Selamat Membaca gengss ๐
Hubungan vania semakin dekat dengan kenzie, mereka selalu memberikan kabar mengenai hal yang mereka butuhkan. Vania yang selalu diantar jemput oleh kenzie ketika kenzie sedang ada di london, dan apabila dia sedang tidak di london maka dia akan diantarkan oleh kepercayaan dari kenzie.
"Putri, ayah merestui hubungan kalian" ucap sang ayah
"Ibu juga, terlihat dia sangat menjaga dan menyayangimu nak" ucap ibu
"Terima kasih ayah dan ibu" ucap vania sangat senang
Akhirnya harapan dia untuk mendapatkan restu dari ayah dan ibunya membuahkan hasil, yah sekarang vania sedang di New York karena ada kerjaan dan dia merindukan ayah dan ibunya itu.
Proses yang vania lewati akhirnya sedikit demi sedikit terlewati, untungnya juga keluarga dari kenzie sangat menerimanya. Beda hal dengan keluarga dari dirinya yang cukup sulit melepaskannya.
***
"Kenzie kita sudah mendapatkan restu dari ayah dan ibu, kau harus menyakinkan papih dan mamih saja" ucap vania
"Benarkan ? Akhirnya usahaku tidak sia-sia selama ini. Sebentar lagi aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan" ucap kenzie senang
Mereka sekarang sedang dalam perjalanan ke luar negeri, vania harus menemani kenzie ke acara teman dekatnya itu. Sebenarnya temannya kenzie pun pernah jadi salah satu client dari vania, maka vania pun mau di ajak karena dia pun diundang oleh temannya kenzie ini.
"Selamat yahh bro" sapa kenzie kepada pasangan tersebut
"Thank you bro" ucap Bryan
"Selamat yahh atas pertunangannya, semoga dilancarkan ke depannya" sapa vania
"Makasih yahh miss" jawab sang mempelai wanita
Lalu mereka menikmati acara tersebut hingga tak sengaja vania melihat seorang wanita yang sejak dari tadi melihatnya dengan tatapan sinis. Vania cuek terhadap sekitar tetapi orang tersebut terlihat mencolok dalam menunjukkan ketidak sukaan terhadap dirinya.
"Kenzie kita pulang yukk" ajak vania sudah mulai tidak nyaman
"Ayo, kita pamit terlebih dahulu ke pasangannya" kenzie melihat gerak-gerik vania yang sudah tak nyaman
"kenzie bisa kita pulang sekarang ?" tanya vania
Mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat istirahat karena waktu yang tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi kenzie merasa aneh ketika vania terus mengajak untuk pulang sekarang.
"Bukannya kita akan menginap sehari disini baru pagi kita akan pulang ?" tanya kenzie
"Aku sedang rindu dengan papih dan mamih saja" ucap vania mengelak
Kenzie langsung memeluk vania, vania kaget dengan perilaku kenzie karena kenzie selalu tiba-tiba memperhatikannya.
"Ada apa, cerita padaku ?" bisik kenzie
"Tidak ada apa-apa kenzie aku memang benar sangat merindukan mereka" setelah mengucapkan itu vania membalas pelukan tersebut
"Baiklah, tapi kita mampir ke hotel dulu yahh sekalian menunggu pesawat menjemput kita" ucap kenzie
Vania mengangguk, kenzie langsung menghubungi franz.
"Franz, tolong kau kirimkan pesawat jet sekarang. Kita akan pulang malam ini juga" telepon kenzie
"Baik tuan, akan saya siapkan" jawab franz
Setelah menghubungi franz, kenzie tetap memeluk vania. Mereka saling diam dan menikmati suasana yang ada. Lalu tiba-tiba kenzie mendapatkan panggilan masuk dari franz.
