Chereads / Legenda Kutukan Rui [INDO) / Chapter 30 - Pengumuman istri resmi kaisar

Chapter 30 - Pengumuman istri resmi kaisar

Dalam hitungan detik dan secepat angin berhembus. Kondisi di aula seperti terbalik. Semuanya terdiam dan kehilangan kata-kata mereka termasuk Xi Ji Lan. Bahkan Yao Xulin kembali melanjutkan kalimatnya seperti tidak akan membiarkan seseorang pun menyelanya lagi untuk berbicara. Bahkan jika itu seorang kaisar langit sekalipun.

"Saya mengakui kesalahan saya karena sebelumnya saya memang tidak memgetahui aturan istana yang saya langgar. Karena itu saya pun mempelajarinya agar saya tidak mengulang kesalahan dan saya juga tidak menolak hukuman. Tapi begitu saya mempelajarinya, saya menemukan satu fakta ..."

"Aturan yang saya langgar termasuk aturan istana untuk semua orang yang telah resmi statusnya dalam istana, sedangkan saya-"

"Lancang sekali!. Kau mau bilang jika Yang Mulia tidak menganggapmu?!. Jadi kau bisa seenaknya mengajukan pengadilan?" Tekan menteri Xiang dengan tidak sabaran.

Yao Xulin hanya terus tersenyum dalam hatinya karena mangsa dalam jebakannya sudah mulai menyadari apa yang akan menghantamnya.

"Tidak. Yang Mulia adalah orang terdidik. Bagaimana mungkin saya berani bicara Yang Mulia tidak menganggap saya?. Tapi, bukankah kamu dan para menteri yang ada disini bahkan tidak menganggap saya sehingga Yang Mulia harus repot-repot berteriak sendiri agar kalian diam di awal tadi?. Sejak saya memasuki aula istana, semua menteri bahkan membicarakan saya. Saya juga yakin ada beberapa yang bahkan tidak mengenal saya"

Sementara terus melanjutkan kata-katanya. Xi Ji Lan hanya memperhatikan sosok dibawah sana. Ia tidak percaya jika Yao Xulin nampaknya seorang wanita yang lebih dari apa yang ia bayangkan.

Ingatan Xi Ji Lan pergi ke suatu waktu saat dimana menteri Yao pergi menghadap kakek kaisar. Sebelum menteri Yao dihadapkan kasus korupsinya dan ditahan didalam penjara sikapnya sangatlah tenang.

"Tidak. Itu bukan sekedar tenang ... itu adalah singa yang tengah menunggu mangsanya" batin Xi Ji Lan.

Sebelum pernikahannya dengan Yao Xulin dilaksanakam, Xi Ji Lan pergi ke ruang penjara untuk berbicara dengan menteri Yao. Ia bertemu secara pribadi sebagai calon menantunya, bukan sebagai calon kaisar.

"Yang Mulia, apa kau tetap menerima pernikahan yang di wasiatkan?" Tanya menteri Yao.

"Ya. Aku tidak punya alasan untuk menolak"

"Tidak punya alasan?, bukankah kau memilikinya?. Aku di dalam sel penjara sekarang. Bukankah itu alasan yang cukup kuat untukmu menolak pernikahan dengan putriku?"

"Tidak. Yang berada di dalam sel hanyalah raga anda, namun jiwa anda sesungguhnya bebas terbang seperti elang. Jiwa anda tengah mencari mangsa dan raga anda diam untuk menunggu mangsa" ucap Xi Ji Lan.

Beberapa menit kemudian menteri Yao hanya tertawa dengan keras.

"Yang Mulia. Sepertinya kau memiliki mata yang sama bagusnya dengan almarhum Putra mahkota Xi Guang. Aku tidak perlu khawatir menitipkan putriku padamu"

"Daripada itu. Aku tau kau memiliki sesuatu. Bisakah kau memberitahuku, jendral Yao?" Sorot mata Xi Ji Lan menjadi serius saat ia menekan kata jendral Yao. Sekarang ia berbicara sebagai penerus tahta.

Menteri Yao pun ikut serius meski ia memberikan wajah santainya.

"Yang Mulia, seperti yang anda ketahui. Saya sudah pensiun menjadi jendral. Saat ini jendral Ye yang menggantikan posisi saya" ucap menteri Yao memberitahukan tentangnya dan jawaban yang diinginkan Xi Ji Lan sekaligus.

"Jendral Ye?"

"Ya. Kurasa anda bisa bertanya secara pribadi pada serigala itu. Tentang apa yang terjadi di perbatasan selatan ..."

