Chereads / My Wish (21+) / Chapter 14 - 14. Setuju

Chapter 14 - 14. Setuju

Selamat Membaca gengss 😊

Sudah sebulan dia tak menghubungiku, apakah mungkin kesepakatan tersebut batal. Maka aku harus mencari pendonor sperma yang akan menjadi ayah dari bayiku, dia tak meminta tanggung jawab vania hanya meminta spermanya saja.

"Nona, pukul 11 siang nanti akan ada meeting dengan client dari bostom" ucap Peter

Orang kepercayaan vania, dia adalah Peter Van der Veen orang yang dipercayai oleh papihnya untuk membantu vania dalam usahanya. Peter orang yang selalu mengawasi semua gerak gerik vania walaupun peter tidak selalu mengikuti semua kegiatan vania tapi dia orang yang segala tahu mengenai kebiasan vania.

Papihnya selalu khawatir sampai sekarang bila peter tidak ikut dalam urusan kerjaannya, dan vania cukup muak dengan semua itu akhirnya dia membuat perjanjian dengan peter jangan selalu ikuti dia dan bila ada pengawal yang mengawasinya harus dari jarak yang jauh.

"Oke, peter nanti kau panggil saja aku" ucap vania dengan masih melihat kota london dari atas katornya

"Apakah kau ada masalah nona ?" tanya peter

"Tidak peter, aku hanya sedang memikirkan sesuatu hal. Aku ingin bertanya, bila aku memiliki anak sepertinya bagus bukan ?" tanya vania

"Ya kau pasti akan menjadi ibu yang hebat nona, nona sedang hamil ?" ucap peter dengan setenang mungkin walau hatinya tidak berkata demikian

"Tidak, tetapi aku sangat ingin memiliki anak kandungku sendiri, bagaimana yahh ? dan kau pasti sudah tau bukan bila aku tidak ingin menikah" sinis vania

"Saya masih tidak paham dengan pemikiran anda nona, maaf" peter

"Bila aku melakukan inseminasi apakah papih dan mamih akan merestu untuk itu ?" tanya vania

"Nona tahu sendiri jawabannya bukan, tuan dan nyonya akan sangat marah bila tau itu. Tetapi dia tidak akan melarang keinginan nona ini, hanya saja banyak yang harus kau pikirkan bila kau melakukan itu" ucap peter

"Kau benar peter, tetapi aku juga bingung setiap malam aku selalu memimpikan seorang anak kembar yang lucu dan menggemaskan" lesu vania

"Saran saya nona harus menikah dan bila kau telah melahirkan kau bisa bercerai dengan pria tersebut, tujuan anda hanya ingin memiliki anak bukan ?" saran peter

"Kau gila, aku tidak mau menikah" ucap vania kemudian saling diam

"Tetapi saranmu akan aku pikirkan, terima kasih peter. Jangan kau bocorkan masalahku ini pada siapa pun, kau mengerti ?" ucap vania dengan sinisnya

"Baik nona akan aku jaga rahasia ini" jawab peter lalu undur diri

Kring.. Kringg..

"Hallo" vania

"Aku setuju dengan rencanamu untuk melakukan inseminasi" kenzie

"Oke kita bertemu besok di rumah sakit" vania dengan wajah gembira

"Ada satu syarat aku mau melakukan itu, bila kau mau menikah denganku, bila kau setuju maka aku akan secepatnya mengurus semuanya" ucap kenzie

Vania terdiam, apa yang dikatakan peter barusan menjadi kenyataan dan dia bingung harus bagaimana, di satu sisi keinginan dia akan terkabulkan dan disisi lain dia juga memikirkan keluarganya.

"Hallo ae (ayy), kau masih di sana ?" tanya kenzie

"Ya, beri aku waktu untuk berpikir" vania berucap

"Oke, aku tunggu jawabannya besok" kenzie

Meeting tak begitu lancar, karena vania masih memikirkan masalah yang sedang dia hadapi dan untungnya peter paham dengan situasi sehingga dia yang mengambil alih untuk kali ini. Malam harinya, untuk pertama kalinya vania menghubungi kenzie.

"Hallo ae (Ayy).. bagaimana ?" ucap kenzie

"Aku menerima tawaranmu, tapi aku ada persyaratan untuk itu" jawab vania dengan ragu-ragu

"Oke besok aku akan ke kantormu" ucap kenzie

"Oke, bye.." jawab vania dengan gugupnya

***

"Franz, siapkan pesawat. Kita berangkat ke london sekarang" ucap kenzie

"Baik tuan" jawab franz

Sebenarnya mengapa dia mengajak vania nikah karena dia tidak mau nanti anaknya menjadi ejekan orang lain, walaupun itu tidak akan terjadi tetapi dia menjaga sebaik mungkin. Ditambah dengan orang tua yang mendesaknya pun dia memikirkan masa depan anaknya dan tak mau menambah masalah dengan kehadiran anaknya akan menjadi pertanyaan dari keluarga besar.

Terutama keluarga ibunya yang berasal dari asia masih mengusung adat tidak boleh bersentuhan sebelum ada katanya nikah, walaupun dia hidup di lingkungan yang bebas tetapi ibunya mengajarkan tata krama yang cukup menjadikan kenzie pribadi yang bagus.