"Mohon maaf tuan, saya sudah menghubungi petugas untuk meluncurkan pesawat tetapi kita sedang ada masalah dengan salah satu maskapai dan kita dilarang untuk terbang terlebih dahulu, maka tidak bisa untuk menjemput anda. Apakah anda akan menggunakan helikopter saja ?" tanya franz menghubungi kembali kenzie
"Shit, nanti aku telepon kembali" balas kenzie
"Ada apa kenzie ?" tanya vania
"Ada sedikit masalah sehingga mereka tidak bisa menjemput kita malam ini" ucap kenzie
"Bagaimana bila kau menggunakan pesawat jetku saja ?" tanya vania
"Tidak, aku akan meminjam pesawat daddy saja" tolak kenzie
"Mengapa kau tak suka menggunakan barang yang aku pinjamkan" ucap vania kesal sambil menjauhkan diri dari kenzie
Kenzie terdiam karena dia tak tahu harus menjawab apa. Karena menurut kenzie dia harus berusaha sendiri untuk masalah hal sepele yang berhubungan dengan dirinya maupun orang yang sedang bersamanya.
"Peter siapkan pesawat untuk menjemputku" hubungi vania
Kenzie terdiam dengan keputusan vania untuk meninggalkannya, mereka sudah sampai di hotel yang sudah mereka pesan. Dia mengikuti vania untuk ke kamarnya dan vania langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu dia tidak terlalu suka dengan pakaian yang sedang digunakan bila dia akan terbang.
"Hallo tuan, pesawat sudah bisa digunakan. Saya sudah mengatasinya, tetapi baru bisa sesuai jadwal yaitu besok hari" telpon franz
"Baiklah franz, kau urus saja urusan itu. Aku akan pulang besok" jawab kenzie
Ketika sedang mengakhiri hubungan telepon tiba-tiba telpon vania yang berbunyi, dan tertera nama peter disana.
"Hallo nona, pesawat sudah siap. Kita akan berangkat sekarang" ucap peter
"Batalkan keberangkatan kalian, besok dia akan pulang denganku" jawab kenzie
"Tetapi tadi nona menelpon ingin pulang sekarang tuan, anda tidak boleh melarangnya pulang" jawab peter tak terima
"Dia sudah bilang padaku ingin membatalkan kepulangannya menjadi besok" bohong kenzie
"Bisa saya bicara langsung dengan nona ?" tanya peter penasaran
"Kau tak percaya denganku peter ?" tanya balik kenzie
"Baiklah tuan saya akan pegang ucapanmu, tetapi bila terjadi sesuatu dengannya anda akan tau sendiri bukan akibatnya" ancam peter
"Kau mengancamku ? aku tak takut dan aku tentu akan menjaganya" balas kenzie
Setelah perdebatan itu dia langsung menutup telponnya,
'Aku tak suka dia pulang sendiri' batin kenzie
Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah vania dengan wajah yang sudah segar, dia sudah mandi dan berganti pakaian juga.
"Peter tadi telpon dan dia bilang mereka tak bisa terbang karena ada masalah di sana. Cuacanya sedang buruk maka mereka tidak bisa menjemputmu" jawab kenzie
"Oh shit" balas vania
Vania langsung mendudukan tubuhnya di pinggiran kasur, dia langsung merebahkan tubuhnya. Dia sudah tidak peduli akan pulang dengan siapa, yang dia perlukan hanya istirahat karena dia cukup kelelahan dengan perjalanan yang sangat jauh.
Kenzie akhirnya menyudahi pandangan dari kota Australia menuju orang yang sedang ada di ruangan dengan diamnya, ketika kenzie menengok dia melihat vania sedang tidur nyenyaknya.
'Gairahku selalu tumbuh ketika melihatmu sedang seperti ini, aku ingin segera menyentuhmu. Aku ingin menyentuh tubuhmu dan bagian-bagian yang aku suka, terlebih sepertinya mereka pas untuk dapat aku sentuh. Hanya membayangkannya saja sudah membuat tubuhku panas tak tertahankan, Oh sthit, aku harus segera membersihkan diri untuk menjernihkan pikiran dan melepaskan yang di bawah karena sudah tak tahan ingin dilepaskan' batin kenzie
Selesai membersihkan diri kenzie langsung ikut terbaing di samping vania, karena dia pun sama lelahnya dengan vania.
