Selamat Membaca gengss ๐
Setelah menyelesaikan semua permasalahan dan urusan di bali, vania langsung kembali ke london. Vania tidak menghubungi leo untuk meminta dijemput, karena dia akan membuat surprise untuk keluarganya. Sesampainya di london vania tidak langsung pulang ke mansion orang tuanya tetapi dia memilih pulang ke apartemennya, dia memerlukan istirahat yang cukup. Selama di bali dia merasa kurang memiliki waktu yang cukup untuk istirahat sehingga dia langsung tertidur dengan pulasnya sesudah membersihkan diri terlebih dahulu.
Musim Gugur akan segera datang dan seseorang masih saja bergelut di kasur kesayangannya. Tetapi akhirnya dia pun membuka matanya setelah dia merasakan badan yang begitu terasa ringan dari sebelumnya, orang tersebut akan selalu memandang pemandangan yang indah dari jendela apartemennya tersebut. Karena menurutnya pagi hari adalah suatu ketika dia bisa berpikir jernih dan menyusun rencana apa saja yang akan dilakukannya di hari ini.
Kring.. kring..
"Hallo pih" angkat vania
"hai queen, apakah kau tak merindukan papihmu ini ?" jawab sang ayah di seberang sana
"Hahahaha aku akan selalu merindukanmu pih" jawab vania dengan tawanya
Papihnya akan secara tiba-tiba menghubungi bila dia merindukannya dan dengan gengsinya dia akan selalu berkata bahwa dialah yang tak merindukannya. Nyatanya dia pun sama merindukannya hanya saja waktu dan kesibukan-nya yang tak bisa leluasa untuk memiliki waktu banyak dengan keluarganya.
"Cepatlah pulang ke mansion queen" ucap sang ayah
"iyah pih, vania akan segera pulang" jawab sang anak
Setelah menutup telepon, vania memanjakan tubuhnya dengan berendam dan menikmati waktu dengan merilekskan badan dan pikirannya.
*** Masion Mashach ***
Suara mobil mini memasuki pekarangan mansion yang sangat mewah, lalu orang tersebut mematikan mesin mobil dan langsung dibukakan pintu oleh seorang pengawal dari mansion tersebut, dengan senyumnya dia menurunkan mobil tersayangnya. Dari depan pintu terlihat seseorang yang sedang melihatnya dengan mata yang berbinar senang.
"Oh My God, Queen.." panggil seorang wanita yang sudah berumur
"Hallo mih" ucap vania sambil merentangkan tangannya untuk segera membalas pelukan dari sang ibu
"Queen betapa mamih sangat merindukanmu" ucapnya sambil mengelus punggung dari sang anak
Setelah saling peluk-pelukan ibunya pun mengajak masuk ke dalam mansionnya.
"Ayoo masuk honey.." ajak sang ibu
Mereka pun memasuki mansion dan ternyata vania sudah ditunggu oleh keluarganya. Kedatangan vania disambut hangat oleh papih dan twin. Mereka saling sapa menyapa dan berbincang di ruang tengah, perbincangan itu tak terasa sudah menjelang malam hari, lalu mereka pun akhirnya makan malam bersama.
"Queen apakah kamu tidak ingin menikah ?" ucap sang ibu
Uhuk.. uhuk.. vania terbatuk ketika mendengar pertanyaan tersebut, dan semua orang yang ada disana memandangnya.
"Betul tuh kak, aku kan ingin segera memiliki kakak ipar" ucap klaus, karena dia selalu senang untuk mengerjai kakak yang paling cantik ini.
"Vania belum terpikirkan untuk menikah untuk sekarang mih" jawab vania dengan malas, mamihnya selalu saja menanyakan hal yang sama ketika ada waktu celah seperti ini.
"Santai saja queen, jangan terlalu kau pikirkan ucapan mamihmu itu" ucap sang papih membelanya
"Apaan sih papih ini, bukannya mendukung mamih. Mamih kan hanya ingin segera memiliki cucu kandung dari anak mamih sendiri apa tidak boleh ?" ucap sang mamih dengan raut wajah yang lesu
Vania hanya mengangguk-anggukan kepala, karena entah mengapa dia pun bingung harus berbicara apa lagi untuk menjawab pertanyaan mamihnya tersebut. Makan yang tadinya seru dengan obrolan-obrolan kecil hingga timbul pertanyaan yang cukup membuat semua yang ada di meja makan tegang menjadi saling diam dan menikmati makanan yang sudah ada.
Selesainya makan mereka menonton film bersama di ruang bioskop, karena mansion ini sangat luas. Maka tak heran mengapa adanya ruangan bioskop semua duduk ditempat biasa, dan tak hanya itu saja. Papih vania akan diapit oleh orang yang amat disayangi-nya yaitu sebelah kanan terdapat istrinya dan sebelah kiri ada anak tercantiknya.
