Selamat Membaca gengss 😊
Pagi hari yang menyenangkan di keluarga Mashach, sarapan yang begitu mengesankan dengan saling mengobrol ringan.
"Pih, apakah bener papih dan mamih mau ke jepang ?" ucap vania
"Yes queen, what do you want ?" jawab sang ayah
"I don't want. Thank you. How long have you been in japan ?" tanya vania
"I don't know, but i think maybe a month. Why ? will you miss me ?" jawab sang ayah
"OMG, long time ago. Yes i can miss you pih" jawab vania sambil tersenyum
"So sweet sekali. Mih, apakah mamih tidak cemburu melihat kekasih mamih seperti itu ?" tanya klaus
"Sebenernya mamih selalu cemburu dengan adegan seperti ini, tapi karena sudah terbiasa ya sudahlah yahh" jawab sang mamih dengan raut wajah cemburunya
Semua orang yang ada di meja makan tertawa kecuali vania pura-pura merajut kepada ayahnya. Yah begitulah vania yang terlalu dekat dengan papihnya, sampai-sampai dia tidak menyadari ada mamihnya.
"Leo, bagaimana kerjasama kamu dengan Prasaja Corp ?" tanya sang ayah
"Lancar pih, kita akan membangun propertinya mulai minggu depan soalnya semua prosesnya sebelumnya sudah dilakukan oleh perusahaan Prasaja Corp jadi kita tinggal bangun aja, sedikit peninjauan baru mulai" jawab Leo
"Bagus kalau begitu, kamu harus fokus dalam proyek ini. Kerena proyek ini sangat besar bukan ?" ucap sang ayah memberi nasehat
"iyah pih pasti" ucap leo
Semua orang yang sudah menyelesaikan makannya pergi meninggalkan meja makan dan pergi untuk mengurus urusan mereka setelah pamitan.
*** Kediaman Aharon ***
Suasana di kediaman ini tak seperti biasanya yang hanya diisi oleh sepasang suami istri yang sudah menua, tetapi kali ini kedatangan cucu kesayangan mereka. Kenzie bisa dibilang sangat jarang mengunjungi oma dan opahnya karena kesibukannya, selain itu dia juga malas untuk berdebat dengan sang oma mengenai hubungan dia dengan seorang wanita.
"King, bagaimana dengan resort yang ada di bali. Apakah semua lancar sesuai dengan harapan ?" Tanya sang opa
"Yups opah, semua lancar sesuai dengan harapan. Sekarang kenzie sedang fokus pada pembangunan properti yang akan sebentar lagi kenzie bangun" jawab kenzie
"Oh yah ? bagus kalau soal resort berjalan lancar. Sudah sejauh mana perkembangan properti mu itu ?" opah berkata
"Tinggal peninjauan sekali lagi dan minggu depan sudah mulai pembangunan opah" jawab kenzie
"Mengapa kau selalu membahas mengenai bisnis terus, harusnya kau tanya kapan cucumu ini mengajak wanita yang akan menjadi pendampingnya ?" tanya oma
"Hahahaha kau ini, seperti tidak tau cucumu saja"
"Aku sudah selesai, aku akan ke kantor" ucap kenzie menyudahi perbincangan ini.
Opanya tertawa melihat kelakuan dari cucunya itu, beda halnya dengan sang oma dia terlihat kesal dengan kejadian tersebut. Kenzie langsung pergi menuju kantornya, dan langsung disambut hangat dan tegang oleh para karyawan yang melihatnya. Lalu franz masuk ke ruangan kenzie untuk memberitahukan jadwalnya hari ini.
***
Ketika kenzie sedang sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba dia terpikirkan dengan kejadian kemarin,
'Apakah wanitanya itu akan datang ke kantornya atau tidak ?' Pikirannya
Karena dia sangat berharap bahwa wanita tersebut akan datang ke kantornya. Sampai jam kantor selesai wanita tersebut tidak kunjung datang ke kantornya, bahkan untuk sekedar menelpon pun tidak. Kejadian itu membuat kenzie pusing bukan kepalang, lalu dia harus bagaimana sekarang. Kenzie hanya ingin wanita itu yang dapat mengandung anaknya, entah dapat darimana kecocokan tersebut. Tetapi keinginannya itu membuat dia semakin kuat untuk memilih wanita itu.
Vania sangat sibuk hari ini menghadapi client yang begitu sedikit rumit sehingga dia melewatkan makan siangnya, dan dia baru makan setelah semua pekerjaan selesai. Dia pulang lebih awal dari karyawan yang lain, supir dan pengawalnya sudah menyiapkan mobil. Selama di london dia selalu diikuti oleh pengawal tambahan dari papihnya karena di london lebih rawan dia terkena kriminal. Apalagi dia orang terpandang baik dirinya maupun keluarganya, maka dia harus selalu diikuti pengawal.
"Pak kita mampir ke restoran dulu" ucap vania
"Baik non" jawab sang supir
Sesampainya di restoran vania langsung memesan makanan kesukaannya. Sembari menunggu pesanannya dia melihat email yang sudah asisten dia kirimkan.