Pagi hari di aussie menyambut sepasang kekasih yang sedang berpelukan, terlihat dari seorang pria yang tak ingin melepaskan wanitanya dan sang wanita yang sedang memeluk sang pria agar tak ada yang mengambilnya.
"Kenzie lepaskan" bangun vania
"Hmmm" jawab kenzie dengan mengeratkan pelukannya
"Kau sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan heh" tanya vania
Kenzie membuka mata dan dia kaget dengan posisi dia, tetapi dia kemudian mengontrol ekspresinya itu. Vania langsung menuju kamar mandi setelah kenzie melepaskan pelukannya.
***
Mereka sudah sampai di london dengan pesawat jet milik kenzie dan mereka sudah dijemput oleh supir mereka. Kenzie sudah mengurus semuanya terutama keluarga vania yang dimana putri mereka tidak pulang dan pergi keluar negeri dengan seorang pria dan hanya dikawal dengan tiga pengawal saja.
Kenzie menyakinkan mereka vania tak perlu membawa banyak pengawal karena kenzie sendiri yang akan jamin bahwa vania akan baik-baik saja. Terbukti dengan keadaan vania yang selamat sampai dengan mansion orang tuanya bukan.
"Queen.." sapa sang papih
Vania langsung memeluk papih dan mamihnya. Mereka masuk ke dalam mansion diikuti kenzie, karena papih ingin berbicara dengan mereka.
"Aku merestui hubungan kalian" jawab sang papih
Vania dan kenzie melongo mendengar penuturan darinya, vania menangis senang akhirnya tak lama lagi dia akan mewujudkan impiannya itu.
"Terima kasih pih" peluk vania
"Kapan kau bawa orang tuamu menemuiku ?" tanya papih
"Secepatnya tuan, jika boleh malam ini atau besok" jawab kenzie dengan sangat lega
"Ya, baiklah kalau begitu. Aku tunggu kedatangannya" ucap papih
"Queen, istirahatlah tak usah kau ke kantor sekarang" ucap mamih
"Aku sehat kok mih, aku ada meeting bulanan dengan para departemen" balas vania
"Kenzie kau ingin langsung pergi atau bagaimana ?" tanya vania
"Aku akan mengantarmu ke kantor terlebih dahulu baru aku akan pulang" jawab kenzie
"Baiklah tunggu aku siap-siap terlebih dahulu" vania
Vania pergi dan mamih serta papih vania mengobrol dengan kenzie mengenai bagaimana acara kemarin dan apakah terjadi sesuatu dan masih banyak yang mereka obrolkan. Itu menjadi keuntungan untuk kenzie karena bisa langsung dapat restu untuk mengajak vania menikah.
***
Pertemuan antara dua keluarga akhirnya terjadi juga, dimana vania dilamar secara pribadi oleh keluarga kenzie dan disambut hangat oleh keluarga vania.
"Sudah cukup lama kita tak bertemu bukan ?" sapa daddy
"Yu sudah cukup lama" jawab papih
"Jadi bagaimana tuan, apakah saya boleh menikahi vania ?" tanya kenzie
"Saya sebenarnya masih belum bisa melepaskan putri saya ini, hanya saja saya harus melepaskan dia untuk mendapatkan kebahagiaannya. Jadi saya serahkan sekarang kepada vania" jawab papih
"Bagaimana sayang, kau menerima lamaran kenzie bukan ?" tanya mommy
Vania mengangguk setuju, orang tua kenzie dan kenzie berucap syukur akhirnya vania menerimanya. Beda halnya dengan orang tua vania mereka senang hanya saja masih ada yang mengganjal.
