Selamat Membaca gengss 😊
'Rumit' satu kata yang menggambarkan semuanya, dengan keadaan tadi pagi membuat vania hanya dapat melamun. Vania tau itu keterlaluan tetapi, mereka pun mungkin tak akan mengerti dengan apa yang vania rasakan.
Tadi setelah kenzie menenangkannya, dia ditelepon agar segera ke kantor karena dia ada meeting yang sangat penting, hingga dia harus meninggalkan Vania untuk merenungkan semuanya.
Deringan telpon pun dia hiraukan yang ada di kepala cantiknya adalah dia harus memulai darimana untuk menjelaskan kepada keluarganya. Setelah ayah dan ibunya yang harus melihat kesungguhan Kenzie, sekarang Klaus yang salah paham dengan semuanya.
Hingga suara pintu terdengar dan masuklah orang yang ia butuhkan untuk saat ini. Ibunya datang ke kantor setelah mendengar penjelasan dari sang ayah yang mengkhawatirkan putrinya dan pengawalnya yang melaporkan kejadian tadi pagi.
"Sayang," ucap sang ibu.
Vania langsung menghampiri ibunya untuk dia peluk, lalu sang ibu membawa anaknya ke sofa yang ada dan ibunya sudah mengerti dia tak akan bicara karena yang anaknya butuhkan hanyalah pelukannya. Sampai dimana Vania tenang, lalu dia menceritakan masalahnya kepada sang ibu.
"Ibu, Vania harus bagaimana menjelaskannya ?" tanya vania
"Sayang, kau harus menjelaskan kepada Twin secara perlahan. Ibu yakin mereka akan mengerti dengan keputusan kamu." sang ibu menenangkan
"Lalu bagaimana dengan papih dan mamih ? Aku harus menjelaskannya seperti apa. Ibu tau papih dan mamih tak akan menanyakan sampai Vania sendiri yang harus cerita kepada mereka. Vania yakin papih dan mamih mengetahui ini, apalagi dengan kejadian tadi pagi." jelas vania pusing
"Semua itu hanya butuh komunikasi sayang, semua bisa dibicarakan dengan baik-baik bukan ? Saran ibu malam ini kau pulanglah ke mansion dan jelaskan pada twins bagaimana kau kenal dengan kekasihmu dan menjalani hubungan yang serius" jelas sang ibu
Vania mengangguk mengerti dan memeluk ibunya kembali, yah benar vania tak ingin masalahnya berlarut-larut apalagi dia tak biasa seperti ini. Sebenarnya vania pernah dekat dengan seorang pria tetapi seperti biasanya keluarganya akan memiliki cara agar dia dapat menentukan pilihannya, maka bukan dia tak ingin mengenalkannya tetapi dia tau karakter dari keluarganya.
***
Kenzie tak pernah terbayang akan serumit ini, menghadapi wanita yang dia pilih sebagai ibu dari anaknya nanti. Kenzie kira dia akan mudah melakukannya ternyata banyak sekali yang harus dihadapi, apalagi terlihat dari wanita tersebut selalu dijaga ketat oleh keluarganya.
'Mengapa dia bisa memiliki keinginan mempunyai anak diluar pernikahan sedangkan dia tak melihat keluarga di sekelilingnya yang amat protektif, Sebenarnya itu menjadi keuntungan dan kesialan yang bersamaan. Di satu sisi aku beruntung memiliki wanita yang tak sembarang dan kesialan juga karena harus mengurus perintilannya' pikiran kenzie
"Tuan, ini dokumen yang anda minta" ucap Franz
Selama ini kenzie sudah berusaha mencari tahu identitas lengkap tentang vania tetapi yang dia dapat informasi yang cukup ganjal, keluarganya cukup pintar menyimpan semua rahasia dari keluarga mereka.
Terutama kenzie masih tak paham dengan ayah dan ibu vania yang kenzie tau mereka tak memiliki anak. Kenzie serius membaca dokumen yang dia inginkan dan dia cukup terkejut serta senang.
Ternyata vania keluarga dari Mashach yang kenzie tau perusahaan ayahnya bekerja sama dengan keluarga mereka, dan pria tadi pagi adalah adik kandungnya. Tuan Ugraha adalah ayah dan ibu angkat dari vania, dan mereka sudah menganggap vania anak sendiri dari umur vania enam tahun. Selebihnya adalah informasi mengenai teman pria yang cukup dekat dengan wanitanya itu, siapa lagi kalau bukan nando yang menjadi teman dekat wanitanya, walaupun nando lebih muda tapi itu tak menjadi masalah bagi mereka.
Terukir senyum di wajah sang pria setelah dia membaca dokumen dari wanita yang akan menjadi ibu dari anaknya tersebut. Tiba-tiba hpnya berbunyi, menandakan telpon masuk.
