"Bu Amira, kemaren Non Kanaya kelihatan sedih banget," ujar bibinya saat Amira masuk ke dalam dapur.
Pembantunya sudah menceritakan semuanya. Memang dia akui, beberapa hari terakhir ini dirinya terlalu fokus pada kesehatan, sampai mengabaikan Kanaya.
"Nanti biar saya bicara sama dia," jawabnya.
Wanita itu harus pergi ke sekolahnya Kanaya, karena hari ini akan ada pembagian rapot.
"Kanaya sayang, kamu ambil rapot sendiri saja ya, Tante gak bisa datang kayaknya, harus cek kandungan ke dokter ...."
"Iya, gapapa." Gadis kecil itu diantar oleh sopir pribadi.
Ini bagian dari rencana Amira. Kenyataannya, dia hadir dalam acara dan kini ada di depan gerbang sekolah Kanaya.
"Sayang ...."
"Tante, ngapain di sini?"
"Buat temani kamu lah," jawabnya.
"Mana mungkin Tante biarkan, kamu sendirian sayang, tadi cuma bercanda. Maaf ya, akhir-akhir ini kamu jarang mendapat perhatian dari Tante," lanjutnya.
Kanaya sudah memaafkan semuanya, bahkan jauh sebelum Amira mengatakan hal tersebut.