"Kamu gantiin fotografer itu, buat ambil gambar," pintanya.
"Mira, jangan deh, dia itu lagi kerja gimana kalau bosnya marah nanti?"
"Kamu 'kan jago, gak usah khawatir, Mas!" panggilnya kepada tukang foto yang kebetulan lewat di depan mereka.
Amira curahkan semua niatnya.
"Boleh Mbak, kebetulan saya mau istirahat dulu, untuk makan siang," jawabnya.
Lelaki itu menyodorkan kamera miliknya. Dengan langkah penuh keraguan, Anxel mendekati pelaminan.
"Anxel, coba dari sebelah sana." Dion sengaja mengerjainya.
"Loh, Tuan Anxel? Sekarang jadi tukang foto? Perusahaannya bangkrut?" Beberapa ibu-ibu datang menghampirinya.
Kebetulan mereka pernah menjalin kerja sama dulu.
"Bukan, Bu, suami saya sedang turuti istri kesayangan, ngidam," sahut Amira.
"Waduh, bener-bener suami idaman."