***

Pukul 10 pagi kenzie sampai di kantor vania dan ternyata vania sedang meeting dengan orang lain. Sehingga kenzie harus menunggu terlebih dahulu di ruangan vania, dan dia melihat foto vania dengan seorang pria. Dalam foto tersebut mereka terlihat sangat mesra dan bahagia, foto tersebut diambil ketika pesta ulang tahun sepertinya.

'Siapa pria tersebut ? Apakah pria itu mantan pacarnya ?' batin kenzie

Tiba-tiba pintu terbuka, muncullah vania dengan peter lalu vania menyimpan dokumen hasil meeting tadi dan dia meminta peter untuk mengambil dokumen.

"Mohon maaf telah menunggu" ucap vania

Peter masuk dengan membawa dokumen yang vania minta dan langsung menyerahkan dokumen tersebut kemudian pamit undur diri.

"Silahkan kau baca terlebih dahulu dokumen tersebut" ucap vania

"Aku ingin kita melakukan hubungan badan, karena nanti kita akan resmi menikah maka tak salah bila kita berhubungan badan. Ketika kau melahirkan pun akan mempermudah" jawab kenzie ketika sedang membaca dokumen tersebut

"Aku tidak setuju, karena akan merugikanku nantinya" vania berucap

"Aku sudah berkonsultasi dengan para ahli, kau tidak akan rugi dalam hal itu. Percaya padaku" jawab kenzie

Setelah memikirkan ucapan kenzie dan vania pun sudah lelah dengan semuanya, akhirnya dia menyetujui lalu mengangguk. Kenzie melanjutkan membaca dokumen tersebut, dan dia setuju dengan isi dari dokumen tersebut. Lalu peter masuk karena vania menyuruh dia menjadi saksi dari hasil kesepakatan ini, kenzie tak ambil pusing langsung menandatangani dokumen tersebut. Vania pun menandatangani dokumen tersebut, dan langsung diberikan copyan dari dokumen tersebut untuk saling menyimpan dokumen penting ini. Peter pamit dan membawa dokumen yang sudah mereka setujui.

Kenzie menatap tajam vania dari mulai masuk hingga sekarang, sebenarnya vania risih hanya saja dia menganggap biasa saja.

"Apakah ada hal yang dibicarakan lagi ?" tanya vania

Tiba – tiba pintu terbuka dan muncullah seorang pria yang mereka ketahui.

"Queen, mengapa kau tak menjawab teleponku ?" ucap pria tersebut

Pria tersebut ingin mengajak vania untuk makan siang tetapi dia dikagetkan dengan adanya rekan bisnis dia. Lalu vania menghampiri pria tersebut dan pria itu langsung memeluknya dan mencium vania dengan sayangnya.

Kenzie yang melihat ini cukup tak terima tetapi dia membiarkannya saja, karena ini sikon yang tidak mungkin.

'Lagi pula dia pikir vania siapa dia ? dia hanya untuk pembuat anak untuknya bukan, mengapa dia harus tidak rela ada yang memeluknya.' Batin kenzie

"Sorry tadi setelah meeting aku belum mengecek lagi hpku" jawab vania dengan manjanya

"Hallo Mr kenzie" sapa pria tersebut dengan ramahnya dan masih menggandeng vania

"Hai Mr Hernando" jawab kenzie sambil menerima uluran tangan lawan bicaranya

"Panggil saja nando bila sedang di luar pekerjaan mr" jawab nando

"Oh baiklah, kau pun panggil saja kenzie" balas kenzie

Yahh pria tersebut adalah nando, dia akan memperkenalkan diri sebagai nando karena panggilan leo hanya untuk keluarganya saja.

"Queen, apakah kau sudah selesai meetingnya ? aku sangat lapar sekarang" ucap nando

"Yes honey" vania melihat kenzie dan kenzie langsung bersiap untuk beranjak pergi sebelum ada suara yang memanggilnya

"Mr Kenzie, apakah anda ingin ikut dengan kami makan siang bersama ?" tanya nando

"Tidak terima kasih" jawab kenzie dengan datarnya

"Ayo lah mr, kita makan bersama saja" balas nando lagi

"Baiklah" ucap kenzie karena dia ingin melihat sejauh mana mereka dekat

Jujur kenzie kesal, walaupun dia tak tahu mengapa dia kesal hanya saja dia tak suka dengan adegan yang sekarang dia lihat. Mereka pergi dengan kenzie mengikuti mereka dari belakang, dan mereka berdua satu mobil.

Kenzie dibuat bingung oleh vania, 'Bila dia memiliki kekasih mengapa dia ingin mencari sperma dari orang lain. Apakah pria tersebut tidak dapat memberikan itu ?' itulah yang menjadi pikirannya saat ini, mungkin dia akan menanyakannya nanti

Mereka telah sampai di restoran yang sebelumnya sudah direservasi oleh nando, dan untungnya juga nando mereservasi yang memiliki tempat duduk untuk empat orang sehingga masih cukup.

Vania dan nando begitu mesra dan itu membuat kenzie semakin muak, dia seperti nyamuk saja yang hanya lewat. Apalagi nando selalu memanggilnya 'Queen' itu menjadi pendengaran yang tidak mengenakan.

Mereka berbincang-bincang hingga nando pamit ke toilet sebentar dan langsung saja kenzie menanyakan apa yang ada dipikirannya saat itu.

"Apakah dia pacarmu ?" tanya kenzie

*******

Hayoloh bagaimana reaksi vania ?

Bagaimana kelanjutan kesepakataan mereka ?

Terima kasih

Salam Kenal,

Fiia_1602