja, lebih baik kau mulai mencari calon mate mu mulai dari sekarang." Katsuki terkihat senang dan yakin sekali. Dia berujar dengan wajah sombong dan senyum bangga.
Chupp
"Kau harus ku bungkam sekali-kali. Tidakkah kau merasa lelah terus mengelak? tapi tak apa, aku ada di sini untuk menyadarkan dirimu bahwa kau mencintai aku," ujar Shouki. Perkataannya cukup menggelikan, namun beruntung hal itu tertutupi oleh ekspresi datar lelaki itu.
Katsuki mengusap pelan pipinya. Baru saja pipinya dikecup oleh Shouki, dia melakukannya dengan penuh kelembutan dan perasaan sayang. Seakan-akan Shouki tengah mengecup kelopak bunga indah yang sangat rapuh.
PLAK
Ciuman dibalas tamparan, Shouki mendapati pipinya memerah karena baru saja ditampar oleh Katsuki. Ketika Shouki melirik, dia melihat sosok Katsuki yang marah besar kepadanya.
Gigi mengatup rapat, mata menatap tajam dengan alis yang menukik tajam, nafas yang tersengal-sengal, tidak lupa degan tangan yang mengepal erat. Apa sebentar lagi Shouki akan ditinju oleh Katsuki?
"Sialan! kenapa kau mencium ku, bodoh?!" tanya Katsuki.
"Itu adalah bentuk awal dari kasih sayang ku untukmu. Sebelum kita menjadi mate sampai kita menjadi mate nanti, aku akan memberikan mu apa saja dan memberikan bentuk kasih sayang yang tidak akan bisa kau lupakan sampai kapan pun," jelas Shouki. Bahkan dia tidak marah saat dia ditampar oleh Katsuki tadi.
Katsuki menganga, dia tidak tahu lagi harus bagaimana agar membuat shouki marah. Padahal dia sudah melakukan penolakan yang sangat jelas dan kasar di hadapan Shouki langsung. Tapi nyatanya Shouki malah semakin gencar mendekati Katsuki. Katsuki menghela nafas dan mengelus dadanya untuk membuat dirinya lebih bersabar lagi.
Tapi sebenarnya tidak ada masalah seandainya Katsuki menerima pernyataan cinta dari Shouki dan menjadi mate Shouki. Sebab, Shouki adalah lelaki yang tampan, sangat kaya, dan baik hati. Shouki juga memberikan kasih sayang yang besar untuk Katsuki. Dia tidak selingkuh dan bukan tipikal lelaki yang akan mengkhianati pasangannya. Seharusnya Katsuki mulai berpikir untuk menerima cinta dari Shouki dan meninggalkan Eijiro yang selalu menyakiti dan menolak Katsuki.
Katsuki menggeleng, menepis pikirannya yang mulai menerima kehadiran Shouki. Katsuki tidak ingin luluh dengan cinta dari Shouki. Karena Katsuki sudah berniat untuk menjaga rasa cintanya hanya kepada Eijiro. Katsuki hanya ingin memberikan cintanya ke Eijiro, dan tidak berniat untuk meninggalkan Eijiro. Dia akan membuktikan bahwa dirinya adalah pasangan yang baik untuk Eijiro.
Cinta itu memang rumit. Tidak ada yang dapat mengerti cinta selain si pelaku hubungan itu sendiri. Sama seperti Katsuki sekarang. Dia terlihat bodoh karena cintanya yang tulus kepada orang yang telah menyerah untuk berjuang mencintai Katsuki. Padahal, di saat yang sama Katsuki telah dicintai oleh seseorang yang sangat tulus kepadanya.
Ironis sekali.
Kalau dibandingkan, sebenarnya Eijiro dan Shouki itu sama-sama tampan. Tubuh mereka juga kekar dan sama-sama atletis. Boleh diakui bahwa mereka berdua adalah dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih bila menyangkut tentang tampang dan harta.
Shouki punya rambut yang rapih dan lembut. Mata nya berwarna biru terang. Sangat indah dan menawan.
