"dari sekian banyaknya orang yang ada, aku tak menyangka justeru bertemu denganmu. Terima kasih sudah menerima permintaanku" Ujar lelaki yang mengaaku sebagai penjahat tersebut. Berdasarkan cerita yang di ceritakan oleh lelaki tersebut, Dia mengakujadi[enjahat karena di ancam lantaran anaknya di sandera oleh seorang yang megaku sebagi pasukan pembebas.
"Aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan masalahmu, aku hanya ingin melakukan apa yang ingin ku lakukan sebagai seorang tangan kanan dari Sang pangeran. Hoi pak tua! Aku bukanlah seorang pahlawan ataupun seorang penyelamat. Mereka memerikanku gelar semau mereka, dan aku hanya bsa meneroma arena itu adalah salah satu tugasku sebagi seorang bawahan. JAdi apapun masalahmu aku tak peduli. Tapi akan berbeda jikayang bermasalah adalah anak-anak dan wanita" Ujar Raya dengan sedikit mengkritik pandangan lelaki tersebut.
"Skali lagi aku sangat berterimakasih, AKu tak lagi mempermasalahkan apapun tujuanmu, Apapun alasanmu aku harap itu bisa menyelamatkan putriku"
Tanpa membalas perkataan orang itu lagi, Rayya melangkahkan kakinya mejauh dari tempat itu "Chantika, ayo brangkat"
"Yosh Berangkat"
Mereka berjalan di sekelilig kobaran api di dalam kota tersebut. Sementara itu petugas medis dan petugas pemadam kebakaran masih berada di pintu gerbang kota sambil mengevakuasi penduduk dan memadamkan api dari pinggiran, karena hampir 80% dari kota tersebut di lahap api dan ledakan, sehingga tak menutup kemungkinan bahwa akan ada korban jiwa dalam kasus tersebut.
Di sisi lain Arsaln tampak mengkhawatirkan sesuatu, karena merasa khawatir, Sebastian mendekati Arslan dan bertanya padanya " Apa yang sebenarnya Tuan muda fikirkan,Bukankah tim penyelamat dan tim medis sudah berkumpulsejak tadi ditempat ini" UJar Sebastian sembari memandang ke arah tuannya.
"Bukan itu yang aku khawatirkan,tapi…"
"Aapakah Tuan Tuan muda mengkhawatirkan Rayya? Jika memang iya, aku akan menyusulnya di bawah perintah Tuan Muda"
"AKu tak mengkhawatirkannya, Aku sebaiknya menemani Ayahanda"
"Yang Mulia Raja sudah di kawal oleh pasukan Elte, Beliau akan segera pergi ke tempat pertemuan untuk membahas hal ini, Beliau memintaku dan William untuk mengawal Tuan Muda"
"Ya tapi masalahnya bukan di situ, Aku justeru khawatir pada penjahat yang sedang di buru oleh Rayya. Apakah kau pura-pura lupa, bagaimana sifat Rayya sebe narnya"
"Kalu di fikir-fikir bener juga tuh"
Sementara itu di sisi lain Rayya juteru sudah menemukan pemimpin dari penyerang tersebut. Dan yang di katakana oleh Arslan benar adanya, yang seharusnya di khawatirkan bukanlah Rayya, melainkan si penjahat tersebut.
Dalam beberapa kasus, seseorang seharusnya mengkhawatirka sahabatnya yang hanya sendiri ataupun berdua ketika menghadapi kumpulan penjahat seperti ini, namun tak berlaku bagi Arslan dan para bawahannya. Mereka justeru kerap kali khawatir kepada penjahat yang di lawan, karena kerap kali mereka takdapat mengintrogasi penjahat yang umumnya di lawan oleh Rayya.
Karena menyadari hal tersebut, Arslan menghubungi Rayya dengan segera.
"Rayya, dari tadi sudah ku bilang agar kau tak berlebihan dalam melakukan ini, sisakan satu untuk diintrogasi di markas pusat"
"Hampir saja aku membantai semuanya, Hoi….! Chantika, bahaimana denganmu?"
"Aku hanya melumpuhkan mereka karena aku tahu bahwa pangeran akan meminta agar mereka di interogasi dan di adili secara hokum"
"Begitulah katanya" UJar Rayya seolah tak melakukan apapun.