"Hallo Ayy" angkat kenzie
"Kenzie, kau tak usah menjemputku karena aku akan pulang ke mansion sekarang. Besok kau menjemputku ke mansion mamih dan papih, nanti aku kirim alamatnya" jelas vania
"Aku antarkan saja, lagian sudah selesai meetingnya" ucap kenzie
"Tak perlu kenzie, aku ada urusan lain" tolak vania
"Ya sudah, bila kau ada sesuatu katakanlah" kenzie
"Baik kenzie, bye" vania
Setelah mengakhiri telepon tersebut, masuklah franz dan memberitahukan bahwa grandmother sedang sakit dan masuk rumah sakit. Kenzie kaget, langsung dia menyuruh franz untuk menyiapkan pesawat untuk terbang ke jerman.
***
Sesampainya di mansion vania langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan tentunya untuk mempersiapkan diri. Membersihkan diri sudah, mengabari orang tuanya sudah tinggal turun ke bawah untuk makan malam. Sepertinya orang yang sedang ditunggu sudah datang.
"Queen.." panggil leo
Leo atau nando langsung memeluk dan mencium vania, beda halnya dengan klaus dia terlihat cuek dan langsung menuju meja makan. Leo menanyakan mengenai pekerjaan dan banyak hal, sedangkan klaus dia menatap kakaknya dengan masa bodo. Lalu makan selesai dan vania memanggil adiknya itu ke ruang kerja ayahnya untuk membicarakan masalah yang sedang dia hadapi.
"Ada apa queen ? Apa yang kau dan klaus masalahkan ?" tanya loe sudah tidak tahan melihat mereka saling lirik dan diam
"Selama aku berbicara tidak boleh ada yang memotong ataupun menyelanya" ucap vania
Lalu dia diam dan menarik nafas dalam-dalam untuk siap berbicara dan selalu dipandang oleh sang adik.
"Twins, aku sudah memiliki kekasih dia bernama Kenzie Prasaja Aharon, di antara kalian pasti sudah mengenalnya bukan. Kami menjalani hubungan setelah aku menjadi EO di acara perusahaannya dan kami merasa cocok untuk menjalani hubungan. Mengapa aku belum memberitahukan kalian ? karena aku perlu persiapan untuk menjelaskan semuanya. Aku dengan kenzie memiliki hubungan yang cukup serius, maka dari itu kami ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius. Jika kalian ingin melihat keseriusan kenzie maka kalian bisa mengenalnya dan jangan salahkan dia mengapa mesti aku yang harus menjelaskan karena aku tak mau kejadian tadi pagi menjadi masalah kembali bagi kalian. Aku tidak berubah, hanya saja aku sudah dewasa untuk menentukan kehidupanku, aku tau kalian khawatir dengan ku tetapi aku sudah bisa menjaga diriku sendiri dan kalian harus bisa percaya bahwa aku bisa" jelas vania
"Tetapi tetap pria itu harus menghadapi kami dahulu" ucap klaus akhirnya membuka suara
"Kapan kau menjalin hubungan dengannya ? Ketika bertemu bersama, kau dengannya masih saling diam tak menunjukan bahwa kau kekasihnya" tanya leo
"Pada saat itu kami sedang ada masalah jadi kami tidak terlihat seperti sepasang kekasih" jawab vania
'Maaf aku twin, aku harus berbohong kepada kalian. Aku tak bermaksud, tetapi cobalah mengerti dengan keputusanku' batin vania
"Baiklah, kenalkan secara pribadi pria tersebut kepada kami" putus leo
"Apakah papih dan mamih tau mengenai ini ?" tanya leo
"Mereka belum mengetahui, yang tau hanya kalian dan ayah serta ibu saja. Aku akan memberitahunya nanti setelah mereka pulang dari perjalanan bisnisnya" jawab vania
Leo mengangguk mengerti dan vania masih memandang klaus lalu dia menghampiri klaus langsung memeluknya.
'Betapa aku beruntung memiliki keluarga seperti mereka yang dapat menyayangiku secara tulus, aku sangat bersyukur atas itu' batin vania
"Maafkan aku klaus atas perkataanku tadi pagi, aku tak bermaksud seperti itu hanya saja tadi pagi aku sedang banyak fikiran sehingga melemparinya terhadapmu" jelas vania
"Iyah tak apa queen, aku mengerti sekarang. Lain kali kau tak usah takut denganku, aku juga minta maaf karena telah menghajar kekasihmu. Walaupun aku tetap kurang puas menghajar dia tapi kita lihat saja nanti" jelas klaus dengan candanya kembali
"Maafkan aku juga karena masalah ini kau jadi batal untuk terbang melakukan perjalanan bisnismu" balas vania
"Tak apa queen, aku akan selalu mendahulukan dirimu dibandingkan dengan pekerjaanku" balas klaus
Lalu mereka berpelukan bersama, inilah yang selalu diajarkan oleh orang tuanya ketika mereka melakukan kesalahan setelah menyadari bahwa itu salah harus meminta maaf dan berpelukan setelahnya.
Sekarang twins menerima kakaknya memiliki kekasih tetapi mereka punya cara tersendiri untuk menyeleksi kekasih kakaknya ini untuk menjadi calon kakak iparnya, dan twins sudah tau harus melakukan apa.
