Chereads / Prince Arslan / Chapter 20 - PENGKHIANAT YANG DI KHIANATI

Chapter 20 - PENGKHIANAT YANG DI KHIANATI

Dalam beberapa saat yang lalu, Arslan telah tumbang di tangan Sofia, lalu di lanjutkan dengan Chantika yang juga tumbang akibat Radiasi yang di buat oleh Sofia juga, lalu di tambah dengan Rayya yang sekarang sudah pingsan meskipun sempat mengetahui sedikit kenyataan tentang Sofia yang sudah melakukan hal tersebut kepadanya.

Kini Sofia merasa bahwa dirinya telah menumbangkan semua penghalang yang ada dan segera melaporkan keadaan di sana kepada orang yang di sebut Tuannya, entah siapa orang yang di anggap Tuannya tersebut belum di ketahui pasti oleh siapapun.

Bagi sebagian orana yang baru saja mengenalnya, Sofia adalah sosok yang sangat lembut dan baik hati pada siapapun, dia adalah sosok yang sangat baik dan di segani oleh orang di sekitarnya, namun siapa sangka kenyataan mengatakan bahwa semua itu hanyalah sebuah tipu daya yang di buat sedemikian rupa.

"Tuanku, saya sudah masuk ke ruangan tempat anak itu" ujar Sofia kepada seorang lelaki yang di panggil Tuannya terrsebut,

"Kerja bagus Sofia. Ahhh, Sofia.? Nama itu terlalu indah untuk seorang pembunuh sepertimu Gelda, sekarang bunuh anak itu dan pegi dari sana degan membawa sample DNA miliknya" jawab lelaki itu dengan kejam.

"Tapi Tuan, Beliau menyuruh kita untuk menjaga anak ini sampai Beliau tiba nanti" bantah Sofia kepada Tuannya.

"Apa yang kau katakan, Tuanmu adalah aku, bukan dia. Kau tak memiliki hak untuk mendengarkan perintahnya meskipun dia adalahoimpinan tertinggi" jawab lelaki itu dengan sedikit marah.

"Baiklah Tuan,akan saya lakukan" lanjut Sofia dengan sedikit ragu.

Sofia lalu beranjak ke arah gadis tersebut, dai adala gadis yang di selamatkan oleh Rayya pada isiden sebelumnya dan dia juga gadis yang telah menyebabkan kegaduhan dalam gedung tersebut dengan mengeluarkan tantakel miliknya, namu entahapa alasannya gadis itu kini akan di bunuh oleh Sofia atas dasar perintah Tuannya.

Dengan ekspresi yang sedikit haru, Sofia mendekati gadis tersebut dan mengambil sebuah pisau yang sudah di siapkan sebelumnya dalam saku miliknya.

"maaf" ujar Sofia lagi-lagi dengan sedikit penyesalan terlihat jelas dari raut wajahnya seperti sebelumnya, Sofia memejamkan matanya dan segera menusukkan pisau tersebut ke tubuh gadis tersebut.

Pisau telah tertancap ke bagian titik vital gadis tersebut, Sofia segera memastika kematian dari gadis tersebut. Setelah memastikan tugasnya selesai, Sofia kini akan segera meninggalkan tempat tersebut dengan membawa sebuah sample DNA yang sudah di ambil dari gads tersebut sesuai perintah Tuannya.

"Yosh, sekarang tugasku sudah selesai, aku bisa bebas sekarang" ujar Sofia dengan suara lirih kecil dengan wajah penuh harap bercampur kekhawatiran.

Setelah meninggalkan tempat tersebut dankeluar dari pintu ruangan, Sofia memandang wajah Rayya yang tengah pingsan.

Tiba-tiba Sofia terkaget mendengar suara kaca yang pecah dari ruangan tempat gadis yang sudah di bunuhnya tadi.

Karena merasa ada yangn aneh, Sofia kembali memeriksa tempat tersebut dan melihat bahwa gadis tersebut telah tiada di atas ranjangnya.

Tak lama kemudian, Sofia menerima telepon dari Tuannya "Oya oya oya oya, Gelda! Aku lupa memberitahukan kepadamu bahwa Gadis itu memiliki 2 jantung, jadi jika kau mencoba membunuhnya dandia gagal mati, maka kau akan di buru olehnya hingga mati, begitulah Mutan itu di ciptakan, ha ha ha ha ha ha ha ha" orang itu memperingati Sofia dengan tutur kata yang menyebalkan seolah dia ingin melihat Sofia mati.

