Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kehidupan Baru dari Ingatan Masa Lalu

🇮🇩Retions19_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
27.6k
Views
Synopsis
Hidup seorang remaja yang memikul penyakit mematikan,Dia anak pertama dari 3 bersaudara.Bekerja paruh waktu di toserba yang di bangun oleh orang tuanya.Dia juga ahli dalam beberapa bidang.Namun keseharian remaja tersebut membuatnya bosan dan takut.Ia bernama Ranggansyah putra Utama.Semua berubah sejak usia nya menginjak 17 tahun,dimana Dia bertemu seorang siswi tepat di gerbang sekolah.Ia bernama Maharani Putri cantika.mereka berdua terlambat di hari upacara awal tahun semester tersebut.Kejadian itu mengubah segala sesuatu dari hidup Rangga.Hingga keinginan untuk hidup kembali,walau mengejar waktu yang tidak akan ia ingat selamanya.
VIEW MORE

Chapter 1 - Ch.1 TERLAMBAT

CHAPTER 1

(Tahun 2017)

Pagi yang cerah di depan gerbang SMA langit biru, seorang siswa yang tiba-tiba muncul dari kejauhan.

"Pak tunggu aku belum masuk".
Satpam yang memiliki postur tubuh berisi dengan wajah yang garang menatap tajam.
"Ada apa ini,apa kau terlambat lagi siswa pemalas ? ah bukan kah hari ini sama saja dengan hari kemarin bagimu ?".

Siswa itu bernama Rangga, ia yang mulai mencapai gerbang melihat seorang wanita di samping satpam itu.

Rangga menghampirinya sambil berbisik.
"Apa kau juga terlambat ? apa satpam membosankan ini tidak mengizinkan mu masuk".

Wanita yang mendengar bisikan tersebut lantas berkata.
"Bukan kah kau siswa yang dengan julukan si pemalas itu, lagi-lagi kau melakukannya,apa kau juga tidak bosan ?".

Satpam yang mendengar bisikan tersebut menghiraukannya meski sedikit kesal, ia berinisiatif melaporkan hal itu pada wali kelas mereka berdua.

Pada saat bersamaan wali kelas Rani datang menuju gerbang untuk menjemputnya.
"Mengapa kamu terlambat ? bukan kah kamu tidak pernah melakukan ini sebelumnya". Sekilas menanya kan hal itu sambil menatap Rangga yg berada di sebelah nya.
"Aku kesiangan Bu !"

Dengan lancang Rangga mengatakan hal bodoh.
"Bukan kamu ! tentu saja aku tahu. Sudah jadi langganan bagimu untuk terlambat Rangga". Dengan senyum kecil siswi yang terlambat itu bernama Rani menertawai kebodohan Rangga.

Disaat jam pertama segera di mulai akhirnya wali kelas Rangga datang menghampirinya.
"Kamu seperti biasanya selalu begini, ya setidaknya kamu datang itu lebih baik". Mendengar hal itu Rangga meminta maaf karena kemalasannya untuk bangun pagi.

(Gerbang di buka lebar)

" Apa kamu baik-baik saja selalu seperti ini ( Terlmbat)" ucap Rani dengan wajah sedikit kesal.
Rangga menanggapi Rani dengan senyuman dan berpisah ke kelasnya masing- masing.

"Apa tadi itu ?, apakah ucapan terima kasih ?, ah sudahlah tidak penting.Argh aku juga lupa kalau hari ini ada tugas yang lebih penting".
dengan berbisik riang sendiri Rani berlari menuju kelas 2-2 dimana bersebelahan dengan kelas Rangga.

"Bukan kah anak itu tadi, mengapa dia berlari ?, ah membosankan".
Rangga pun sembari menghampiri kelasnya
yang membosankan itu.

(Jam pertama di mulai)

Rangga dengan wajah yang malas itu berbaring di meja belakang, seolah tidak bersalah.

"Apa kau melihatnya ? lagi-lagi dia melakukan hal yang sama, woi Rangga ! bangun ! tolong jelaskan materi ini".

Guru yang kesal akan kelakuan Rangga melemparnya dengan spidol.
"Hm. Maaf " ucap Rangga tiba-tiba kaget,
Rangga yang begitu nyenyak terbawa mimpi bangun tergesa gesa.

(Jam istirahat berbunyi)

Kehidupan membosankan Rangga di hampiri oleh bunyi perut yang keroncongan,
"Apa aku akan kekantin lagi, itu cukup jauh bagiku melangkah" dengan berbisik diri.
Wanita di depan gerbang tadi tidak sengaja melewati kelas Rangga dan sekilas saling menatap.

"Wah sungguh dia benar-benar malas tapi dia juga orang yang sangat misterius".
Rani yang penasaran akan jati diri dan karakter Rangga pun menghampirinya,
"Bukan kah waktunya untuk mengisi perut ? mengapa kamu masih tertidur, dasar pria pemalas ".

