Sampai di rumah pun, tangis gadis kecil itu belum juga reda.
Di ruang tamu tepatnya, keduanya kembali bertanya. Meski harus butuh waktu untuk menenangkannya.
"Sebenarnya ada apa Kanaya, coba ceritakan sama, Om. Kalau kamu ada apa-apa, gak usah takut," ucap Anxel.
"Iya sayang, cerita ayo, kamu bertengkar sama teman kamu?" tebak Amira.
"Kanaya mau pulang aja, ke rumah orang tua Kanaya di Jogja. Kanaya gak mau di sini," rengeknya.
"Loh, kenapa sayang? Kamu bahagia di sini," sahut Amira semakin bingung.
"Banyak teman Kanaya yang gak suka, kalau Kanaya menang seleksi kemaren. Kanaya dibuli sama mereka, kertas ulangan Kanaya pun sobek," jawabnya.
"Jangan takut, kamu ceritakan semua masalah ini ke guru, besok Om temani. Biar guru kamu yang ambil tindakan, masih kecil sudah pada latihan jadi orang jahat, nanti sudah besar mau jadi apa!"