Pagi-pagi sekali, Anxel sudah membereskan beberapa berkas penting miliknya di ruang kerja di rumah. Bahkan, Amira belum bangun, lelaki itu sudah hilang dari dekapannya.
Hanya ada Kanaya, gadis kecil itu berjarak dengannya yang artinya semalam Anxel tidur di tengah-tengah.
"Mungkin dia ada di kamar mandi," gumamnya lantas memeriksanya.
"Tidak ada juga, apa dia sudah berangkat ke kantor. Tapi, gak mungkin tanpa pamitan ke aku." Daripada pusing memikirkan suaminya yang entah ada di mana, wanita itu berniat mengambil segelas air untuk menghilangkan dahaga yang dia rasa.
Saat melewati ruang kerja sang suami, terdengar suara batang terjatuh dari dalam. Pintunya pun sedikit terbuka. Membuatnya berjalan mendekat mengintip ke dalam.
"Sayang kamu di sini, aku pikir kamu sudah berangkat ke kantor," ujarnya kini berani melangkah masuk ke dalam ruangan.