Chereads / My Wish (21+) / Chapter 6 - 6. Tuntutan

Chapter 6 - 6. Tuntutan

Haii..

Selamat Membaca gengss 😊

"Jam berapa kita akan mempresentasikan ulang tentang resort kemarin ?" Tanya vania

"Jam 10 pagi bu" jawab lauren

Vania mengangguk dan lauren pun pergi menuju meja tempatnya bekerja. Pukul sepuluh kurang telah tiba dan mereka juga sudah sampai di kantor yang sebelumnya mereka datangi untuk meeting kemarin. Setibanya mereka di kantor mereka langsung diantarkan oleh resepsionis untuk menuju ruangan pemimpin mereka. Setelah sampai di lantai paling atas resepsionis tersebut berbicara dengan assisten dari pemimpin mereka bahwa ada tamu, dan untungnya bli mahanta langsung mengerti tamu siapa yang ingin bertemu dengan tuannya.

'Tuk Tuk Tuk'

"Masuk" jawab suara yang ada di dalam ruangan tersebut

"Tuan, di luar sudah ada tamu yang ingin bertemu dengan anda" beritahu bli mahanta

Kenzie pun mengernyitkan keningnya hingga dia tersadar dengan tamu yang datang itu siapa. Lalu dia memberikan anggukan untuk mempersilahkan tamu mereka masuk ke ruangannya. Vania dan karyawannya memasuki ruangan yang cukup menjadi perhatian vania yang begitu luas dan lengkap. Vania begitu takjub dengan interior dari ruangan tersebut, hingga suara geraman dari pemilik ruangan menyadarkannya untuk kembali fokus, lalu bli mahanta mempersilahkan duduk di sofa yang sudah ada dan bli mahanta keluar untuk membawa berkas yang dibutuhkan. Kenzie mengikuti langkah mereka untuk duduk di single sofa.

"Baik pak kenzie, selamat pagi. Sebelumnya mohon maaf saya ingin bertanya bagian mana yang bapak belum pahami dari presentasi yang kemarin telah kami ungkapkan ?" Ucap vania dengan nada sedikit kesal

Kenzi cukup tersenyum kecil, ketika dia mendengarkan nada bicara wanita tersebut.

"Semuanya" jawabnya dengan wajah dingin yang menyebalkan

Vania dan karyawannya saling pandang satu sama lain. Pikiran mereka semakin negatif mengenai client yang mereka hadapi. Vania makin geram dengan jawaban yang diberikan olehnya.

"Bagaimana bisa anda tidak paham dengan meeting kemarin, apakah anda tidak fokus ? Sehingga anda tidak dapat memahami semuanya ?" Ucap vania dengan emosinya

"Coba anda jelaskan dalam waktu 10 menit nyonya Aerilyn Bellvania Mashach" jawab kenzie dengan sorot mata yang tajam melihat ke arah bola mata dari vania

Vania kaget dengan jawaban yang diberikan dia pun berusaha menahan kemarahannya karena dia memikirkan banyak karyawan yang terjun langsung dalam proyek ini, sehingga dia menarik nafas dan berfikir cepat untuk dapat menyampaikan semuanya dalam waktu 10 menit. Hingga vania pun menjelaskan semuanya dengan fokus dan sejelas mungkin. Kenzie tidak memberikan komentar dari awal sampai akhir vania menjelaskan dia tetap memberikan tatapan yang semakin tajam kepada lawan bicaranya.

Akhirnya vania selesai menjelaskan semuanya dalam waktu 10 menit.

"Bagaimana tuan Kenzie Prasaja Aharon ?" Tanya vania

"Baik saya paham dengan yang anda jelaskan, kita sepakat mulai besok sudah mulai merancang semuanya dan saya harap tidak ada kesalahan sedikit pun" jawab kenzie

Vania terlihat menarik nafas dan menghembuskan dengan kasar, serta karyawannya yang melongo mendengarkan jawaban dari clientnya tetapi mereka pun bernafas dengan lega akhirnya mereka dapat melakukan pekerjaan mereka lebih cepat.