"Hallo, kenapa Hank" jawab kenzie sambil duduk santai di halaman belakang mansion sang oma
"Loe lagi dimana ?" ucap sahabatnya Damion Hank Chang seorang pengusaha kuliner yang sudah dikenal di benua eropa
"Gue lagi di rumah oma di london, loe lagi dimana ?" kenzie
"Kebetulan loe ke restoran gue, karena gue mau ke club nanti malam. Loe harus ikut, kita sudah lama tidak nongkrong bareng" ajak hank
"Oke gue berangkat sekarang" jawab kenzie
Kenzie langsung pamit kepada omanya karena mau bertemu dengan temannya dan jangan menunggu dia untuk pulang, kenzie pun menggunakan mobil sendiri tanpa adanya supir. Sesampainya kenzie di restoran dia langsung memberikan kunci mobil tersebut dan langsung masuk ke restoran dan Hank memanggil kenzie ketika dia melihat sahabatnya itu masuk.
"Hey bro, kemana aja loe ?" tanya sahabatnya ÂÂRicart Walker Fredric seorang pengusaha furniture yang terkenal di asia dan sekarang yang sedang merambah ke daerah eropa
"Biasa gue lagi sibuk sama bisnis, lagi mumek banget ini pala" jawab kenzie
Mereka hanya tertawa karena mereka tau yang paling sibuk diantara mereka yahh temannya inilah karena kenzie memiliki dua perusahaan yang besar dan beda bidang. Lalu kenzie pun memesan makanan karena merasa perutnya sudah memanggil. Ketika sedang makan kenzie tak sengaja melihat seseorang yang sepertinya dia kenal, walaupun orang tersebut sedang membelakangi-nya tetapi dia seperti sudah mengetahui itu siapa.
Kenzie masih memperhatikan gerak-gerik orang tersebut, temennya sedang asik mengobrol pun dia abaikan. Sampai ketika temannya bertanya pun kenzie tak menyadarinya karena dia lebih fokus pada satu titik. Sehingga membuat temannya curiga dengan apa yang sahabatnya itu lihat.
"Gue ada urusan dulu, loe berdua duluan aja ke club tar gue nyusul" bicara kenzie
Setelah berbicara begitu kenzie langsung pergi dari meja makannya dan langsung menuju tempat yang sudah dilihat sedari tadi. Wanita yang sedang kenzie lihat sejak tadi hanya mengaduk-adukan makanan seperti orang yang sedang tidak nafsu makan terlihat sangat jelas dengan kedatangan kenzie tak menyadarkan lamunan wanita tersebut.
"Apakah hobimu melamun ?" tanya kenzie
"Heh, apa yang kau lakukan. Kau mengikutiku ?" jawab vania
Yahh wanita tersebut adalah vania yang dari tadi sebenarnya belum makan tapi dengan kondisi permasalahannya membuat dia tidak memiliki nafsu makan. Vania baru menyadari bahwa ada seorang pria yang selalu mengganggunya baik secara langsung maupun pikirannya.
"Mengapa kau tidak datang ke kantorku hari ini ? Apakah kau tidak menyetujui ajakanku ?" tanya kenzie lagi
"Apakah seperti itu diriku di matamu sehingga kau harus susah-susah mengikuti semua kegiatan yang sedang aku kerjakan ?" vania
"Akhh.. mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku ? Okeyy aku jelaskan yang pertama aku tidak mengikutimu, aku datang kemari karena aku dapat undangan dari temanku dan yang kedua mengapa kau tidak datang ke kantorku ?" kesal kenzie
"Oke aku percaya untuk saat ini, emang kamu pikir mudah memutuskan sesuatu. Jangan gila, semua itu perlu proses tidak mudah seperti yang ada dalam otakmu itu." Jawab vania tak kalah kesal
"Intinya kau harus mau mengandung anakku, karena waktunya sudah tidak banyak untukku mencari yang lain lagi" kekeh kenzie
"Mengapa kau ingin sekali aku mengandung anakmu itu ? apa untungnya bila aku mau menyetujui ajakanmu itu ?" jawab vania setenang mungkin karena dia tidak bisa keras dengan orang ini
"Karena kau sesuai dengan kriteria dari anak yang akan menjadi anakku nanti, dan apapun yang kamu mau akan aku kabulkan asalkan kau mau mengandung anakku" kenzie
"Aku sudah memiliki semuanya, aku merasa tak banyak keuntungan yang aku dapatkan. Tapi dengan ajakanmu membuat aku berpikir ulang" vania
"Hallo, franz besok siapkan apa yang sudah aku minta kemarin" ucap kenzie
Setelah vania mengatakan tersebut kenzie langsung menelpon franz untuk menyiapkan dokumen kesepakatan yang telah disiapkan sebelumnya karena dia yakin sekali bahwa vania akan menyetujuinya. Kelakukan tersebut tidak luput dari pandangan vania, dan dia hanya melongo melihat itu semua.
"Mana teleponmu ?" minta kenzie
"Untuk apa ?" jawab vania sembari memberikan Handphonenya kepada kenzie
Lalu dengan lancangnya kenzie mengutak atik handphone tersebut lalu benda itu berbunyi menandakan ada yang sedang menelpon dan dia langsung beranjak dari tempat duduknya setelah menyelesaikan urusan dia.
"Aku tunggu besok di kantor, tidak ada bantahan" ucap kenzie dengan mata tajamnya
Nah, bagaimana reaksi vania selanjutnya ? Apakah rencana vania akan dia utarakan kepada kenzie untuk melakukan inseminasi ?
Ingin tau kelanjutannya, maka bersabarlah..
Terima kasih
Salam Kenal,
Fiia_1602