Dalam keadaan terdesak dan terpuruk karena hilangnya Sang Raja, Arslan mencoba tabah dan kuat untuk memperioritaskan keselamatan penduduk sekitar, karena baginya, sebagai penerus tahta yang sah dia harus melakukan sesuatu untuk menggantikan posisi Ayahnya.
"Sofia, karena kau cukup lama bekerja di bawah pengajaran William dan Rayya, sekarang tunjukkan padakau hasil dari semua itu, lakukan yang terbaik untuk membantuku" ujar Arslan kepada Sofia yang tengah berdiri di belakangnya.
"baiklah, tapi jangan terlalu berharap banyak kepadaku, aku hanyalah orang amatir yang kurang berpengalaman" sambut Sofia dengan sedikit keraguan di hatinya.
"Begitupun tak masalah" lanjut Arslan untuk meyakinkan Sofia.
Sofia segera mempersiapkan beberapa alat yang di butuhkan, sepertinya dia akan melakukan tehnik hackig untuk membuka kembali jaringan komunikasi yang di blokir oleh pelaku dalam kasus ini.
Sementara Sofia mencari cara, Orang yang tak di sebutkan Namanya sebagai pelaku utama dalam insiden ini mulai mengatakan sebuah ancaman, jika permintaannya tak terpenuhi maka setiap menit orang yang sedang di sandera dan beberapa warga sipil yang telah terkena parasite akan meledak satu persatu seperti kawanan penjahat yang tengah di interogasi tadi.
"Aku yakn kalian msih mendengarkan suaraku, jika kalian menginginkan Raja kalain dan orang-orang ini kembali, cepat segera serahkan anak itu, dengan begitu aku tak perlu lagi menyakiti dan membunuh siapapun. Jika tidak, maka semua orang yang aka telah terkena parasite akan meledak satu-persatu, termasuk Tuan Bahrain yang kalian hormati ini" Ancaman orang itu semakin menjadi-jadi.
"Hoi, jangan lakukan itu pada mereka, jika kau mau bunuh saja aku, jangan libatkan merekayang tak bersalah" ujar seseorang yang berasal dari tempat orang tersebut, dan orang itu tak lain dan tak mukan adalah Yang Mulia Bahrain Phoenix selaku Raja di Negeri ini.
Tak lama setelah suara itu terdengar, kini tiba-tiba hening, bahka suara orang yang tadinya mengancam juga ikut menghilang entah kemana, di saat yang sama pula datang sekelompok pasukan dari ras Athena, Ras yang menyerupai manusia namun memiliki ketahanan 10 kali lipat di bandingkan manusia biasa.
Rayya yang saat ini masih terkurug dalam ruangan tersebut perlahan kehilangan kesadaran karena terlalu banyak menyerap gas beracun akibat ledakan dari parasite yang meletup, namun untungnya Chantika berhasil datang tepat waktu dan memberikan masker yang dapat menetralisir racun.
Segera Chantika menopang Rayya untuk berdiri dan menjelaskan situasi terkini dariruangan dan keadaan bengunan sekitar "Rayya, jika kita melewati tangga terlalu bahaya dan terlalu beresiko, di tambah keadaanmu yang saat ini tak memungkinkan untuk berjalan. Seperti yang kamu lihat, di sepanjang lorong terdapat tantakel yang menyerap energi kehidupan apa saja yang di sentuhnya"
"Lupakan itu dan lihat jendela, kita taka da waktu lagi,pangeran dan Sofia sedang terkepung pasukan Athena" ujar Rayya sembari melihat ke bawah.
"Sialan, bagaimana bisa pasukan musuh justeru mendapat kepercayaan dari Ras langka yang hampir punah itu" sambut Chantika sambil memalingka pandangannya seolah dia sangat membenci Ras tersebut.
"Chantika, lupakan dendam mu danselamatkan mereka berdua" tambah Rayya sembari menenangkan Chantika.
Chantika yang memiliki sebuah dendam kepada Ras tersebut, meskipun sebenarnya sangat berat mengabaikannya, dia tetap melakukannya demi membalas semua kebaikan dan hutang budinya pada Rayya, meskipun tak pernah diminta, dia harus patuh kepada Rayya dan Arslan.
