Chereads / My Wish (21+) / Chapter 4 - 4. Kesibukan

Chapter 4 - 4. Kesibukan

Haii..

Selamat Membaca gengss 😊

*****

Seorang pria datang ke sebuah mansion yang dihuni oleh sepasang suami istri yang sudah cukup tua, walau wajahnya tidak terlihat tua. Kedatangan pria itu pun membuat orang-orang yang ada di mansion menunduk hormat pada tuannya. Kenzie yahh dialah orangnya yang sedang mendatangi rumah kedua orang tuanya. Pria tersebut pun menuju ruang tengah untuk bertemu dengan pemilik rumah ini yang tak lain adalah orang tuanya sendiri.

"Dad, sepertinya ada orang yang berkunjung" tanya seorang wanita.

"Yes mom, sepertinya tamu yang sudah lama tidak berkunjung ke tempat ini" balas sang pria.

"Dad, Mom janganlah bicara seperti itu, kenzie sibuk di kantor" ucap kenzie membela diri kepada orang tuanya sambil berjalan dan langsung memeluk serta mencium tangan kedua orang tuanya.

"Kamu ini tidak ingat memiliki kami yah, sehingga kamu lupa untuk berkunjung walau hanya untuk menengok kami. Kami ini sudah tua, dan kami juga tidak memiliki anak lagi. Punya anak bagaikan tidak punya anak " ucap seorang wanita sambil memeluk anaknya yang nakal ini dengan wajah kesal dan bercampur sedih.

"Bukan seperti itu mom, tapi aku ini sibuk di kantor" balas kenzi.

"Tapi hanya sekadar berkunjung pun kau tak sempat kah nak ? kami ini sudah semakin tua dan kami amat sangat kesepian setelah kamu tidak tinggal di rumah ini lagi. Kecuali kalau kamu cepat menikah dan memiliki anak maka mungkin kami tidak akan kesepian lagi, iya kan dad ?" ucap ibunya kepada kenzie dan bertanya kepada ayahnya untuk menyetujui pendapatnya. Dan ayahnya pun mengangguk setuju.

"Tapi mom, aku tidak mau menikah" jawab kenzie tidak mau mengikuti keinginan ibunya.

"Kejadian itu sudah cukup lama nak, jangan jadikan itu sebagai ketakutan kamu. Mommy percaya kok masih ada orang yang tulus menyayangi kamu dan mengerti keadaan kamu, hanya tinggal mencari dan berusaha" ibunya bersikeras dengan usulan dan pendapatnya.

Kenzie tidak menjawab tapi langsung pergi dari percakapan yang menguras pikirannya itu menuju kamar yang sudah lama tidak ditempati.

Pasangan suami istri itu melihat sedih dengan sikap anak semata wayang nya, mereka hanya berusaha agar anaknya tidak selalu mengingat masa lalu yang sudah berlalu. Mereka tidak ingin anaknya terus-menerus terbelenggu dengan masa lalunya.

Kenzie langsung membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Karena dia memerlukan air untuk dapat menghilangkan sesak yang ada di dadanya. Walaupun itu sesak akan terasa akan tetapi dengan berendam itu akan sedikit membantu.

'Aku tau itu sudah lama, dan aku pun sejujurnya sudah melupakan kejadian itu. Tapi aku tak bisa berbohong bila kadang teringat itu semua selalu membuat hatiku sakit yang amat dalam' batin kenzie

Selesai mandi kenzie langsung bersiap turun untuk ke bawah karena dia yakin orang tuanya sudah menunggu lama untuk dapat makan bersama.

Benar saja orang tua kenzie sudah duduk di meja makan sambil bercanda satu sama lain. Kenzie tersenyum melihat pemandangan yang sudah lama dia tak liat, karena keegoisannya.

Makan malam berjalan dengan hening karena sudah menjadi tradisi bagi mereka ketika makan harus berhenti berbicara bila ingin berbincang maka acara makan mereka harus sudah selesai.

"Kenzie ikut keruangan daddy" ucap sang ayah

Kenzie sudah menduga bila dia disuruh ke mansion pasti ayahnya akan mengajaknya berbicara panjang lebar baik mengenai bisnis maupun kehidupan pribadinya dan itu tak bisa dibantah.

Bali

Vania terlihat lelah, dikarenakan dia baru sampai bali langsung ke kantor dan mengurus pekerjaan nya agar cepat selesai dan vania bisa langsung kembali ke london.

