"Terima kasih, sudah memberikan ijin untuk bicara dengan Ibu kamu. Oh iya, perkenalkan saya Amira," ujarnya.
"Mala." Seperti punya dendam saja dengan Amira, padahal ini pertama kalinya mereka bertemu. Mungkin memang sikapnya seperti itu, Amira coba maklumi.
"Kalau begitu saya pamit ...."
"Tunggu, tentunya gak ada yang gratis di dunia ini." Ucapan itu cukup jelas untuk dimengerti Amira.
"Pamrih sekali kamu." Amira mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya. Menyerahkan semua itu kepada perempuan yang kini berdiri di hadapannya.
"Tante, kenapa kasih uang ke perempuan yang tadi?" Kanaya mengajukan pertanyaan saat keduanya menunggu sopir mengambil mobilnya.
"Kalau ketemu orang seperti itu, kita yang harusnya mengalah, begitu sayang," jawabnya.
Amira sudah berjanji, akan menyelesaikan semua ini sendiri tanpa campur tangan dari orang tua. Semua itu kini terbukti. Wanita itu kembali ke kantor polisi, menyerahkan semua bukti yang dia dapat.