"Tuan, nyonya, makanan sudah siap" ucap seorang maid
"Mari kita makan malam bersama" ucap mamih
"Jadi kapan kalian akan melangsungkan pernikahan ?" tanya mamih
"Karena ini menyatukan dua keluarga yang besar, bagaimana bila diadakan pertunangan saja dulu" usul mommy
"Aku setuju, bagaimana pendapatmu queen ?" tanya sang papih
Vania tau, papihnya mengulur dia untuk menikah dengan cara bertunangan dulu, karena papihnya belum sepenuhnya percaya pada kenzie.
"Aku setuju" jawab kenzie
"Ya vania juga setuju"
Lalu mereka mengobrol mengenai konsep pertunangannya yang hanya dihadiri oleh rekan dan sahabat yang dekat saja.
***
"Ayy, nanti siang aku jemput, kita akan melakukan fitting baju untuk acara pertunangan kita" jawab kenzie
"Aku ada urusan terlebih dahulu, nanti kita bertemu disana saja" jawab vania
Kenzie mengangguk lalu dia pergi ke kantor setelah vania turun dan memasuki ruangannya. Tak lupa juga kenzie selalu mencium kening vania ketika mereka akan berpisah, itu menjadi kebiasaan yang tak boleh terlewatkan. Berawal dari keadaan terpaksa menjadikan sebuah keharusan, karena pernah hal itu kenzie lupakan dan dia merasa ada yang kurang hingga selesai dia meeting dia ke kantor vania dan langsung mencium kening vania.
Sejujurnya kenzie ingin lebih dari cium kening tetapi melihat vania yang masih menjaga jarak dengannya dia hanya dapat sebatas mencium kening saja sudah cukup baginya. Setidaknya tujuan harus tetap sama dan dia masih butuh proses untuk mencapai tujuan itu.
Saatnya untuk fitting baju mommy dan mamih sedang berbincang mengenai urusan anak-anak mereka, keasikan mereka tak menyadari kedatangan seorang wanita cantik.
"Hallo queen" sapa pemilik butik tersebut
"Hai madam" jawab vania
"Hai sayang, dimana kenzie ?" tanya mommy
"Tadi vania ada urusan mom, jadi vania duluan kemarin"
"Aku disini" sapa dari arah pintu
Mereka saling sapa dan saling berpelukan, lalu mereka digiring untuk mencoba baju yang sudah dirancang oleh desainer ternama di paris.
"Wow, kalian king and queen" jawab sang mommy
"Yup, you are very beautiful and handsome" mamih mengiyakan
Mereka saling pandang satu sama lain dan saling memuji di dalam hati mereka. Setelah acara fitting baju selesai mereka menuju restoran untuk makan siang bersama.
"Mom, mih besok undangan sudah jadi" ucap vania
Dalam acara ini vania ikut terjun langsung mengurus pertunangannya, karena keluarga mereka yang meminta untuk vania mengurusnya. Maka vania sering sibuk mengurus ini dan itu karena dia mengurus urusannya dan kantor, semenjak media meliputnya dekat dengan kenzie membuat pengaruh yang cukup besar pada bisnisnya. Dia hampir cukup kewalahan menerima tawaran dengan menggunakan jasanya itu.
"Jangan terlalu capek dengan urusanmu, sekarang terlihat memiliki kantung mata" ucap kenzie
"Bagaimana aku tak sering begadang bila banyak yang harus aku handle" jawab vania
"Kau memiliki bawahan yang banyak, pekerjaan mereka yahh harus dikerjakan jangan semua kau urus dengan dirimu sendiri" jelas kenzie
"Ya aku tau itu, aku juga sekarang sedang menambah karyawan untuk membantuku" jelas vania
Mereka selalu berbicara mengenai bisnis, keluarga, dan urusan memiliki anak mereka nanti. Hanya itu yang mereka obrolkan tak ada obrolan orang yang seperti pasangan serasi lainnya.
------------------------------
- Setiap perjuangan pasti akan membuahkan hacia bila kita bersabar dan yakin akan keberhasilan itu - FA
Finally, Lalu bagaimana kelanjutan berikutnya ๐
Terima kasih
Salam Kenal,
Fiia_1602