"Baik, meeting kali ini selesai. Terima kasih tuan" jawab vania dengan berdiri dan karyawannya yang sedang merapikan berkas mereka segera berdiri menyusul pemimpin mereka.

Mereka pun pergi dari ruangan yang membuatnya kesal dan menentukan kesepakatan. Sedangkan kenzie sendiri tersenyum senang dapat membuat wanita itu terlihat kesal, dan bli mahanta pergi mengantar tamu mereka.

***

Ketika waktu sudah menunjukkan kepulangan kantor, kenzie dapat bernafas lega akhirnya waktu kerjanya selesai juga. Tiba - tiba dering handphone berbunyi.

'Kringg.. Kringg.. Kringg..'

"Hallo mom" jawab kenzie

"Hallo nak, bagaimana kabarmu ? " ucap seorang ibu di sana

"Aku baik mom, bagaimana dengan mommy and daddy ?" jawab kenzie

"Kami baik nak, tapi sama saja kami selalu kesepian" ucap ibunya kenzie dengan suara yang terdengar sedih

"Syukur deh mom, iyah udh kenzie tutup dulu yahh. Bye mom, salam buat daddy" jawab kenzie mengakhiri pembicaraan dengan ibundanya, karena dia tau kemana ujungnya pembicaraan ini akan berlanjut

"Baru juga menanyakan kabar kamu ingin mengakhiri pembicaraan ini nak, mommy ini kangen kepadamu dan kesepian dirumah karena kamu tahu sendirikan daddy kamu itu masih harus mengurus perusahaannya, semestinya diumur yang sudah tua ini dia itu pensiun tapi yahh mau pensiun bagaimana bila kami belum memiliki cucu. Oke deh, mommy tunggu kabar baiknya yahh sayangg, bye.." Jawab ibunya sambil menyindir anaknya itu

"Hmm.." jawab kenzie lesu. Yah dia kesal ketika ibunya selalu membahas hal yang sama.

***

Akhirnya aku dapat merebahkan diriku juga di kamarku ini. Yahh vania baru saja sampai diresort dan sekarang yang sedang dia lakukan adalah melihat pemandangan yang amat menakjubkan di malam hari, melihat deburan ombak dengan keindahan alam semesta ini.

'Sepertinya berenang di malam hari akan membuat rasa lelah pada diriku akan sedikit berkurang' fikir vania

Semua sudah siap untuk berenang, mulai dari ganti baju dan handuk. Vania pun berenang dengan tenangnya, hingga dia merasa telah reliks badannya. Lalu setelah membersihkan diri dia merebahkan dirinya dan menelpon kedua orang tuanya untuk menanyakan kabar dan betapa dia rindu mereka sambil telpon tak terasa dia sampai ketiduran.

"Mommy.." panggil seorang anak kecil yang sangat menggemaskan

Vania mencari dimana asal suara itu, hingga dia bertemu dengan seorang anak laki-laki. Anak laki - laki tersebut berlari menghampiri vania yang sedang duduk disebuah taman yang amat indah. Vania amat kaget ketika anak tersebut memeluknya dengan amat kencang.

"Haii sayang, kemana orang tuamu ?" tanya vania kepada anak tersebut

"Mommy, dimana daddy ?" tanya anak tersebut

Vania dibuat bingung dengan anak yang sekarang sedang duduk dipangkuannya itu, vania menengok ke kanan dan kiri untuk mencari orang tua dari anak tersebut tapi ternyata hasilnya nihil, karena tidak ada orang disekitarnya hanya ada dia dan anak kecil tersebut.

"Aku tidak tau daddymu, sayang" jawab vania kepada anak tersebut

Yang membuat vania aneh mengapa anak tersebut mirip dengan dirinya, cuman bedanya dia versi anak laki-laki dan bola mata yang berwarna biru langit yang amat membuat hati ini tenang.

