"Kanaya hilang!"
Begitu mendengar ucapan tersebut, Amira langsung melompat dari kasurnya, membuka pintu dengan panik mencari keberadaan Kanaya.
"Bagaimana bisa! Kamu gak bisa menjaga dia!" omelnya.
"Gara-gara kamu pakai acara ngambek segala!"
"Lah, kamu duluan yang mulai marah-marah ke aku, siapa coba yang gak sakit hati," kesal Amira.
"Oke, daripada kita berantem kayak gini lebih baik sekarang kita cari dia. Pasti belum jauh dari sini."
Mereka mencari di sekitar rumah, sebelum akhirnya memutuskan untuk memakai mobil. Dugaannya, Kanaya masih ada di sekitar komplek sini.
"Kanaya, kamu di mana, tante khawatir banget sama kamu ...."
"Apa tidak sebaiknya kita lapor polisi saja?"
"Ini belum sehari, lapor polisi pun butuh waktu," jawab Anxel.
Di rumah mama Amira.
Tok, tok, tok!
"Kanaya, kamu ngapain ada di sini malam-malam. Siapa yang mengantar kamu?"
Anak kecil itu datang dengan tangis, air matanya tak berhenti menetes sedari tadi.
"Sayang, ayo masuk dulu ...."