Vania mengirimkan alamat mansion orang tua kandungnya untuk kenzie dapat menjemputnya besok pagi, dan setelah mengirimkan pesan vania langsung tertidur pulas karena hari ini sungguh membuatnya sangat lelah secara fisik maupun pikiran.
***
Setibanya di jerman, kenzie langsung ke rumah sakit dan menuju ruangan yang terdapat grandmother. Di depan pintu ruangan sudah terdapat pengawal yang menjaga ruangan tersebut lalu kenzie masuk kedalam ruangan tersebut dan melihat orang yang disayanginya sedang berbaring tak berdaya dan sang pria menunggu dengan setianya.
"Grandpa, apa yang terjadi denganya ?" taya kenzie
"Biasa penyakit jantungnya kambuh lagi" ucap sang kakek dengan raut wajah yang sedih
"Mengapa Grandma tak mau di oprasi saja ?" tanya sang kenzie dengan kesalnya
"Grandma ingin dioperasi bila kau memiliki kekasih dan akan segera menikah, begitulah yang selalu dia katakan, kau tau bukan dia orang yang keras kepala" jelas sang kakek
Lalu kenzie membisikkan sesuatu kepada sang nenek
"Grandma, cepatlah sembuh kenzie akan tunjukkan calon kenzie kepadamu. Dia cantik, sedikit jutek, tetapi dia lembut hampir seperti dirimu" ucap kenzie
Setelah berucap barulah datang orang tua kenzie, dan ibunya langsung menangis melihat sang mamah menghadapi penyakitnya. Lalu kenzie keluar dan pulang ke rumah grandma dan grandpanya. Di perjalanan kenzie memikirkan berbagai macam, mengapa dia sangat ini mengajukan pernikahan karena dia tak mau membuat keluarganya kecewa dengan kelakukan yang selama ini kenzie tunjukkan.
Sudah cukup perilaku dia membuat orang menjauhinya maka mulai detik itu kenzie berubah untuk orang yang dia sayang. Sesampainya di mansion kenzie langsung ke kamar untuk membersihkan diri selesai mandi kenzie mengecek teleponnya karena ada pesan yang masuk, dan kenzie lupa untuk mengabari orang tersebut.
Ketika kenzie menghubungi vania, tetapi tidak diangkat mengingat ini sudah larut malam. Maka kenzie memutuskan untuk membalas pesan bahwa dia tidak bisa mengantar jemput untuk sementara waktu karena kenzie sedang ada urusan yang tak bisa ditinggalkan.
***
Seperti biasa pagi hari di meja makan ada suara ribut, siapa lagi kalau bukan twins pelakunya. Entah sampai kapan mereka akan berhenti memperebutkan sesuatu, tetapi bila itu tidak dilakukan maka akan terasa hampa. Vania turun dengan wajah yang segar dan segera menghampiri pria yang sedang cemberut.
"Good Morning, twins" sapa vania sambil mencium adiknya itu
"Good morning, queen" ucap mereka berbarengan
Vania tertawa mendengar dan melihat itu, lalu makan berjalan dengan obrolan ringan mengenai kapan papih dan mamih pulang, dan lain halnya. Sampai mereka akan berangkat vania lupa membawa telepon yang tertinggal di kamarnya lalu dia mengambilnya dan mengecek ternyata dia dapat pesan dari kenzie.
"Leo, apakah kau mau mengantarkan ku ke kantor ? Aku sedang malas membawa mobil dan ikut dengan pengawal" panggil vania
"Apakah kekasihmu itu tak menjemputmu queen ?" klaus menanggapi
"Dia sedang ada urusan yang tak bisa ditinggalkan" jawab vania
"Benarkah itu, awas saja bila dia berselingkuh dibelakangmu" ucap klaus penuh peringatan
"Sudah klaus, Ayoo queen aku antarkan" ucap leo
Di perjalanan hanya keheningan, karena mereka memiliki pemikiran masing-masing.
"Queen, jangan kau pikirkan ucapan klaus itu" jelas leo
"Tidak, aku sudah tau dia menyayangiku" ucap vania dengan memberikan senyuman.
Leo menganggukan kepalanya dan sampailah dia di kantornya setelah leo pamit untuk pergi ke kantornya.
***
"Kapan kau punya waktu luang ?" ucap seorang pria
"Dengan siapa ini ?" jawab orang disebrang sana
"Temui aku besok di restoran Manhattan pukul 11 siang" ucap pria tersebut
"Mau apa kau ingin bertemu denganku ?" tanya kembali
"Bila kau tak ingin kekasihmu, kenapa-napa maka datanglah"
Setelah itu telepon terputus membuat orang yang mengangkatnya menjadi emosi. Kenzie tak memperdulikan orang itu, dia langsung bersiap untuk mengunjungi neneknya.
********
Hoo.. Siapakah orang yang menelpon kenzie ?
Penasaran kan ? Sama saya juga hahaha..
Terima kasih
Salam Kenal,
Fiia_1602