Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My Wish (21+)

🇮🇩Fiia_1602
--
chs / week
--
NOT RATINGS
29.6k
Views
Synopsis
*INFO (UPDATE SETIAP 2 HARI 1X JAM 16.00 WIB) SINOPSIS "Mari kita bekerjasama" ucap seorang pria dengan senyum tipisnya. "Akan aku fikirkan semua kerjasama ini, dan akan aku hubungi secepatnya" balas seorang wanita. Mimpi itu akan menjadi nyata bila aku menyetujuinya, tapi aku tidak mau dibohongi dan dipermainkan maka aku harus menulis batasan dan perjanjian secara tertulis agar semuanya jelas. ~ Sepasang manusia yang sama - sama ingin memiliki seorang bayi dengan tujuan yang berbeda ~ Akankan semua itu dapat terwujud sesuai dengan rencana yang mereka buat masing-masing ? Apakah akan banyak yang mendukung keputusan mereke, atau malah sebaliknya ? Bagaimana kehidupan selanjutnya bila mereka setuju dengan semua kesepakan tersebut ? Ingin mengetahui ceritanya lebih lanjut, maka segeralah baca cerita hayalan ini Pertama kali membuat semoga para pembaca menyukainya dan ini asli dari hasil imajinasi sendiri Salam kenal, Penulis amatir : Fiia_1602
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Panti Asuhan

Salam kenal buat semuanya aku fiia, semoga suka sama ceritanya yahh..

Selamat Membaca :)

*****

"Selamat pagi nona, jadwal anda hari ini hanya memeriksa berkas yang sudah saya siapkan di meja kerja anda" ucap Aaric

Aaric Baldolf Carlen adalah asisten yang bekerja di london dia yang mengatur jadwal dan menggantikan meeting bila bosnya sedang berhalangan hadir seperti tangan kanan pada perusahaan yang ada di london. Tak hanya itu saja dia yang selalu berkoordinasi dengan beberapa cabang pada perusahaan ini untuk mengatur jadwal dari bosnya tersebut.

"Baik lah, nanti sebelum makan siang aku akan pergi ke panti asuhan" jawab vania

"Baik nona, saya permisi" ucap Aaric langsung berlalu

"Eh, tunggu.." Panggil vania lagi

"Iya nona, ada yang saya bisa bantu lagi ?" Tanya Aaric berbalik

"Apakah kau sudah menyiapkan semua keperluan selama di indonesia ?" Tanya vania

"Semua sudah saya atur nona, anda besok hanya tinggal berangkat saja. Apakah ada yang anda inginkan lagi ?" Tanyanya

"Bagus, tidak terima kasih" jawab vania

Lalu Aaric segera kembali ke ruangannya dan vania melanjutkan memeriksa berkas yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya.

Pukul 10.30 Pagi

"Aku akan pergi" ucap vania kepada Aaric

Aaric mengangguk dan membungkuk hormat, Lalu di lobby peter dan beberapa pengawal sudah siap mengikuti nonanya kemana pun, salah satu pengawal membukakan pintu mobil untuk nonanya. Mereka pun berangkat ke tempat yang sudah diberitahukan sebelumnya.

Sesampainya disana pandangan vania langsung tertuju kepada anak-anak yangs sedang bermain bersama.

"Bahagia rasanya melihat mereka bisa tertawa, entah mengapa setiap melihat mereka membuat lelah dan jenuhku seketika hilang. Aku selalu membayangkan bagaimana bila mereka anak kandungku, ah pasti aku wanita terbahagia. Ya disinilah aku berada 'Panti Asuhan' dimana terdapat anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya atau bahkan yang dibuang oleh orang tuanya. Aku merasa kasihan kepada mereka, terlalu kecil dan dini untuk ditinggalkan. Mereka masih butuh kasih sayang dari orang tua, perlu bimbingan dan perhatian yang lebih. Tapi takdir mungkin berkata lain untuk mereka yang harus mengalami ini semua dengan jalan seperti ini. Aku selalu berharap dan berdoa walau mereka ditinggalkan tapi harus menjadi anak yang sukses dan berperilaku baik, tidak mengikuti perilaku orang tuanya yang membuang atau meninggalkan tanggung jawabnya. " pikir vania

"Ayo anak-anak kita makan siang, siapa yang mau makan siang dengan lauk pauk yang lezat ??" vania bersorak sambil menghampiri anak-anak tersebut.

Vania sengaja membawa makan siang untuk semua anak-anak panti dan sebelumnya asistennya sudah memberitahukan kepada petugas panti untuk jangan memasak makan siang karena dia akan membawakan makanan.

Anak-anak yang mendengar teriakan dan pemberitahuan ini amat senang bisa memakan makanan yang lezat. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang, mereka langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di meja masing-masing untuk menunggu makanan datang. Makanan pun dibagikan oleh bi surti ke piring masing - masing anak.

"Hai sayang, apa kabar kamu ?" Tanya pemilik panti sambil berpelukan dengan vania

"Aku baik bunda, bagaimana dengan bunda ?" Tanya vania sambil membalas pelukannya.

"Bunda juga sehat sayang" jawab pemilik panti

"Bunda ayo kita makan, perutku sudah berbunyi dari tadi ini" ajak salah satu anak panti

"Hahahahaha, baiklah nanti kita ngobrol lagi sayang mari kita makan bersama" ajak pemilik panti

Vania dan pemilik panti mengikuti anak panti ke ruang makan dan disana sudah tersedia berbagai makanan yang sudah disiapkan oleh petugas restoran dan dibantu oleh para pengawal vania.