"Kakak.. " panggil seorang anak perempuan

Vania cukup kaget ketika mengetahui bahwa anak - anak tersebut ternyata kembar terlihat dari wajah mereka yang mirip berbeda versi saja. Anak perempuan tersebut pun menghampiri anak laki - laki yang langsung berdiri ketika adiknya memanggilnya.

"Kakak kemana saja, aku mencarimu ?" tanya anak perempuan tersebut

"Maafkan kakak dek, kakak tadi bersama mommy disini sedang mencari daddy" jawab sang kakak

Anak perempuan tersebut pun melihat vania, dan langsung berbinar matanya.

"Mommy gendong" bicara anak perempuan tersebut sambil mengangkat kedua tangannya meminta digendong

Hah ? vania kaget ketika mendengar percakapan anak - anak tersebut memanggil dirinya dengan sebutan 'mommy'. Vania pun menggendong anak perempuan tersebut, anak tersebut langsung memeluk dan mencium wajah vania.

"Mommy.. Segera jemput kami yahh.. Kami menunggu mommy dan daddy menjemput" ucap anak perempuan tersebut

Setelah berbicara seperti ini anak tersebut meminta vania untuk menurunkan dirinya kembali berdiri bersama kakaknya. Lalu mereka berpegangan tangan sambil tersenyum ke arah vania.

"Dadah.. Mommy.. Sampai berjumpa kembali" ucap anak - anak tersebut kepada vania sambil berjalan dengan berpegangan tangan

***

"Mau sampai kapan kamu seperti ini ?" tanya sang ayah kepada putranya

"Apa yang daddy maksud ?" jawab putra tersebut

"Kapan kamu akan memberikan keturunan kepada daddy ? Daddy perlu penerus. Aku ini sudah tua nak, sudah saatnya aku mengurus berkas ahli waris dari semua yang ada pada diriku ini untuk anakmu nanti, lalu bagaimana caranya aku akan mengurus berkas itu bila kau saja tidak memiliki anak ?" tanya sang ayah memberikan pengertian kepada putra satu-satunya tersebut.

Kenzie hanya diam tidak dapat berkata apa pun.

"Kamu tahu sendiri nak, di keluarga kita proses pemindahan ahli waris harus kepada cucunya. Tidak boleh kepada anaknya ataupun buyutnya, karena itu sudah jadi tradisi turun temurun dari kakek eyang buyutmu" Jelas sang ayah

"Kenzie tau dad, akan aku usahakan daddy memiliki cucu kandungmu sendiri" jawab kenzie setelah diam untuk beberapa menit

"Daddy tunggu janjimu itu nak" balas sang ayah

Kenzie mengangguk dan pergi dari ruang kerja ayahnya menuju kamarnya untuk istirahat. Setelah makan malam kemarin kenzie pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu pergi ke ruangan ayahnya.

Sesudah telpon dengan ibunya dan telah sampai di resort, kenzie jadi teringat pembicaraan yang kemarin kenzie bicarakan dengan daddynya. Ingat yang di nama ayahnya menuntut untuk segera memiliki anak, agar ayahnya dapat mewariskan seluruh harta warisan kepada anakku nanti.

'Huh.. Pusingnya kepalaku ini' batin kenzie

Kenzie pun menyudahi melihat pemandangan dari atas kamarnya dan menuju tempat tidur untuk mengistirahatkan pikiran dan badannya yang melelahkan.

Siapakah anak kembar tersebut ? lalu bagaimana kenzie mendapatkan anak yang akan menjadi penerus bagi daddynya ?

Adakah yang penasaran atau biasa aja, hahaha pantengin aja notifnya yahh biar tar langsung baca kalau udah di update chapter selanjutnya. Okeyy

Terima kasih

Salam Kenal,

Fiia_1602