"Begitu ya. Jadi benar, anda sebenarnya tidak-"

"Yang Mulia, terkadang kau harus mundur dan kalah untuk loncat lebih tinggi dan meraih kemenangan" potong menteri Yao, "sel penjara bukanlah masalah untukku. Tolong, jaga putriku seperti aku menjaga negara ini" lanjut menteri Yao dengan sangat sopan. Sorot mata nya dengan senang hati menyerahkan anaknya untuk dinikahi oleh Xi Ji Lan.

Meski kata-kata Xi Ji Lan dipotong, ia tidak marah sama sekali karena ia tau maksud dari menteri Yao yang memberikan isyarat jika sebaiknya dirinya tidak mengatakannya secara terang-terangan apa yang tengah terjadi sebenarnya pada menteri Yao sehingga ia harus berakhir di dalam sel tahanan sebagai kriminal negara.

Untuk seorang Xi Ji Lan yang akan menduduki kursi tahta, tentu saja ia harus tau masalah istana dan negara  luar dan dalam.

Xi Ji Lan memperhatikan bagaimana sorot mata Yao Xulin saay ia tengah berbicara dengan para menteri saat ini, "menteri Yao, kau bisa tenang. Aku akan memastikan menjaga putrimu. Tapi ... " batinnya.

"Kurasa aku tidak terlalu diperlukan. Yao Xulin. Dia memiliki sorot mata seperti anda" lanjut Xi Ji Lan.

Setelah berbicara. Yao Xulin kembali menghadap Xi Ji Lan untuk menunggu keputusannya.

"Karena kamu berbicara seperti ini. Mulai saat ini. Secara resmi. Aku mengumumkan. Yao Xulin adalah istri sah kaisar dan memegang gelar selir tertinggi di kerajaan!" Tegas Xi Ji Lan tanpa ragu.

"Terimakasih, Yang Mulia" ucap Yao Xulin.

Awalnya menteri Xiang terkejut dan nampak tidak menerimanya, namun ia masih dapat tersenyum. Ia bahkan berfikir jika Yao Xulin benar-benar bodoh.

"Jika itu aku. Kenapa harus repot meminta pengakuan?, bukankah hukumannya jadi dilaksanakan?. Bodoh sekali" batin menteri Xiang. Ia berfikir jika Yao Xulin seharusnya tidak meminta dirinya menjadi bagian dari istana sehingga ia akan terbebas dari hukuman, tapi ia justru buta dengan gelar dan membuat dirinya mendapatkan hukuman setelah menjadi selir.

"Izin bicara, Yang Mulia"

"Ya"

"Karena Yang Mulia telah memutuskan Selir Yao secara resmi, itu berarti selir Yao telah menjadi bagian dari istana dan harus menjalani hukumannya" usul menteri Xiang.

Xi Ji Lan dengan jelas tau apa yang akan terjadi dan maksud dari perkataan menteri Xiang. Maka dari itu ia hanya bisa percaya dan menunggu langkah apa lagi yang akan di ambil Yao Xulin untuk membatalkan hukuman beratnya. Apakah Yao Xulin akan bertindak layaknya menteri Yao atau tidak?

"Yang Mulia, saya meminta keadilan untuk bersedia menghukum saya karena saya telah mengakui kesalahan saya dengan melanggar aturan. Tapi karena sebelumnya saya melanggar aturan sebelum memiliki gelar dan tempat di istana, menurut hukum seharusnya saya hanya mendapatkan hukuman ringan"

"Ini!"

Semua menteri menjadi terkejut kembali setelah mendengar pernyataan Yao Xulin yang di awal seperti bertingkah menyerahkan diri pada musuh, namun pada akhirnya ia dapat masuk kedalam benteng dan menyerangnya dari dalam untuk mengambil alih benteng seorang diri dengan berani.

Xi Ji Lan hanya dapat tersenyum tipis.

"Benar-benar anak dan ayah. Mundur untuk menang" batin Xi Ji Lan.

"Apa kau memiliki usulan lagi menteri Xiang?" Tanya Xi Ji Lan pada menteri Xiang yang sangat jelas sudah kehilangan kata-kata karena apa yang dikatakan Yao Xulin benar.

"Tidak, Yang Mulia. Hukuman untuk selir Yao sesuai dengan kata-katanya"

"Dengan begini. Aku memutuskan untuk memberikan hukuman ringan untuk selir Yao sesuai dengan aturan!"

Yao Xulin pun menghela nafas lega. Setidaknya rencananya hari ini berjalan dengan mulus. Ia hanya perlu menunggu info selanjutnya tentang hukuman ringan seperti apa yang menantinya.

