Amira bersama dengan Kanaya di pangkuannya, tengah menunggu sang suami di salah satu bangku yang ada di mall itu. Sebuah panggilan masuk, dari mamanya.
"Papa kamu sedang sakit ...."
"Papa? Sakit apa? Mama tahu keberadaannya, bukannya dia sudah menghilang sejak kejadian itu?"
"Dia ada di paviliun, kamu ke sini sekarang Mama sudah kirim lokasinya."
"Tapi, Ma ...."
Panggilan telepon itu sudah berakhir.
"Kenapa Tante, wajahnya panik gitu?"
"Em, gak ada apa-apa sayang, itu Om Anxel sudah datang," tunjuknya ke arah suami dengan tiga bungkus makanan di tangannya.
Kinara dengan lahapnya memakan itu.
"Sayang, kenapa gak dimakan? Gak enak, atau mau yang lain?"
"Papa lagi sakit, boleh gak aku minta antarkan ke sana?" tanyanya justru keluar dari topik.
"Papa?"
Pantas jika lelaki itu bingung, sebab setahunya papa Amira sudah menghilang sejak lama. Wanita itu hanya mengangguk.
"Kamu tahu alamatnya?"
Dia sodorkan sebuah ponsel, masih ada beberapa pesannya dengan sang mama di sana.