Chantika sebenarnya adalah salah seorang dari bangsa blastersan Athena, Ayah nya yang berasal dari Athena dan Ibunya adalah Ras Human, karena perbedaan inilah yang membuat Cahtika di diskriminasi di antara Athena dan Human, di tambah ayahnya yang seorang Athena di bunuh oleh bangsanya sendiri karena di anggap pengkhianat, dan ibunya yang berasal dari bangsa Human dibunuh juga karena alasan merusak ekosistem dan mengotori nama baik Kaum mereka, dan sebagai gantinya, Chantika di biarkan hidup dan di biarkan berjalan sendiri sebatang kara sambil memikul dendam dan kebencian , hingga pada akhirnya di di selamatkan dan di berikan tempat tinggal oleh Rayya dan Arslan.
Meskipun Chantika adalah seorang yang hanya memiliki setengah gen dari Athena, kemampuan bertarungnya tak kalah jauh dengan bangsa Athena pada umumnya, bahkan setelah tinggal bersama Rayya, Chantika mengikuti cara hidup RAyya yang seorang Hunting, bahkan Chantikakerap kali memburu Bangsa Athena di suatu tempat untuk membalas dendam.
Tapi yang sekarang terjadi sangatlah aneh, hampir seluruh bangsa Athena yang tersisa bergerak di bawah satu pimpinan pasukan, mereka yang sulit dikendalikan dan akan membantai Ras selain dari bangsanya, padahal Bangsa Athena adalah bangsa yang aka mendiskriminasi dan menghancurkan bangsa lain.
"Sepertinya aku boleh bersenang-senang sedikit" ujar Cahntika dengan sedikit ekspressi datar di wajahnya.
"Tentu saja, selaa itu ba menyelamatkan mereka, kau bebas mengamuk sesukamu, mungkin jika yang kau lawan adalah Ras mu sendiri, itu akan sedikit menarik karena kakuatan kalian setara" jawab Rayya menanggapi keinginan Chantika "tapi ingat, prioritaskan keselamatan Pangeran" lanjut Rayya.
Chantika mengikat tubuh Rayya yang sedang lemas dengan sebuah tali di pinggangnya dan langsung melopat dari jendela sambil menembakkan beberapa peluru dari senjatanya yang berbentuk paying tesebut.
Payung yang di gunakan adalah paying khusus dari klannya,yaitu paying pelindung. Bangsa Athena adalah bangsa yang memiliki ruang berbeda dan iklim berbeda dalam benua tersebut, mereka adalah Ras petarung terkuat, namun mereka sangat lemah dengan matahari, untuk itulah, keseharian Chantika kerapkali membawa payungnya, karena selain di jadikan sebagai pelindung dai sinar matahari, Pyung tersebut juga memiiliki system persenjataan seperti yang sekarang terjadi. Seperti yang di lakukanoleh Chantika sekarang ini, dia melancarkan tembakan yang bisa melukai para pasukan Athena dengan mudahnya.
"Apa-apaan aperempuan itu, serangannya sangat kuat" ujar beberapa orang disana.
Sesampainya di bawah sana, Chantika langsung mengikat tali di sebuah tiang agar Rayya bisa mendarat dengan pelan ke tanah.
Sementara Rayyamasih dalam perjalanan menuju kebawah, Chantika sudah melalap habis sekitar puluhan orang dalam sekejap, bahkan Athena yang terkenal dengan keberanian mereka kini terlihat sangat ketakutan di hadapan Chantika.
Tak di biarkan mundur oleh kapte pasukan mereka, pasukan Athena terus maju danmnyerang Chantika secara bersamaan, dengan kekuatan dan kecepatannya, Chantika hamper menumbangkan 50% dari jumlah pasukan tersebut.
Dengan gaya bertarung yang sangat Agresif dan menakutkan, di tambah sifat sadis yang dia miliki, tak segan dia merobek isi perut lawannya dan bahkan menembakan beberapa peluru di mulut lawannya hingga kepalanya hancur.
Gaya dan kekuatannya sangat membuat lawannya ketakutan hingga melarikan diri, "Tarik pasukan mundur, dia bukanlah orang yang bisa kita lawan, dia adalah monster" ujar salah seorang dari pasukan Athena.
"Haaaaaaa, apa kalian takut? Kalian tak akan bisa melarikan diri dari Nona Chantika yang maanis ini" ujar Chantika dengan suara dan gaya yang menakutkan, di tambah wajah dan tangannya terkena banyak darah yang membuat penampilannya seperti seorang Berseker.
BERSAMBUNG...