'huh lelahnya, sebaiknya aku kerjakan kembali besok. Hari ini aku ingin jalan-jalan ke suatu tempat yang berada dekat dengan daerah villa ku saja'

Akhirnya vania pun membereskan barang-barangnya untuk dapat dimasukkan ke dalam tas nya. Setelah selesai dia keluar dari ruangnya dan menuju laura untuk pamitan pulang, di lobby kantor bli abdita dan pengawalnya sudah menunggu untuk mengantarkan vania kemana pun.

"bli berhenti di sini saja yahh, aku ingin menikmati suasana di sini dulu tar aku pulang sendiri saja untuk menuju ke villa, bli silakan pulang saja" ucap vania

Bli abdita sudah menghentikan laju mobil nya. Vania pun mengangguk dan tersenyum lalu turun dari kendaraan nya.

"apa tidak sebaiknya ditemani saja nona ?" tanya bli abdita

"tidak usah bli, aku bisa sendiri kok. Oh iyah peter juga suruh aja para pengawal meninggalkan aku juga" vania berkata

"Mohon maaf non, untuk masalah pengawal saya tidak bisa melepaskan pengawasannya" potong peter

"Peter, ini negara yang berbeda kau percaya padaku kan ? Bahwa disini aman" Panggil vania

"Iyah nona saya mengerti, akan tetapi itu sudah menjadi tugas kami yang akan selalu mengawasi dan menjaga nona" sahut peter

"Terserah, aku lelah berdebat denganmu. Aku ingin kau menjaga jarak denganku sejauh mungkin dan jangan tampakan wajah kalian semua. Ini PERINTAH tidak ada bantahan" final vania dengan kesal

Peter dan pengawal mengangguk dan mereka membubarkan diri untuk berpencar mencari tempat yang tidak akan vania lihat akan tetapi mereka dapat melihat vania.

"baik nona, hati-hati yah. Jika ada apa-apa hubungi saya saja" ucap Bli abdita berlalu pergi dengan mobil dan supir yang sudah siap mengantarnya.

Lain Sisi

"Silakan tuan" seorang pramugari mempersilahkan tuannya untuk memasuki pesawat pribadinya

Seorang pria itu pun membalas dengan sebuah anggukan saja. Kenzie bertanya kepada franz "apakah semua sudah sesuai dengan rencana ?"

"Sudah tuan, anda tinggal menjalankan saja" jawab franz

Di dalam pesawat kenzie tetap mengerjakan pekerjaan kantor seperti mengecek laporan sesuai target dari setiap departemen atau mengecek laporan kerjasama yang akan dijalani atau memperpanjang kerjasama yang sudah terjalin untuk bisa diperpanjang atau dihentikan.

"Selamat malam tuan, apakah ada yang mau anda pesan ?" Tanya seorang pramugari

"Aku ingin wine saja" balas kenzie dengan mata yang tetap fokus pada laptopnya

Setelah melakukan perjalanan yang cukup menguras energi, akhirnya pesawat yang ditunggangi kenzie pun mendarat dengan selamat dan lancar.

"Selamat datang tuan" ucap bli Mahanta, tangan kanan kenzie yang berada di bali

Kenzie hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum tipis. Kenzie sengaja menggunakan private jet karena dia tak suka menunggu dengan waktu yang lama.

"Tuan, apakah kita langsung ke kantor atau anda akan istirahat terlebih dahulu ?" bli mahanta bertanya.

"Kita langsung ke resort saja, saya ingin istirahat terlebih dahulu" jawab kenzie

"Baik tuan" ucap bli mahanta

Sesampainya di resort, seperti biasa kenzie akan disambut dengan meriah oleh para pegawainya, kenzie langsung memasuki resort untuk beristirahat dan mengabari orang tuanya bahwa dia sudah sampai dengan selamat.

-----

Vania menikmati suasana yang ada di pantai pandawa ini. Mulai dari anak-anak yang sedang bermain pasir, orang yang sedang memadu kasih, dan orang yang sedang jalan-jalan menikmati indahnya ciptaan tuhan yang maha esa.

Hari pun semakin larut dan vania sepertinya harus sudah sampai villa sebelum makin malam, dia pun segera mencari telepon genggam nya untuk menelpon peter untuk menjemput nya di pantai ini. Vania tau dia tak akan bisa lepas dari pengawalan yang sialnya selalu menyelamatkan dirinya itu.

*****

Maaf yahh baru belajar bikin cerita jadi klau jelek ceritanya maaf dan klau bagus tolong di kasih bintang dan komennya yahh. Komen yang membangun yahh temen2 jangan komen yang menjelek2kan.

Terima kasih

Salam Kenal,

Fiia_1602