Chereads / Kehidupan Baru dari Ingatan Masa Lalu / Chapter 16 - Ch. 16 KARAKTER LICIK

Chapter 16 - Ch. 16 KARAKTER LICIK

CHAPTER 16

( TOKO )

" ( Bersin ) Ah..hmm... kayaknya ada yang ceritain gw dari tadi " ucap Rangga sambil terbaring di meja kasir.

Sementara itu, Ayahnya yang kembali dikejutkan oleh Rangga.

" ( Terbangun panik ) Selamat datang selamat berbelanja " ucap Rangga dengan nada seperti biasanya.

Ayah Rangga yang melihat hal tersebut seketika tertawa dan menyuruhnya untuk ke belakang istirahat.

"Hahaha he nak jangan maksain situasi. Kalo ngantuk yah tidur" ucap Ayah Rangga.

Rangga yang sudah tidak tahan dengan kantuk yang di hadapinya, bergegas kebelakang dan mengambil posisi yang nyaman untuk tidur.

Disamping itu, Cinta yang kini sampai di lokasi tepat arah dari google Maps.

"Wah sebuah toko yah. Bukankah dia bilang toko, tapi nama tokonya apaan ? Aduh lupa gw" ucap Cinta kebingunan.

Di samping itu Rani dan kawan-kawan yang berada di mobil, kini hampir sampai karena arahan dari Olivia.

"Pak entar kalo mentok belok kiri, terus yah pak dan ketika lihat sebuah toko sebelah kanan bapak singgah" ucap Olivia dengan memberi arahan.

Sementara Cinta yang sedang sibuk mencari toko Rangga tersebut, ia berinisiatif untuk menghubungi Rangga dengan menelponnya.

"Aku harus menghubunginya sekarang. Menyerah tidak ada dalam kamusku" ucap Cinta sambil menggenggam handphone nya.

"Tut...tit.... ( berdering keras ) "

"Eh apa itu ? ( mengambil handphone ) Wah ketua kelas ? apa dia kesini sekarang ? waduh ! mana sekarang lagi ngantuk. " ucap Rangga bergumam sendiri sambil menatap handphonenya yang berdering itu.

Di samping Rangga hendak ingin mengangkat handphonenya itu, Ayah Rangga memperhatikan sedari awal.

"Apa yang kau katakan ? ketua kelas ? apa kau punya tugas hari ini ? apa dia datang sekarang ? " ucap Ayahnya.

"Eh, Ayah pertanyaanmu terlalu banyak. Hm.. ketua kelas aku wanita jadi aku ingin mengerjakan apa yang di katakan sebelumnya waktu menghubungi ku di rumah, "

"Apa itu tidak masalah ayah ? " balas Rangga dengan semua pertanyaan ayahnya.

Selepas dari itu, Rangga mengangkat telepon tersebut.

"Halo ketua kelas, kenapa ? " ucap Rangga.

"Eh Rangga sekarang aku sampai di sebuah perempatan, jadi aku kemana ini" balas Cinta.

Setelah Obrolan melalui telepon tersebut, Cinta bergegas pergi dan mengarah pada semua ucapan Rangga yang di ucapkan tadi.

Sementara itu, Olivia, Rani dan kawan-kawan hendak menuju di perempatan. Sekilas Baron melihat Cinta berlari mengarah ke toko Rangga tersebut.

"Eh bukan kah itu cinta ? " ucap Baron yang menatap serius sambil berkata dalam hati.

Namun di balik mobil yang melintasi jalan tersebut hanya Baron yang sekilas melihat itu.

"Mungkin saja aku salah lihat " ucap Baron yang bergumam tiba-tiba.

Rani,Olivia berserta Rehan dan kawannya heran melihat Baron tiba-tiba bergumam sendiri.

"Apa kau sudah gila berbicara sendiri ? " ucap Olivia yang heran.

"Woi Baron ! ada apa ? apa kau melihat hal yang lebih unik dari wajahmu sendiri ? " ucap Rani sambil tertawa.

Baron yang mendengar hal tersebut sontak membuatnya emosi, namun di samping hal itu ia juga pasrah dan ingin bertemu cepat dengan Rangga.

"Gini amat duo macan, Rangga ! tolong aku " ucap Baron dalam hati.

Sementara itu, Cinta yang sudah sampai kembali menghubungi Rangga.

" ( Mengambil teleponnya ) mending aku WhatsApp aja, ( menatap ke papan nama toko ) R A N T I N G R A P U H ! kenapa namanya begitu suram ? " ucap Cinta bergumam sambil menunggu balasan Rangga.