Hidung mancung, kulit yang putih mulus, Shouki juga tidak menumbuhkan jambang ataupun kumis yang mengganggu pemandangan. Matanya yang tajam, dingin, dan terlihat kalem itu adalah sebuah hal yang sangat ampuh untuk membuat para wanita ataupun lelaki jatuh cinta padanya.
Postur tubuh yang tegap, dengan bahu yang lebar. Dadanya menonjol dan bidang. Diperutnya terlihat jelas bahwa otot-otot perut Shouki dibentuk dengan sempurna. Sangatlah indah dan menggoda. Bila Shouki membuka bajunya sekarang dan berjalan di tengah khalayak umum, maka Shouki akan pulang dengan membawa wanita telanjang yang siap untuk digagahinya.
Jangan ditanya untuk organ vital di bawah perut Shouki. Kalian bisa membayangkan sendiri, sebesar dan sepanjang apa benda itu.
"Kau mau belanja?" tanya Shouki.
Katsuki diam dan menggeleng.
Kini Shouki dan Katsuki tengah duduk santai di ruang tamu apartemen Katsuki. Bukannya Katsuki senang dengan kehadiran Shouki di sana. Tapi dia sudah tidak tahu lagi dengan cara apa dia mengusir Shouki.
"Kau mau makan?"
Katsuki masih diam dan tidak menggubris perkataan Shouki. Shouki seperti berbicara dengan sebuah batu. Namun nampaknya Shouki adalah orang yang punya tingkat kesabaran yang tinggi, sehingga dia masih sabar menghadapi sifat Katsuki yang keras kepala itu.
"Mau aku masakkan sesuatu?" tanya Shouki.
Sebenarnya Katsuki sedang merasa lapar, tapi dia tetap dengan rasa gengsi nya. Dia tidak mau terlihat ramah di depan Shouki. Tapi di dalam hatinya, sebenarnya Katsuki sedang menggerutu tentang rasa lapar yang ia rasakan sekarang.
"Tidak, aku tidak lapar," jawab Katsuki berbohong. Dia tidak akan mau jujur kepada Shouki.
Tapi baru saja Katsuki mengatakan kata tidak. Dan sekarang perut Katsuki sudah berbunyi. Katsuki merasa sanga malu ketika dia ketahuan berbohong. Katsuki hanya memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh shouki. Ia fokus menatap televisi dan tidak membiarkan Shouki menatap wajahnya.
Shouki terkekeh dan kemudian berdiri dari tempat duduknya. Dia mengusap rambut Katsuki dan mengecup kepala Katsuki. "Itu berarti kau lapar. Baiklah, aku akan memasak untukmu. Sebagai calon mate dan suamimu, aku akan menjadi seorang calon suami yang baik. Aku akan memasakkan makanan yang enak untukmu."
Wajah Katsuki merona merah. Entah wajah itu memerah karena malu atau tersipu karena ucapan Shouki tadi yang menyentuh hati. Bisa dikatakan bahwa Katsuki ini adalah tipikal orang yang punya gengsi tinggi. Sangat sulit untuk merendahkan hatinya.
Dan sangat sulit untuk jujur.
Sangat berbeda sekali ketika berada di depan Eijiro. Bila sudah berada di depan Eijiro, Katsuki akan melakukan apa saja. Bahkan sampai melakukan hal yang memalukan sekalipun. Mungkin Shouki harus belajar dari Eijiro cara untuk menaklukan hati Katsuki.
"Aku mengizinkanmu untuk memasak bukan karena aku senang. Tapi karena aku terpaksa," ujar Katsuki. Berusaha menyembunyikan wajahnya yang masih memerah. Tapi hal itu sia-sia saja karena warna merah di wajah Katsuki sudah menjalar sampai ke telinganya.
"Hahahaha. Lucu sekali. Terserah kau saja. Aku akan memasakkan sesuatu yang enak untukmu. Kau tunggu di sini ya," balas Shouki.