"Hoi Rayya, kau berbicara seolah kau tak melakukan kesalahan sedikitpun, jangan bilang kau suda menghabisi mereka semua"
"hu uh hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu, Aku tak dengar a[apa yang kaukatakan hu hu hu hu hu"
"HA? KAtakan sekarang juga apa yang kau lakukan ada sisanya"
"fuh, Bailah, akan ku katakana"
"Kali ini kau tak boleh membantah lo, mereka adalah sumber informasi kita"
"Tenang saja, tak ada yang ku bunuh kali ini, akuhanyamematahkan beberapa tulang dan sendi mereka agar mereka tak bisa lari, terlebih lagi aku hanya menyampaikan Hasrat kemarahankukepada mereka yang telah mengangu ketenteraman kampung halaman ku, dan juga, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua, sepertinya aku baru saja menemukan seusatu yang penting d sini sekarang kirimkan beberapa orang tim medis dan tim penyelamat untuk menjemput kami dan membereskan orang-orang ini setelah mereka memadamkan semua api, aku masih ingin menyelidiki sesuatu"
Rayya lalu meminta kepada Chantika untuj menunggu dan menjaga anak gadis tadi kemudian pergi ke suatu tempat di sekitar sana.
Selag beberapa jam setelah semua api dipadamkan, hampir sekitar 70 orang anggota penjahat itu di tahan oleh prtugas keamanan negeri Phoenix, Tak satupun di antara mereka yang di bunuh seperti yang di katakana oleh Rayya.
Seorang lelakiyang tadinya mengaku sebagai penjahat untuk mengulur waktu demi putrinya kini sudah bisa bertemu dengan anaknya dan kini di bawa ke tempat interogasi juga untuk melakukan sebuah hsl sesuai perjanjiannya dengan Rayya.
"Sesuai jani saya, saya akan meyerahkan diri saya pada polisi karena sudah melakuka kejahatan bersamakomplotan penjahat tadi" Ujar pemuda itu sambil memberikan tangannya untuk di borgol "Maafkan ayah nak, Ayah berjanji aka kembali secepatnya untukmu" Lanjut lelakiitu sambil mencium kening putrinya.
"Kalau soal itu, Rayya yang menyelamatkan putri anda tadi meminta agar anda tak di penjarakan asalkan anda bisa bekerja sama dengan kami,soalputri anda kami yang akan menjamin keselamatannya, anda tak perlu khawatir. Yang terpening adalah, anda harus menjelaskan apa yang terjadi pada putri anda sampai di incar oleh mereka. Karena di lihat dari emblem yang mereka gunakan sepertinya mereka berasal dari organisasi Dark Side" UJar Arsalan dengan sedikit senyuman di wajahnya.
"Terima kasih Pangeran, terimakasih atas kebaikan hati anda"
Lalu Rayyameminta kepada Arslan dan Willian untuk menemuinya di tempat yang hanya merekabertiga yang tahu, entah aapa yang ingin di bicarakan oleh Rayya, taka da yang tahu. NAmu untuk halini sedikit di kesampingkan oleh Arslan untuk mengurangikepanikan, karena ketika Rayya meminta Arslan untuk menemuinya, maka saat itu akan ada bahaya yang semakin besar.
Chantika lalu menemui Pangeran dan menyapanya seperti mereka kenal sudah lama "huaaaaaaahhhhhh, ada pangeran, lama tak berjumpa pangeran" Ujar Chantika sambil menatap Arslan dengan kegirangan.
"HHoooohhhh Chantika kah.? Apa kabar, maaf telah melibatkanmu dalam kasus kali ini"
"Tidak masalah, sudah menjadi tugas gu sebagai bawahan dalam divisi ynag di pimpim Rayya"
"Bagaimana bekerja dengannya?"
"Yah begitulah, seperti yang anda tahu, sikap arogan dan sikap kerasnya msih saja sampai saat ini, tapi dia orang baik yang selalu peduli dan percaya pada bawahannya. TApi sepertinya dia menemukan hal besar saat berkeliling tadi, Dia menyuruhku untuk menyiapkan tempat pertemuan minggu depan"
"Entah lah, makin kesini semakin banyak misteriyang belum kita ketahui, Alasan anak itu di incar anggota Dark Side, kemudian kabar Kudeta yang marak tersebar di kalangan masyarakat, di tambah dengan kejadian yang sering kali secara kebetulan dan bersamaan seperti saat ini, halini seolah sudah direncanakan seseorang"