Yups vania akan sangat manja dengan papihnya ketika waktu yang sedang mendukung suasana, seperti sekarang ini mamihnya akan kalah dengan anaknya karena vania akan memeluk papihnya ketika sedang menonton bioskop. Jika dilihat maka akan seperti pasangan yang sangat romantis, dengan anak yang memeluk pasangannya dengan posesif sebaliknya dengan sang pria yang tidak boleh ada siapa pun yang boleh menyentuh miliknya. Mereka begitu sangat dekat, dan semua keluarga sudah tau akan kelakuan mereka itu termasuk twin mereka akan meledek kakaknya karena selalu tidak bisa lepas dari sang papih jika sedang seperti ini. Dan sang kakak akan merajuk kepada sang papih untuk membelanya, dan akhirnya semua akan tertawa dengan tingkah yang dilakukan mereka.
Begitulah suasana keluarga Mashach ketika sudah berkumpul, waktu yang mereka miliki untuk seperti ini sangat jarang dilakukan untuk sekarang ini karena kesibukan masing-masing setiap orangnya. Ketika ada kesempatan ini mereka tak akan menyia-nyiakannya. Malam menjelang dan mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
*** Indonesia ***
Setelah peresmian resort bali, kenzie langsung terbang ke jakarta karena dia harus mengontrol resort yang sudah cukup lama berdiri. Seharian kenzie berada di kantor untuk mengurus pekerjaan yang ada karena malamnya dia harus menuju london untuk meeting penting dengan perusahaan di sana, yahh dia bulan ini penuh dengan keliling dunia untuk menjalankan bisnisnya.
"Tuan.." panggil franz, dia dipanggil masuk oleh kenzie
"Franz, aku ingin lama di london. Jadi kau atur ulang pertemuanku di australia" ucap kenzie sambil melihat laptopnya.
Franz mengangguk dan menanyakan apakah ada lagi yang dibutuhkan tuannya, dan tuannya pun menggeleng lalu franz keluar setelah mengatakan permisi. Malam hari pun tiba, waktunya kenzie dan beberapa pengawalnya berangkat ke london untuk perjalan bisnis kembali. Waktu yang begitu lama diperjalanan, membuat kenzie bosan dan akhirnya dia tertidur sampai seorang pramugari membangunkannya karena pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat.
Tak terasa waktu begitu cepat berjalan dan kenzie bangun tidur untuk bersiap ke kantor, setelah kemarin dia sampai di london dia langsung menuju penthouse.
"Good Morning mr" begitulah ucapan dari beberapa karyawan yang tak sengaja bertemu dengan pemilik resort ini.
Kenzie hanya membalas dengan anggukan dan dia langsung menuju ruangannya untuk mempersiapkan presentasi dengan client. Meeting dilaksanakan di luar kantor tepatnya di restoran mewah yang mereka sepakati sebelumnya.
"Selamat pagi tuan Kenzie Prasaja" jabat tangan clientnya.
"Selamat pagi juga tuan Hernando Leopold" balas kenzie dengan senyum smirk
"Mari kita mulai saja meetingnya" ucap Franz kepada dua belah pihak
Meeting pun berjalan dengan lancar, dan kedua belah pihak setuju untuk menjalin kerjasama mengenai properti yang mereka akan bangun. Lalu mereka berpisah dan kembali pada pekerjaan masing-masing.
Malam harinya entah apa yang mendorong kenzie ingin sekali menikmati secangkir kopi dengan suasana malam yang mendukung. Sesampainya di kedai kopi yang terkenal dengan rasanya kenzie duduk termenung memikirkan perkataan daddynya yang beberapa minggu ini memenuhi pikirannya, sejujurnya dia tidak ingin menikah tetapi dia juga tidak bisa egois dengan keinginannya itu karena ada yang lebih penting dari itu.
Tak sengaja dengan pikiran yang penuh kenzie melihat seseorang yang pernah singgah di pikirannya beberapa minggu lalu. Dan entah darimana dia mendekati meja yang tak jauh dari meja yang ia tempati
"Bolehkah saya duduk disini ?" ucap kenzie kepada seorang wanita yang sedang melamun, dan kenzie tidak mendapatkan jawabannya diapun dengan berani duduk dihadapan orang tersebut dan dengan lancangnya juga dia melihat wajah cantik dari wanita tersebut.
*******
Hayoo loh siapakah wanita tersebut ? Mengapa kenzie mau mengunjungi tempat duduknya ? tunggu kelanjutannya yahh.. ๐
Adakah yang penasaran atau biasa aja, hahaha pantengin aja notifnya yahh biar tar langsung baca kalau udah di update chapter selanjutnya. Okeyy
Terima kasih