Rangga keherangan di hampiri oleh Rani karena ia tidak perna menyangka akan hal itu,
"Oh iya " dengan nada yang dingin Rangga pergi dan meninggalkan Rani.
"Oi! tunggu mengapa kau pergi di saat aku menyapa mu".
Rangga yang tidak ingin di perhatikan siapapun akhirnya berlari menuju kantin meninggalkan Rani.

(Suasana kantin tidak mendukung )

"Apakah aku sanggup untuk hal ini, Argh itulah mengapa aku malas kesini".
Rangga menggumam dalam hati, tiba - tiba seseorang menghampirinya.

"Bukan kah aku berkata tunggu dulu? mengapa kamu susah sekali di ajak bicara". dengan nafas tergesah gesah.
"ah kau lagi!".
Dengan muka jutek Rangga lagi- lagi pergi meninggalkan Rani bersama kantin yang begitu ramai.

Disaat berjalan menuju kelas, Rangga sekilas melihat sosok wanita yang memakai masker setiap waktu. Dia adalah ketua OSIS yang bernama Olivia.

" Hm perasaan ku kagak enak ".
Rangga menggumam hingga suara teriakan menghampirinya.
"Woi ! kamu Ranggansyah Putra Utama" dengan mengayungkan tangan dihadapannya,
"waduh mending cabut".
Rangga berlari menuju kelas demi menghindari sebuah percakapan yang sangat ia tidak sukai.

(Kelas 2-3)

"Akhirnya,".
Dengan wajah yang ngos ngosan Rangga duduk di meja sambil terbaring.
Tiba-tiba Olivia datang,
"Bukan kah aku tadi memanggilmu, oi ! kamu itu bagian dari anggota OSIS".

Rangga yang mendengar hal itu lagi kemudian bergumam.
"Iya rasanya ingin keluar dari organisasi itu" Olivia memukul kepala Rangga kemudian menariknya keluar.

"Kamu jangan pulang dulu, usai hari ini ada rapat yang harus di bahas, ini penting!!". Rangga yang mendengar ocehan Olivia tiba-tiba mengatakan bahwa dia tidak bisa tinggal karena suatu alasan.

Mendengar ucapan Rangga Olivia kemudian mengancam Rangga,
"Aku akan menunggu mu seusai mapel terakhir di depan gerbang, jadi kamu gak bisa lolos !."

Dengan nada bicara yang sedikit mengancam, Rangga hanya bisa mengingat di mana ia diseret oleh Olivia sebagai anggota
waktu penerimaan anggota OSIS.

Siswa satu-satunya lewat jendela hanya Rangga namun sebagaian anak OSIS tidak menganggap hal itu sebab keegoisan Olivia lah penyebab Rangga masuk OSIS.

Rangga yang terkapar dengan raut wajah yang malas terbaring,Olivia lekas pergi meninggalkan kelas 2-3 itu.
"Aku mengingat betul ketika pertama kali bertemu dengannya, meski dingin dan membosankan tapi dia orang yang baik, sama seperti ku tapi dia juga kuat". Dalam hati Olivia berbisik mengagumi sosok Rangga.

(Jam terakhir berakhir)
Jam pelajaran di sekolah pun usai namun tidak dengan nasib yang menunggu Rangga di dalam perjalanan menuju tangga hingga gerbang.
"Woi Ranggansyah putra utama ! kamu mau kemana".
Wajah yang sangat antusias si ketua OSIS yang giat.
"Pulang !"

Seolah tidak bersalah Rangga mengabaikan dan berjalan ingin keluar dari sekolah. Namun Olivia tidak membiarkanya sampai menarik bagian dari tas Rangga.
"Eits tunggu apa kau mendengarkan ku tadi ! " Kehadiran yang sama, sebuah hal tak terduga, dengan ketidaksengajaan jalan yang di lewati Rani.

"Apa kalian tahu tata tertib di saat pulang sekolah,bukan kah kamu ketua OSIS Olivia !" sambil menatap, tangan Olivia yang berada di tas Rangga.
"Ini bukan urusanmu ketua PMR (Palang Merah Remaja) kita sedang mengadakan rapat OSIS ini penting jadi hiraukan saja apa kau lihat sekarang, sana pergi".

Rani kaget dengan hal ini,ia tidak menyangka bahwa Rangga bagian dari anggota OSIS.
"Ah si pemalas ini OSIS bukankah itu hal aneh ? woi Olivia apa maksudnya ini ? ah ? ".

Olivia tidak mempedulikan ocehan Rani dan disaat bersamaan Olivia mencoba meraih tangan Rangga namun Rangga menyadari hal itu kemudian menyerah.
"Iya aku akan ikut rapat ".
Ini pertama kalinya Rangga mengikuti rapat OSIS.

*Apa yang akan terjadi pada Rangga,apa yang akan Rangga lakukan di dalam diskusi OSIS kali ini saksikan chapter selanjutnya !.*

(To be continued)