"Sip, levelku naik menjadi 6, Lyve, levelmu berapa?" Aileen mencabut pedang kecilnya dari kepala Goblin yang ia bunuh barusan, "Aku juga 6, Dengan begini, kita sudah bisa melakukan eksplorasi di Dungeon, Aileen!"
"Sebelum itu, kita harus membeli beberapa perlengkapan yang memadai, aku tak bisa pergi ke Dungeon dengan menggunakan Short Katana ini, setidaknya aku harus membeli Katana Asassin untuk memudahkanku bergerak di ruang sempit itu." jelasnya, ia melihat dompetnya, isi dompetnya hanya ada 20.000 Chartam sedangkan Katana Asassin memiliki harga yang lebih tinggi dari itu, "Sepertinya kita harus mengambil misi yang lebih tinggi untuk mendapatkan uang, lalu bagaimana dengan tongkatmu?" Aileen melihat tongkat Lyve, sejak awal bertemu, Lyve tak pernah sekalipun menggunakan senjata lain, "Ini adalah Goddess stuff, aku tak bisa menggunakan tongkat lain karena ini adalah bagian dari diriku." ujar Lyve, ia tersenyum, namun senyuman itu memperlihatkan deritanya yang tak bisa dijelaskan. "Ah maaf sudah menanyakan itu, Bagaimana kalau kita menjual sisaan Goblin ini?"
"Bukan, menurutku lebih baik mendaur ulang nya, mata pisau rusak itu bisa ditempa ulang menjadi sebuah pedang baru, kamu bisa menyesuaikan bentuknya." Lyvemon menyimpan tongkatnya kedalam Inventory yang ia miliki, berbeda dengan Aileen, ia adalah seorang asassin, karena itu, ia menyimpan kedua pedangnya di sabuk belakangnya, jika ia menggunakan Inventory, maka orang lain akan menganggapnya sebagai asassin yang berbahaya karena bisa menggunakan sihir yang dimiliki seorang dewi.
Berbeda dengan Priest ataupun penyihir lainnya, mereka bisa menyimpan senjata mereka di dalam tubuh mereka dengan membuat molekul dari senjata mereka menjadi elemental dan menyerapnya, karena itu, Lyve takkan dicurigai. "Kamu ada benarnya juga, selain itu, kita harus membeli zirah rantai supaya bisa dilapisi pakaian."
"Kamu saja deh, aku bertarung di belakang jadi tak membutuhkannya, yang penting dirimu dulu." Lyvemon mengacungkan ibu jarinya dengan memperlihatkan gigi-gigi rapi bersihnya, "Baiklah baiklah, lalu lakukan sesuatu dengan pakaianmu, kamu malah terlihat seperti mayat yang berjalan jika memakai gaun putih tipis itu tau."
"Jahat sekali! padahal ini pakaian kesukaanku tau, hah mau bagaimana lagi, nanti selagi kamu memesan senjata, aku akan memesan pakaian." Lyve menggembungkan pipi sebelah kanannya, ia disebut mirip dengan mayat hidup hanya karena memakain gaun putih panjang tipis, bahkan karena warna nya yang putih dan tipis, kulit yang tertutupi pakaian malah terlihat samar dibalik pakaian itu. "Ayo, aku ingin segera memesan senjata baru." Aileen berjalan menuju gerbang kota, begitu pula dengan Lyvemon. Saat ini mereka masih belum memiliki tempat tinggal karena mereka memutuskan untuk tidak menetap di 1 tempat, mereka memutuskan untuk berkeliling dan berkelana dalam misi mereka, setiap kali misi selesai, mereka akan mengambil misi lagi, karena tujuan awal mereka memang menjadi petualang yang tak kenal lelah.
"Lyve, kau mau langsung memesan?" Tanya Aileen, "Tentu saja bukan? Selagi Aileen memesan senjata, aku akan memesan pakaian, lalu nanti kita bertemu lagi di bar, oke?" Lyve melambaikan tangan nya ketika ia sudah berada di tempat tujuannya, Aileen hanya berjalan dengan senyuman, ia menyimpan tangannya didalam saku celana panjang yang ia pakai, "Kuharap ia tak memesan pakaian yang aneh."