***

Di dalam penjara bawah tanah.

Prajurit yang berjaga secara bergantian telah berganti shif seperti biasa, tak terkecuali untuk prajurit yang berjaga di sekitar sel tahanan milik menteri Yao.

"Gelembung dalam air mulai terlihat" ucap prajurit yang berada tepat di depan sel tahanan menteri Yao. Ia berbicara tanpa mengalihkan wajahnya pada menteri Yao. Pandangannya tetap lurus kedepan.

Begitupula dengan yang di ajak bicara. Menteri Yao memunggungi prajurit itu di dalam selnya dan ia pun hanya diam mendengar laporan yang masuk padanya secara berkala itu dengan rahasia.

"Tetap seperti itu. Awasi gelembung itu. Jangan sampai pecah" gumam menteri Yao. Tangannya nampak mencoret sebuah gambar di tanah yang tertutup jerami sebelumnya.

"Meski sayapnya patah. Ular tetaplah makanan elang" lanjutnya bergumam sendiri.

Segesit apapun ular itu menggeliat, cengkraman cakar elang jauh lebih kuat untuk menahan dan menekan daging lunaknya.

"Lalu untuk masalah lainnya dalam istana, sepertinya putri anda terlibat sesuatu dengan tuan Tang Yi"

Saat mendengar dua nama itu, menteri Yao menarik nafasnya. Sudah sebulan ia tidak mendengar berita tentang putrinya sejak di penjara, bahkan ia tidak melihat apakah putrinya itu tengah menderita karena menikah dengan Xi Ji Lan. Hanya dirinya yang tau jika pernikahan putrinya dengan Xi Ji Lan sudah di atur sejak awal untuk kepentingan negara.

"Tuan muda Tang Yi. Kenapa dia terlibat dengan putriku?"

"Saya dengar mereka melanggar aturan istana dan mendapatkan hukuman"

Menteri Yao hanya bisa tenang dan menyerahkan semuanya pada kaisar muda yang akan ia layani selanjutnya itu untuk menjaga putrinya. "Begitu"

"Asal dia tidak melanggar perjanjian. Itu sudah cukup" gumam menteri Yao yang lebih khawatir dengan sesuatu sejak ia mengetahui siapa sosok saudara angkat Xi Ji Lan yang bernama Ting Yan itu. Setelah di selidiki ternyata Ting Yan seharusnya memang bernama Tang Yi. Ia adalah anak dari ketua suku Rui saat ini.

"Tang Yi, anak ketua suku Rui yang bersedia membantu kita untuk mengikat aliansi dengan suku Rui ... kuharap dia benar-benar bisa dipercaya"

"Anda tenang saja, kami tetap mengawasi tuan muda Tang Yi"

"Ya. Kau harus mengawasinya. Jika tidak, kita akan benar-benar hancur dibawah tekanan lima negara yang mengincar nyawa Yang Mulia. Sangat malang dan konyol"

"Gulungan kuno ... apakah Yang Mulia yang memegangnya saat ini?"

"Entahlah. Terlepas dari itu, tuga skita hanyalah menyingkirkan lima negara dan tetap menjaga Yang Mulia, meski ia harus turun dari kursi tahta sekaligus. Aku hanya ingin mengakui dia seorang sebagai kaisar negara Xi"

"Ya, setelah Yang Mulia kaisar wafat. Hanya cucunya yang satu itu yang layak duduk di kursi tahta melebihi putra mahkota sebelumnya"

"Bagaimanapun, kita harus membuat aliansi dan menyerang negara-negara sial itu. Terutama negara Shui!. Aku benar-benar muak dengannya"

"Ya" prajurit itu hendak berbalik namun ia masih harus ingat posisinya saat ini.

"Tuan, maaf saya tidak bisa berlutut untuk anda. Tapi saya bersumpah untuk terus bersama dengan anda melayani negara ini dan hanya setia dengan Yang Mulia Xi Ji Lan"

"Tindakanmu lebih kubutuhkan saat ini daripada lututmu. Terimakasih"

Menteri Yao mengeluarkan gulungan kertas kecil dan menyerahkannya pada prajurit itu. "Serahkan ini pada Wen, tentang langkah selanjutnya yang harus di ambil" ucapnya yang berperan sebagai ahli strategi sekarang.

"Jika aku di dalam sel memang kenapa?. Itu bagus jika kalian melihatku mati. Dan ketika kalian mengeluarkan mayatku, aku akan langsung terbang tinggi" batin menteri Yao.

"Mundur bukan berarti kalah!" lanjutnya.