"Sebelum makan kita berdoa dulu yah, coba siapa yang mau pimpin membacakan doa untuk makanan ?" Ucap bu Meike sebagai pemilik panti asuhan ini.

Mereka saling lirik - melirik satu sama lain. Dan akhirnya adit seorang anak yang berprestasi di sekolah inisiatif mengacungkan tangannya untuk memimpin doa sebelum makan.

"Yah adit coba pimpin teman - teman kamu sebelum makan untuk berdoa" bu Meike berkata.

"Iyah bunda, ayo teman - teman sebelum makan alangkah baiknya kita berdoa dulu okey. Berdoa mulai.." Adit mengajak berdoa teman-temannya.

"Aamiin" seru semuanya.

"Berdoa dicukupkan, ayoo serbu.." Adit menyuruh teman-temannya untuk menyantap makanan.

Anak-anak pun menyantap makanan dengan lahapnya. Vania pun ikut bergabung makan, setelah makan diakhiri dengan berdoa. Makan siang selesai semua orang disibukkan dengan urusan masing - masing. Ada yang mengerjakan tugas sekolah, tidur siang, dan kegiatan lainnya. Beda halnya dengan vania, dia sedang membantu bi surti untuk membereskan tempat makan yang tadi telah dipakai.

"Nona, tak usah dibantu ini biar sama bibi aja" bi surti terasa tidak enak kepada vania karena ketika dia berkunjung pasti selalu ikut membantu.

"Gak papa bi, selagi bisa membantu yahh dibantu hehe" vania berkata.

"Van, kamu lagi dimana ?" Bu Mieke memanggil.

"Ini bun, di dapur" vania menghampiri ibu panti karna dia memanggil

"Bagaimana kerjaanmu, apakah semuanya lancar ?" Tanya bunda setelah vania menghampiri dia di ruang keluarga.

"Iya, semua lancar apalagi besok aku akan peegi ke luar kota bun" jawab vania

"Ada acara apa kau ke luar negeri ?" Tanya ibu panti

"Ada perusahaan besar yang menggunakan jasa event organization pada perusahaanku dan dia meminta agar aku turun langsung untuk acaranya tersebut menurut asistenku bun"

"Oh begitu, berapa lama kamu akan disana ?" Ucap bu mieke

"Sekitar tiga bulan atau lebih karena aku pun harus mengurus beberapa pekerjaan yang ada disana" jawab vania

"Oh iya hati-hati yahh nak, jaga diri kamu baik-baik disana, jangan diforsir kerjanya. Jangan lupakan makan dan jangan lupa juga berdoa. Bunda pasti akan merindukanmu " ucap ibu panti

Ibu Meike terlihat sedih karena vania akan tinggal lama di luar negeri pekerjaannya memakan banyak waktu sekarang jadi pasti dia tidak akan sering mengunjungi panti lagi. Tapi dia sangat bangga pada vania walau dia hidup dalam lingkungan yang berkecukupan tapi dia tidak sombong dan mandiri dalam hidup.

"Iyah bun, aku pasti akan ingat pesan dari bunda. Vania juga pasti bakal merindukan bunda dan juga anak - anak kok " vania berkata dengan raut wajah yang sedih dan langsung memeluk bunda mieke.

Betapa vania sayang sama bunda mieke dia yang mengajarkan vania untuk mandiri dan mencari jati diri yang benar.

Bunda Meike Putri Sahara adalah pemilik panti asuhan ini, dan dia ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal karena penyakit asma, dia wanita yang kuat walau tidak memiliki anak tetapi dia senang dengan anak-anak. Sebelumnya dia hampir akan memiliki anak tetapi karena dia memiliki masalah pada kandungannya jadi janinnya pun tidak kuat untuk bertahan dan pada akhirnya keguguran. Bunda meike tidak memiliki anak dan tidak ingin menikah lagi atau memiliki hubungan dengan orang lain karena menurutnya dia hanya dapat mencintai suaminya saja, walau suaminya sudah tiada.

Vania salut dengan orang-orang yang ada disekitarnya karena vania melihat cinta yang tulus dari setiap orang kepada pasangannya. Terbalik dengan vania yang selalu di khianati dalam menjalani suatu hubungan yang berakibat membuatnya trauma.

"Iyah sudah vania pulang yahh bun, sudah mau sore vania mau siap - siap buat besok. Bunda jaga diri yahh jangan lupa jaga kesehatannya jangan cape - cape kalau sudah cape istirahat dulu aja"

"Iyah nak" Bu Mieke

Vania berpelukan perpisahan dengan ibu panti dan petugas yang ada di panti lalu vania juga pamit pada anak-anak panti.

"Dadah semua vania pamit yahh.. " Vania pamit ke seluruh orang panti

"Bye kak, hati-hati non" ucap seluruh orang panti

Vania pun pergi menuju mobilnya dan supir langsung mengemudikan kendaraannya.

'Berkunjung ke panti asuhan membuat pikiranku kesana kemari, tempat itu selalu membuat kesan yang cukup kuat untuk membuat keputusan yang cukup berat pula' pikir vania

"Huft.." Hela vania

Membayangkan mimpi yang selama ini ada di dalam tidurnya dapat membuatnya tersenyum, walau keinginan dalam dirinya selalu mendorong untuk mewujudkannya akan tetapi banyak yang harus dia pikirkan.

*****

Penyayang dan penuh perhatian yahh..

Terima kasih telah membaca cerita ini 😍😊 jangan lupa di kasih bintang 👍😆

Apakah dilanjut cetitanya ??

Salam Kenal,

Fiia_1602