Malam itu, semua orang datang untuk mendoakan kepergian papa Amira. Para tetangga dan semua orang di komplek itu begitu antusias mengikuti acara yang diadakan. Kini acara telah usai, hanya tinggal beberapa kerabat terdekat yang masih saling berbicara di sana.
"Tuan Anxel?" Seorang lelaki menyapanya.
"Pak Ridwan? Sudah lama kita tidak bertemu." Kedua lelaki itu bersalaman lantas saling memeluk.
"Tuan ngapain ada di sini?"
"Amira itu istri saya, dan yang meninggal ini mertua saya," jawabnya.
"Waduh, saya baru tahu. Kebetulan mereka ini tetangga saya," sahut Ridwan.
Begitu melihat teman lamanya, yang kini berprofesi sebagai kepala sekolah, di salah satu sekolah terbesar yang ada di Jakarta, Anxel tertarik untuk melakukan sesuatu untuk sang istri.
"Masih jadi kepala sekolah?" tanyanya kemudian.
"Masih, memangnya ada apa?"
"Ada lowongan untuk guru? Jadi, begini ...." Anxel menceritakan semua niat baiknya.