Di tengah penantian tersebut, Rombongan Olivia akhirnya berada tepat di depan Cinta.

Sementara di tengah mereka keluar dari mobil tersebut, Rani sangat terkejut.

"Eh wanita yang tadi ? apa yang ingin kau lakukan disini ? " ucap Rani yang bertanya-tanya.

Cinta yang melihat hal tersebut membalas pertanyaan itu.

"Aku ingin bertemu dengan Rangga dan mengerjakan sesuatu " ucap Cinta dengan senyum sinisnya.

Di samping perkataan itu di lontarkan, tiba-tiba Baron yang keluar terakhir terkejut dan tidak habis pikir.

"Ah ? mengerjakan sesuatu ? " ucap Baron sambil menatap Cinta.

Cinta yang melihat hal tersebut Kaget dan khawatir. Dia berusaha tidak mengucapkan hal bodoh di depan Baron.

"Apa maksud mu Ketua kelas ? " ucap Baron yang masih kebingunan.

Cinta yang mendapatkan pertanyaan sulit tersebut keringat dingin hingga melihat ke arah yang berbeda, sementara itu Olivia menyadari sesuatu dari ekspresi dan karakter Cinta mewanti-wanti.

"Anak ini berbohong, dia juga menyukainya yah " ucap Olivia dalam hati.

Di balik situasi yang memanas, dimana Olivia dan Rani menatap tajam Cinta sementara Baron yang masih bingun dengan perkataan tersebut, Rehan, Rafli dan Fajrin masuk ke toko.

Namun, mereka yang hendak menuju pintu tersebut tiba-tiba Rangga muncul.

"Hey Cinta, sini masuk. Kita kerjakan tugas itu di dalam toko " ucap Rangga yang kemudian menoleh kedepan dan terkejut.

"Ah ? Tugas ? sebuah PR ? woi Baron ! apa dia mengatakannya dengan benar" ucap Rani yang kemudian memasang ekpresi kesal .

Cinta yang kemudian menoleh ke Rangga tidak sanggup lagi untuk menahan perasaannya, Ia bergegas masuk tanpa memperdulikan apapun.

Disamping itu, Rangga yang melihat semua orang yang di kenalnya terutama pada Rehan yang menjadi sorotan tertuju pada Rehan membuat situasi tersebut semakin kacau.

"Tunggu Cinta ! apa maksudnya ini ? kenapa kamu membawa mereka ? termaksud senior ini ( menunjuk Rehan ) " ucap Rangga yang penuh kekesalan.

Rani yang mendengar ocehan itu, seketika menghampiri Cinta.

" ( Menarik tangannya ) sini kamu ! Apa maksud perkataannya Rangga ? apa kau berbohong soal tugas itu dan membuat peluang untuk lebih dekat dengan Rangga " ucap Rani dengan sorotan mata yang tak terhindari.

Cinta yang melihat tanganya di genggam erat kemudian melepaskan dengan rentang.

" Ini tidak ada dengan urusanmu. Ini perintah dari wali kelas, kalian tidak berhak berkata seperti itu bahwa aku berbohong " ucap Cinta dengan meyakinkan Rangga.

"Apa itu benar, hm.... mungkin saja sih mengingat Rangga di diskorsing selama 6 hari dan itu sangat membuatnya ketinggalan " ucap Baron meresahkan suasana.

Rangga yang mendengarkan perkataan mereka kemudian pasrah dan menyuruh semuanya untuk masuk di dalam toko.

"Tidak baik berbicara di depan toko, apalagi dengan seragam sekolah seperti itu. Kalian semua masuk saja" ucap Rangga sambil membuka lebar pintu tersebut.

Sementara itu Olivia yang mendengarkan hal tersebut nampak terlihat semakin curiga terhadap Cinta.

"Shit, anak itu licik juga. Mana pakai drama segala lagi " ucap Olivia dalam hati.

Salah satu dari mereka bertiga ( Rehan , Rafli dan Fajrin ) menatap ke papan nama toko.

"Ranting rapuh itu maksudnya apa Rangga ? " ucap Rehan .

Rangga yang sebelumnya mempertanyakan kedatangan mereka bertiga kemudian situasi menjadi semakin mencekam kembali.

"Hm... mau apa kau kesini senior ? " ucap Rangga dengan menatap Rehan.

"Aku hanya ingin, eh ah hmm. Minta maaf, Itu saja. Jika kau ingin mengusirku sekarang, baiklah kami bertiga akan pergi " balas Rehan.

Di samping suasana mencekam, tiba-tiba seseorang datang dengan seragam yang berbeda.

"Hey Rangga ! ada apa ini rame " .

(To be continued )