Chereads / Kembali Kepelukan Cinta Pertama / Chapter 34 - Dinner Romantis

Chapter 34 - Dinner Romantis

Hari ini pasangan yang masih terlarang ini berjanji untuk berangkat ke kantor lebih awal. Janji pun mereka tepati, keduanya bertemu di depan pintu apartemen Dona. Seperti biasa Farhan menghampiri sang kekasih untuk menjemputnya.

Tampaknya Dona sudah siap dan menunggu sang kekasih di depan pintu Apartemen nya.

"Sayang, kamu sudah menunggu lama disni?" tanya Farhan yang melihat wanitanya sudah menunggu di depan pintu apartemennya.

"Enggak kok, baru aja aku nunggu," ucap Dona.

"Ayo kita berangkat sekarang sayang," ajak Farhan.

"Iya," jawab Dona mengangguk kan kepalanya.

Keduanya bergegas menuju lift dan kemudian melangkah menuju area parkir.

Didalam mobil Dona tampak kaku, hatinya berkecamuk, wajahnya seolah enggan menatap kearah Farhan meskipun ia sebenarnya sudah berusaha bersikap biasa.

"Kami kenapa sayang?" tanya Farhan yang merasakan keanehan pada perilaku sang kekasih terhadapnya.

"Enggak apa-apa," jawab Dona tersenyum ke arah kekasihnya.

"Serius?" tanya Farhan lagi menyentuh dagu sang kekasih.

"Beneran nggak apa-apa sayang," kilah Dona.

Ia sengaja memendam sementara pertanyaan yang sudah terangkai. Dengan tenang ia berusaha untuk menunda mengutarakan rangkaian pertanyaan yang sudah ada di pikirannya, untuk di tanyakan ketika mereka dinner nanti.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua puluh menit, mereka tiba di kantor.

"Aku masuk dulu ya," ucap Dona.

"Nggak barengan aja?" tanya Farhan.

"Aku banyak kerjaan, mau aku selesaikan lebih awal. Malam ini kita kan mau dinner," tolak Dona.

"Oh iya sayang, kamu hati-hati ya," pinta Farhan.

Sang lelaki yang merasakan ada yang tak biasa pada pasangannya itu pun di landa kebingungan. Hari ini aktifitasnya di kantor pun sedikit banyak terpengaruh oleh hatinya yang galau.

Tok tok tok, suara ketukan dari luar pintu ruangan Farhan.

"Masuk," teriak Farhan dari dalam.

"Pak Farhan ini ada beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani," ucap Reyhan asisten Mrs Renata.

CEO muda tersebut pun segera membubuhkan tanda tangannya.

"Maaf Pak, bapak salah memasukan tanda tangan," tegur Reihan.

"Oh maaf Rey," ucap Farhan memegang dahinya.

Kebingungan dalam hati dan pikirannya pun tak mampu ia tutupi.

Dona memanglah sosok yang amat berarti untuknya, hingga tiga belas tahun rasa yang ia simpan tetap terjaga.

"Pak Farhan baik-baik saja?" tanya Reyhan.

"Saya baik-baik saja Rey, cuma sedang tidak fokus saja," jawabnya.

"Baik Pak, kalau begitu saya print kan dokumen lagi untuk pengganti tanda tangan Bapak yang salah," ucap Reyhan.

"Baik Han, maaf ya jadi merepotkan," ucap Farhan.

"Baik Pak, tidak apa-apa. Tidak merepotkan sama sekali," ucap Rey.

Reyhan pun segera keluar dari ruangan Farhan dan menuju ruangan nya untuk print berkas yang di butuhkan.

Diruang sebelah, tampak Dona sedang termenung serta pandangannya kosong. Hal tersebut terpantau oleh Mrs Renata yang sengaja memasuki ruangannya.

"Halo Don, kamu baik-baik saja?" tanya Mrs Renata.

"Oh Mrs Renata, maaf saya kurang fokus," ucap Dona terkaget.

"Saya tadi ketuk pintu kamu, tapi tidak ada jawaban makanya saya masuk takut terjadi sesuatu sama kamu," ucap wanita paruh baya tersebut.

"Maaf sudah membuat Mrs Renata khawatir," ucap Dona dengan tidak enak hati.

"Kamu tidak sedang sakit kan sayang?" tanya Mrs Renata.

"Saya baik-baik saja Mrs," jawab Dona.

