"Kamu tahu siapa dia, 'kan?"
"Mir, kamu harus ngerti, aku bisa jelaskan ...."
Wanita itu sudah tak peduli, dikatakan egois atau apa. Hatinya masih terasa sakit, dan belum bisa memaafkan.
Sampai rumah.
Untung saja ada Kanaya, jika tidak dia akan mempertahankan amarahnya yang tadi.
"Tante, anterin aku ya, udah nunggu dari lama," pintanya.
"Antar ke mana?"
"Kanaya harus kerja kelompok, sebentar lagi ujian kenaikan kelas, tadi gurunya bicara langsung sama Mama," sahutnya.
"Ya sudah, sayang kamu di rumah saja biar aku yang urus Kanaya."
Kebetulan Anxel masih harus mengurus beberapa pekerjaan di kantornya.
Sampai di rumah teman Kanaya.
"Permisi ...."
"Mayra!"
"Amira, kamu apa kabar?"
"Aku baik, ini rumah kamu? Sudah lama kita gak ketemu," jawab Amira.
"Oh, jadi kamu tantenya Kanaya, anak-anak sering menceritakan tentang kamu loh. Ayo masuk," ajaknya.
Ternyata, di sini Amira justru bertemu dengan teman lamanya.
"Oh iya, aku ambilkan minum dulu ya ...."