"Apa maksud anda Tuan? Kenapa anda tidak memberitahuku dari awal" jawab Sofia dengan polosnya.

"Mana mungkin aku akan melakuka hal seperti itu bodoh, kau harus mati di sana. Kau terlalu banyak mengetahui tentang Kami, di tambah kau udah terlalu akrab dengan orang-orang di sana, cepat atau lambat kau akan emngkhianati kami seperti yang kau lakukan pada Tuanmu sebelumnya, jadi sekarang matilah demi kesuksesan rencana Tuan Muda" lelaki itu menambahkan sebuah kalimat yang sangat menyayat hati Sofia.

"Jadi kau bukanlah Tuan Muda yang asli?" Tanya Sofia dengan Ekspresi polosnya.

"Mana mungkin orang sepertiku adalah Tuan muda, Tuan muda yang kita layani adalah seorang yang berwibawa dan penuh dengan ambisi, selamat tinggal Sofia, semoga kau bertemu dengan Ayahmu di alam sana, ha ha ha ha ha ha haha ha" orang itu terus tertawa dan langsung mematikan telepon tanpa mendengarkan rintihan hati Sofia.

Karena merasa di khianati, Sofia yang sekarang sudah lemas dan pasrah akan keadaannya, kini bahkan dia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa Ayahnya telah mati "lagi-lagi aku mengkhianati orang-orang yang telah baik kepadaku dan memilih orang yang telah menipuku, sungguh aku sangat naif sekali, bahkan matipun tak pantas lagi untuk menebus dosaku" Sofia terus bergumam dalam hati menyesali perbuatannya sambil berlutut becucuran air mata.

Sofia bersandar di sebuah dinding di sebelah Rayya, dia terus meteskan airmata sambil terus bergumam dan meminta maaf akan kesalahan yang di lakukannya "Apa yang sudha ku lakukan, pdahal aku berfikir bahwa aku sudah melakuka hal yan benar" setelah mngungkapkan isi hatinya pada kesunyian tersebut, Sofia mengambil sebuah kertas dan menulis beberapa kata di dalamnya.

Setelah menulis beberapa patah kata, Sofia mendekati Rayya dan menyelipkan kertas tersebut dalam di bawah genggaman tangan Rayya sembari berkata "Maafkan aku Rayya, kebaikamu telah menolongku dalam banyak hal, kalian bahkan menolong Ibu dan adik-adikku, Aku berada di bawah pimpinnan mereka karena ingin menyelamatkan Ayahku yang seorang Arkeolog dan di sandera oleh mereka. Namun aku tak menyangka jika mereka justeru menipuku, pdahal merekatelah mejanjika kedamaia pada banyak orang. Rayya….! Aku tak tahu apakah kaumendengarkan ku ataupun tidak, tapi aku ingin mengatakan permintaan ku, aku tak meminta banyak hal. Aku siap mati di tangan kalian karena kesalahan ku ini asalkan kalian tetap membiarkan Ibuku hidup dan adikku" Sofia lalu mengaitkan kelingkignya dengan kelingking milik Rayya menandakan bahwa Sofia membentuk perjanjian meskipun hanya sepihak.

Setelah selesai aka hal itu, Sofia beranjak ke pintu keluar sembari menjauh dari Rayya dengan maksud, jika nanti Gadis tantakel itu muncul Rayya tak perlu terlibat dalam bahaya.

Belum selangkah Sofia keluar dari pintu tersebut dan hendak membalikkan badannya, Gadis tadi itu langsung ingin menerkamnya dengan sosok yang menkutkan "Aaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Sofia dengan keras sambil menutup matanya.

Beberapa detik telah berlalu namun Sofia justeru merasa di rangkul oleh seseorang dan terasa seperti serangan Gadis tantakel tersebut ada yang menghadangnya.

Ketika membuka matanya, ada seseorang yang sedang bertarung dengan setara melawan mahluk mengerikan tersebut, dan ketika menleh kebelakang, ternyata Sofia menyadari bahwa dia sedang berada dalam pelukan Rayya, sambil termenung kebingugan, Sofia kembali memandang kedepan dan memperhatikan dengan seksama bahwa yang sedang bertarung melawan gadis itu adalah Arslan.

BERSAMBUNG......…..