"Ya sudah kalau begitu saya kembali ke ruangan dulu ya," ucap Mrs Renata.

Wanita itu sepertinya sengaja memberi waktu untuk Dona menenangkan diri. Dona yang tersadar dari lamunan pun berusaha untuk tidak membawa masalah pribadinya ke kantor.

Ketika hendak menuju ruang kerjanya Mrs Renata bertemu dengan Reyhan.

"Rey, berkas yang saya minta sudah siap?" tanya wanita itu.

"Sebentar Mrs, tadi Pak Farhan salah tanda tangan katanya sedang tidak fokus. Setelah selesai saya segera ke ruang Mr Renata," ungkap Farhan.

"Oke," sahut Mrs Renata.

Dari pernyataan asisten nya itu Mrs Renata berspekulasi jika kejadian yang dialami Reyhan berkaitan dengan kejadian yang ia alami atas Dona dan Farhan.

Jam pulang kantor tiba, Farhan dan Dona pulang bersama. Seperti tak ada masalah Dona berusaha bersikap seperti biasa.

"Oh iya sayang, nanti jadi dinner kan?" tanya Dona manja saat berada dalam mobil.

"Jadi sayang, kamu hari ini gimana kerjanya?" ucap Farhan.

"Nggak ada masalah sayang, semuanya baik-baik saja," jawab Dona.

"Kamu baik-baik saja kan, aku lihat hari ini kamu ada yang beda?" tanya Farhan.

"Aku baik-baik saja kok sayang," kelit Dona.

Keduanya pun tiba di apartemen, keduanya menuju apartemen masing-masing. Dona benar-benar apik mengendalikan emosinya, ia bersikap tenang dan santai.

"Sayang aku langsung siap-siap ya," ucap Dona.

"Iya aku juga mau siap-siap. Nanti aku jemput kamu ya," balas Farhan.

Sang kekasih hanya mengangguk dan segera memasuki apartemennya. Setengah jam kemudian, suara bel terdengar dari balik pintu apartemen Dona. Sang pemilik segera membuka pintu.

"Masuk sayang, tunggu sebentar ya aku belum selesai," ucap Dona.

"Iya, sayang. Aku tunggu di ruang tamu ya," jawab Farhan.

Dona kembali bersiap, ia menuju kamarnya untuk meneruskan dandanan nya. Tak butuh waktu lama untuk Dona supaya dirinya terlihat cantik. Sepuluh menit kemudian ia kembali menemui sang kekasih dengan balutan dress bewarna merah merona. Seketika sang CEO itu pun terpana melihat keanggunan sang kekasih.

"Sayang kamu cantik sekali," puji Farhan.

"Bisa aja, ayo berangkat sekarang," ajak Dona.

Keduanya segera menuju restoran yang sudah dipilih Farhan. Setibanya di sana, semua sudah tertata rapi. Ternyata Farhan sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan sempurna, restoran mahal, view yang romantis dan jamuan yang istimewa. Dona tampak tak enak hati untuk mengutarakan isi hati, ia takut pertanyaannya akan merusak suasana romantis yang sudah di bangun Farhan dengan sempurna. Ia takut mengecewakan kekasihnya itu.

"Sayang ini semua kamu yang nyiapin?" tanya Dona terpesona dengan suasana yang ia lihat.

"Iya sayang, aku ingin membangun suasana romantis seperti pasangan muda pada umumnya yang belum sempat kita lalui bersama ketika muda dulu," ucap Farhan.

"Sayang kamu berlebihan deh, kita sudah berumur," terang Dona tertawa.

"Nggak apa-apa, biar berkesan dan perjalanan Cinta kita ada ceritanya," balas Farhan.

"Iya sayang terima kasih ya," ucap Dona.

"iya sama-sama," kata Farhan memandang sang kekasih.

Dinner romantis pun di mulai, tampak keindahan menara eiffel dari restoran tersebut.

"Sayang, aku benar-benar nggak mau kehilangan kamu lagi, kamu jangan tinggalin aku lagi ya," ucap Farhan memohon dan menggenggam kedua tangan Dona.

"Aku juga sayang," balas Dona menatap sang kekasih.

Farhan pun menghampiri memeluk wanita yang duduk didepannya dengan erat.

Sepertinya Dona sudah tak mampu mengendalikan perasaannya untuk pria beristri itu. Suasana romantis kota paris mereka lewati bersama malam ini. Canda tawa dan pujian pun sering terucap mengiringi malam Indah mereka.