Ia akhirnya sampai di Pandai besi, masuk kedalam tempat itu sama saja dengan masuk kedalam gunung api, udara di sana terasa panas, di tungku saja panas apinya mencapai 1.500 Derajat Cc, tentu saja api sepanas itu digunakan untuk melelehkan besi dan supaya lebih mudah untuk ditempa, "Selamat datang!" Sapa pria kekar yang tengah menempa sebuah pedang di atas paronnya, "Ah, maaf mengganggu, aku ingin mengolah pisau-pisau ini menjadi pedang yang kugambar ini." Aileen menunjukan katana kembar yang ia gambar beberapa saat lalu, "Haha! Bukan masalah! Tapi, untuk mengolah, kamu membutuhkan 5.000 Chartam dan untuk menempa kamu membutuhkan 10.000 chartam, bisa?"
"Tentu, akan ku bayar nanti setelah senjatanya siap, untuk sekarang, aku akan mengambil misi untuk mendapatkan uang."
"hehe, aku suka semangat berpetualangmu, pergilah, urusan senjatamu biar aku yang mengurusnya!" Pria dengan ras hume itu sangat bersemangat karena memang jarang orang yang datang ke tokonya untuk menempa, karena tokonya selalu sepi, akhirnya ia berinisiatif untuk menempa senjata sendiri dan menjualnya ke toko senjata yang lebih laku, padahal kualitas senjata yang ia buat sangatlah bagus, namun orang-orang sangat tak sabaran sehingga mereka malas menunggu, untuk membuat 1 pedang, ia membutuhkan waktu 2 hari, itupun tanpa istirahat panjang, lalu Aileen memesan 2 buah pedang, namun untung nya pedang yang Aileen pesan termasuk kedalam kategori Short Sword sehingga tak terlalu sulit untuk menempanya.
Aileen berjalan keluar dari tempat itu, kini ia berjalan kembali menuju toko pakaian yang mana disana terdapat Lyve yang sepertinya masih saja memilih pakaian, "Lyve, bagaimana?"
"Aku benar-benar bingung.. selama ini aku hanya memakai pakaian biasa.." keluh Lyve, ia mencoba pakaian maid, namun Aileen melarangnya karena itu sangat menyulitkan dirinya dalam bertarung meskipun sebenarnya alasan utama Aileen adalah ia tak tahan melihat Maid. ketika Lyve sedang sibuk memilih pakaian, Aileen malah menggambar pakaian di kertas yang ia bawa dan menyerahkannya pada pemilik toko yang mana ia adalah ahli sihir desain. "Tolong buatkan pakaian seperti ini."
"Priest ya, sangat cocok untuknya." Ujarnya dengan senyuman, lantas ia membawa beberapa kain dan benang, setelah itu ia merapalkan sebuah mantra dan meciptakan pakaian yang digambar oleh Aileen untuk Lyve, "Lyve, kemarilah." Panggil Aileen, Lyve hanya menurut dan terkejut karena Aileen sudah memilihkannya pakaian, ia tak tau kalau desain ini adalah desain yang dibuat oleh Aileen, "Cobalah."
"Bibi, berapa harganya?"
"Hahaha! Petualang yang sudah memberiku inspirasi pakaian baru, itu gratis untuk kalian! Semoga Dewi memberkati!" Perempuan itu sepertinya menyukai model pakaian yang dibuat oleh Aileen, padahal ia hanya menggambar pakaian yang ada di anime yang ia saksikan semasa ia hidup di dunia asalnya. "Aileen, bagaimana?" Lyve keluar dari ruang ganti, Ia memperlihatkan pakaian yang didesain oleh Aileen, pakaian dengan tudung khas Priest berwarna putih, bahu terbuka namun langsung disambung dengan handsock putih biru panjang dan sarung tangan putih, rok pendek sepaha, namun dari punggungnya terdapat kain yang berfungsi sebagai jubah yang menutupi paha bagian belakangnya, stocking putih panjang, dia sangat cantik. Bahkan Aileen tak bisa memalingkan pandangannya dari Lyve.
~Buku Harian Aileen~
Kali ini, aku memesan senjata baru di pandai besi, ada kemungkinan membutuhkan waktu sekitar 3 hari untuk menyelesaikannya, karena itulah aku langsung mengikuti Lyve yang sepertinya kebingungan memilih pakaian, akhirnya, berbekal ingatanku tentang seorang Priest dalam anime yang kusaksikan waktu aku masih hidup di dunia asalku, aku telah membuat pakaian yang sangat indah untuk Lyve, ditambah lagi itu gratis!
BERSAMBUNG